Pedagang Kelontong Diduga Jadi Korban Hipnotis WNA
SINGARAJA, NusaBali - Seorang pemilik warung kelontong bernama Gede Budiasa, 60, di Banjar Dinas Ngis, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng diduga menjadi korban hipnotis. Pelaku kejahatan ini diduga warga negara asing (WNA). Akibat kejadian tersebut korban menderita kerugian hingga Rp 5 juta.
Kapolsek Tejakula, AKP I Gede Sudiana menyampaikan, pihaknya menerima informasi peristiwa tersebut. Adapun kejadiannya terjadi pada Kamis (29/2) malam sekitar pukul 19.00 Wita. Mulanya, korban didatangi oleh dua orang tidak dikenal laki-laki dan perempuan. Kedua orang mengaku hendak membeli pembalut wanita dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Tanpa rasa curiga korban langsung menunjukkan tempat barang yang dimaksud kedua pelaku yang mengaku berasal dari Turkiye itu. Setelah mendapatkan barang yang ingin dibeli, kedua pelaku lantas melakukan proses pembayaran kepada korban senilai Rp 14 ribu. Saat bersamaan keduanya menyerahkan dua uang pecahan Rp 50 ribu ke korban dengan maksud menukarkan menjadi uang pecahan Rp 100 ribu.
Korban pun mengiyakan permintaan kedua pelaku, akan tetapi kedua pelaku mengambil uang di laci dan tas milik istri korban dengan sendirinya. Korban yang kala itu diduga telah terhipnotis hanya mengetahui kedua pelaku telah menaruh kembali uang ke laci dan tas lantaran tidak mendapatkan uang pecahan Rp 100 ribu.
“Pelaku laki-laki dan perempuan, mereka datang berdua dengan dalih berbelanja sambil menukarkan uang, namun pelaku justru mengambil uang di laci dan tas istri korban. Korban baru sadar usai anaknya bertanya dan sekaligus menghitung uang yang dikembalikan pelaku,” ujarnya, dikonfirmasi Minggu (3/3) siang.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kehilangan berupa uang tunai sekitar Rp 5 juta lebih sesuai hasil yang telah dihitung dari dalam laci dan tas istri korban. Kini polisi masih mendalami siapa kedua pelaku dalam kasus kejahatan yang diduga memakai ilmu gendam atau hipnotis tersebut.
“Kasus ini masih kami dalami sementara belum diketahui pasti ciri-ciri kedua pelaku karena tidak ada CCTV di warung. Informasi awal mereka datang menggunakan mobil tapi tidak ada yang mengetahui jenis dan plat mobilnya. Korban tidak melaporkan kasus ini, namun kami berharap masyarakat tetap waspada sehingga kejadian seperti ini tidak lagi terulang,” pungkas dia. 7 mzk
Komentar