Kapasitas Produksi Air IPA Waribang Menurun
Gara-gara Bendung Karet Bocor dan IPA Intake Dipenuhi Pasir
Perumda Air Minum
Tirta Sewakadarma
PDAM Denpasar
Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Sistem IPA Intake
Ida Bagus Gde Arsana
DENPASAR, NusaBali - Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma atau PDAM Denpasar tidak bisa melakukan produksi secara penuh di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Waribang. Sebab, kerusakan bendung karet yang terjadi sejak Desember 2023 lalu membuat timbunan pasir masuk ke sistem IPA intake yang mengakibatkan produksi menurun.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar Ida Bagus Gde Arsana didampingi Direktur Teknik I Putu Yasa, Minggu (3/3), mengemukakan produksi IPA Waribang saat ini tidak bisa maksimal. Bahkan produksi air menurun. Sebab, selama ini pengolahan air di IPA Waribang masih bergantung pada bendung karet.
Akan tetapi bendung karet yang mengalami robek kiri dan kanan tidak bisa lagi diperbaiki. Bendung karet tersebut harus diganti dengan yang baru. “Bendung karet kiri dan kanan robeknya parah saat banjir bandang Desember 2023 lalu. Sampai sekarang belum ada penggantian,” ungkap Bagus Arsana.
Kata Bagus Arsana, penggantian bendung karet tersebut merupakan ranah Balai Wilayah Sungai (BWS). “Kemarin sudah dilihat ke lapangan (oleh pihak BWS, Red), katanya sudah tahap tender Januari 2024,” ujarnya.
Dengan belum adanya penggantian, pihak PDAM terpaksa membuat kisdam untuk mengurangi pasir masuk ke intake di IPA Waribang. “Sempat bisa meminimkan pasir dengan membuat kisdam. Tetapi itu tidak bisa mengatasi pasir sepenuhnya. Bahkan saat banjir bandang yang sering terjadi akhir-akhir ini, intake kita penuh dengan pasir yang membuat harus henti produksi,” kata Bagus Arsana.
Dijelaskannya, PDAM Denpasar bahkan sudah menyiapkan penyedot pasir, tetapi harus dilakukan penyedotan bertahap. Karena pasirnya terlalu tinggi dan tebal, pasir di depan bendung tetap masuk ke rumah pompa yang menyebabkan gangguan dan mengurangi kapasitas produksi. Bahkan menyebabkan salah satu pompa rusak.
Hal ini menyebabkan produksi di IPA Waribang menjadi berkurang. Dari produksi normal 270 liter per detik, namun saat ini hanya bisa maksimal produksi 175-200 liter per detik. “Imbasnya ke pelanggan yang di Denpasar Timur seperti Jalan Gandapura, Sekar Jepun, Sekar Tunjung, Jalan Kecubung, Jalan Kertapura, Jalan Gumitir sampai ke Tangtu. Mereka dapat air tetapi alirannya kecil,” ucap Bagus Arsana. 7 mis
1
Komentar