Ditemukan Selamat di Lokasi Terpisah Setelah Dua Hari Pencarian
Dua Pendaki Dilaporkan Tersesat di Gunung Batukaru, Desa Wongaya Gede, Penebel, Tabanan
Pendaki
Gunung Batukaru
Desa Pujungan
Putri Eka Pratiwi
Sandika
Kapolsek Pupuan
Iptu I Wayan Sudiarba
Kedua pendaki itu informasinya naik ke Gunung Batukaru tanpa pemandu dan tidak melapor ke petugas registrasi di wilayah Desa Pujungan sebelum mendaki
TABANAN, NusaBali
Dua orang dilaporkan tersesat saat mendaki di Gunung Batukaru, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan. Keduanya adalah Ni Putu Putri Eka Pratiwi,24, warga yang tinggal di Renon, Denpasar dan Sandika,26, warga yang tinggal di Kampung Kajanan, Buleleng. Sebelum dilaporkan hilang korban Eka Pratiwi sempat berkomunikasi dengan ibunya. Selanjutnya komunikasi terputus, sehingga pada Minggu pukul 13.30 Wita ibunya langsung menginformasikan hal tersebut ke Basarnas Denpasar.
Setelah dilakukan pencarian selama dua hari kedua pendaki itu pun berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Mereka ditemukan cukup dramatis di lokasi terpisah. Kapolsek Pupuan Iptu I Wayan Sudiarba menjelaskan keduanya lakukan pendakian sejak, Sabtu (2/3) dari jalur Bukit Buluh, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan.
Mereka mendaki mulai pukul 09.00 Wita setelah datang dari Denpasar. Namun begitu mencapai sekitar 200 meter menjelang puncak atau sekitar pukul 15.00 Wita keduanya mulai tersesat. Dua anak muda yang statusnya berteman ini akhirnya memutuskan untuk turun. Namun sekitar pukul 19.00 Wita mereka kembali tersesat dan ketemu jurang.
"Karena kondisi kepepet akhirnya mereka berusaha menghubungi keluarga dan juga memutuskan istirahat dengan mendirikan tenda," beber Iptu Sudiarba. Kemudian, Minggu (3/3) sekitar pukul 09.00 Wita karena belum ada bantuan mereka memutuskan turun bersama-sama. Saat perjalanan turun sekitar pukul 16.00 Wita mereka mendengar suara orang menggergaji kayu. Mereka ini pun langsung menelusuri suara itu. Sayangnya sampai pukul 19.00 Wita keduanya tak menemukan keberadaan orang yang menggergaji kayu. Akhirnya kembali mereka memutuskan untuk istirahat dan mendirikan tenda.
"Pada saat istirahat, salah satu dari mereka, yakni Putri Eka Pratiwi sempat mengatakan kepada rekannya Sandika untuk naik ke atas memberikan sinyal laser, namun korban Sandika melarang. Lalu mulai pukul 21.00 Wita mereka beristirahat di tenda," tegas Iptu Sudiarba. Hanya saja saat Sandika bangun, Senin (4/3) sekitar pukul 03.00 Wita dia tidak melihat rekannya Eka Pratiwi di dalam tenda. Dia sempat memanggil dan melakukan pencarian selama satu jam lamanya, namun tidak ditemukan.
"Sandika ini pun memutuskan turun mencari pertolongan kepada warga. Hingga akhirnya dia sendiri ketemu sungai. Aliran sungai ini pun diikuti dan sampai ketemu pipa air saluran warga. Pipa inilah diikuti sampai akhirnya dia ketemu di tempat semula dia naik dan sudah melihat warga dan keluarganya sudah menunggu," tegasnya. Sementara terhadap korban Putri Eka Pratiwi yang belum ditemukan tim terus melakukan pencarian meskipun sempat dihentikan karena hujan deras dan kabut tebal. Setelah tim mulai dari Basarnas Bali, BPBD Tabanan, Polsek Pupuan, SAR Polda Bali hingga pemandu lokal berkoordinasi, pencarian mulai dilakukan sekitar pukul 14.00 Wita.
"Setelah pencarian kurang lebih 4 jam lebih korban berhasil ditemukan di tengah hutan masuk wilayah Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan. Selanjutnya Eka Pratiwi pun dibawa turun," tegasnya. Iptu Sudiarba menambahkan kedua pendaki itu ditemukan dalam kondisi selamat. Mereka naik ke Gunung Batukaru tanpa pemandu dan tidak juga melapor ke petugas registrasi di wilayah Desa Pujungan. "Korban ini baru pertama kali mendaki," ungkap Iptu Sudiarba. Setelah ditemukan keduanya sudah dibawa pulang oleh keluarganya.
Sementara Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri menyebutkan keduanya mendaki dari jalur Pura Batur Sari-Munduk Buluh, Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan. “Mereka mendaki tidak menggunakan pemandu dan hanya dua orang saja,” ujarnya. Disebutkan pencarian dua pendaki ini selain melibatkan Basarnas juga melibatkan masyarakat Desa Pujungan hingga Basarnas Buleleng. Hanya saja hingga Senin sore belum ditemukan.
Bahkan kata Sri Nadha Giri sejak dilaporkan tersesat, Basarnas Denpasar dan BPD Tabanan sempat melakukan pencarian dari arah Pura Pucak Petali, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel pada Minggu sore dengan mengajak pemandu. “Hasil tetap nihil, akhirnya kami balik turun pada Minggu sore dan tiba di bawah sekitar pukul 20.00 Wita, kemudian secara bersama-sama melakukan pencarian dari jalur Pupuan,” bebernya. Dia pun menekankan dan mengimbau kepada pendaki di ke wilayah Tabanan jika memang tidak tahu medan wajib mengajak pemandu untuk menghindari adanya hal yang tidak diinginkan. "Kami juga sarankan wajib lapor, jangan berjalan sendiri," tegasnya. 7 des
1
Komentar