‘Kue’ Pariwisata Terpusat di Bali Selatan
AMPB
Pariwisata
Bali Selatan
Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB)
Lintas Raya Terpadu (LRT)
DPD AMPB Bali
I Gusti Kade Sutawa
AMPB desak infrastruktur percepatan koneksi segera dibangun
DENPASAR, NusaBali
Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali (AMPB) meminta pemerintah mempercepat merealisasikan rencana pembangunan infrastruktur untuk memangkas jarak dan memperlancar koneksi antar daerah di Bali. Terutama yang mempercepat aksesibilitas kawasan kawasan Bali timur, utara dan kawasan barat.
Infrastruktur tersebut seperti pembangunan tol Denpasar-Gilimanuk, Proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) dari Bandara I Gusti Ngurah Rai sampai Mengwi, Badung dan infrastruktur yang lain.
Pembangunan infrakstruktur tersebut digadang-gadang mendorong pemerataan perkembangan pariwisata di kawasan Bali timur, utara dan barat. Sedang di kawasan Bali selatan pembangunan, termasuk yang bertalian dengan pariwisata sudah cendrung padat.
Ketua DPD AMPB Bali, I Gusti Kade Sutawa atau Gusde Sutawa mengatakan Sabtu (2/3).
Menurut Gusde Sutawa, selama ini terjadi ketidakseimbangan perkembangan pariwisata di Bali.
Kata dia 'kue' pariwisata terdistribusi dominan di kawasan Bali selatan. Sebaliknya kawasan timur, utara dan barat Bali masih relatif 'sepi'.
Selain dapat mengurai kemacetan, keberadaan infrastruktur tentu akan mempercepat dan memperpendek aksibilitas perkembangan kawasan.
Contohnya rencana pembangunan tol Denpasar-Gilimanuk pasti berdampak pada perkembangan daerah Jembrana dan Tabanan. Bahkan dampaknya nanti sampai ke Buleleng.
"DTW-DTW potensial di kawasan ini tentu akan bisa lebih berkembang," ujar Gusde Sutawa yang juga Ketua DPP Nawacita Pariwisata Indonesia.
Dikatakan wacana pemerataan pariwisata merupakan wacana lawas. Namun sebagaimana diketahui aksi untuk merealisasikan dinilai lambat.
“Yang terjadi adalah ketimpangan, seperti yang kita rasakan sekarang,” ujarnya.
Menurut Gusde Sutawa, konsep one island, one management sangat relevan buat Bali.
“Membangun Bali dengan visi secara keseluruhan. Tidak partial,” terang pria yang juga.
Diharapkan masing-masing menurunkan ego sektoral, kabupaten/kota jangan jalan sendiri-sendiri. Namun duduk dan membuat visi bersama, untuk menyusun kembali peta pariwisata Bali.
“Tekan ego sektoral,” ujarnya.
Kalau masing-masing jalan sendiri-sendiri, tentu akan kacau. Dalam jangka panjang, yang rugi adalah masyarakat Bali secara keseluruhan. k17
Komentar