Warga Pendem Keluhkan Galian C
Warga Lingkungan/Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana keluhkan aktivitas galian C.
NEGARA, NusaBali
Menurut warga, galian C yang sudah beroperasi sejak satu tahun ini menjadi pemicu kerusakan jalan dan mengganggu kenyamanan.
Ketua Lembaya Swadaya Masyarkat (LSM) Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Jembrana, Nyoman Situ yang mendampingi warga mengatakan, jalan berluang diduga disebabkan kendaraan sarat beban yang keluar masuk galian C. Saat musim kemarau, debu bertebaran sampai ke jalan. Saat hujan, jalan menjadi becek. Situ meragukan jika galian C dengan menggunakan alat berat itu suah berizin. “Dampak dari galian C sudah terlihat, gimana tanggungjawabnya,” ungkap Situ.
Salah seorang warga yang tinggal dekat galian C mengaku tak berani protes karena yang mengelola galian C adalah Kepala Lingkungan (Kaling) Pendem, Gusti Putu Wiradi. “Serba salah. Kalau ngomong, nanti ditanggapi berbeda,” ungkap warga. Sementara Kaling Pendem, Gusti Putu Wiradi memastikan galian C di Pendem sudah berizin. Sebelum membuka galian C, Wiradi mengaku sudah melakukan sosialiasi kepada warga sekitar. Menurutnya, saat sosialisasi tidak ada warga keberatan.
Dikatakan, warga terbantu dengana adanya galian C itu. Disamping membuka lapangan pekerjaan, juga ada kontribusi untuk pembangunan di Pendem. Dijelaskan, galian C di tanah milik warga itu dilakukan karena tanahnya berkapur dan tidak produktif untuk bercocok tanam. Setelah tanah berkapur habis, aktivitas galian C dihentikan. “Jalan yang rusak, kami buatkan usulan perbaikan di tahun 2018. Kalau sekarang diperbaiki, pasti akan rusak lagi,” ujarnya. *ode
Ketua Lembaya Swadaya Masyarkat (LSM) Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Jembrana, Nyoman Situ yang mendampingi warga mengatakan, jalan berluang diduga disebabkan kendaraan sarat beban yang keluar masuk galian C. Saat musim kemarau, debu bertebaran sampai ke jalan. Saat hujan, jalan menjadi becek. Situ meragukan jika galian C dengan menggunakan alat berat itu suah berizin. “Dampak dari galian C sudah terlihat, gimana tanggungjawabnya,” ungkap Situ.
Salah seorang warga yang tinggal dekat galian C mengaku tak berani protes karena yang mengelola galian C adalah Kepala Lingkungan (Kaling) Pendem, Gusti Putu Wiradi. “Serba salah. Kalau ngomong, nanti ditanggapi berbeda,” ungkap warga. Sementara Kaling Pendem, Gusti Putu Wiradi memastikan galian C di Pendem sudah berizin. Sebelum membuka galian C, Wiradi mengaku sudah melakukan sosialiasi kepada warga sekitar. Menurutnya, saat sosialisasi tidak ada warga keberatan.
Dikatakan, warga terbantu dengana adanya galian C itu. Disamping membuka lapangan pekerjaan, juga ada kontribusi untuk pembangunan di Pendem. Dijelaskan, galian C di tanah milik warga itu dilakukan karena tanahnya berkapur dan tidak produktif untuk bercocok tanam. Setelah tanah berkapur habis, aktivitas galian C dihentikan. “Jalan yang rusak, kami buatkan usulan perbaikan di tahun 2018. Kalau sekarang diperbaiki, pasti akan rusak lagi,” ujarnya. *ode
Komentar