Sembahyang ke Pura Ratu Pasek, Pamedek Naik Lift

SEMARAPURA, NusaBali

Ribuan pamedek dari Pasemetonan Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) se-Nusantara menggelar persembahyangan saat pujawali di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Gana, Banjar Pundukdawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung pada hari Pamacekan Agung, Soma Kliwon Kuningan, Senin (4/3). Pura ini dilengkapi lift lima lantai dari bawah hingga madya mandala. Lift itu khusus pamedek usia lanjut, penyandang disabilitas, dan sulinggih. Pamedek lain yang tangkil sembahyang juga naik lift. 

Panitia upakara, Pandu Prapanca Lagosa mengatakan, kapasitas lift memuat 20 orang. Semua pamedek bisa menggunakan lift, namun bagi yang masih kuat berjalan diharapkan bisa lewat tangga. “Lift mempermudah akses para pamangku, sulinggih, dan membantu pamedek disabilitas,” ujar Pandu. Persembahyangan pada pujawali di Pura Ratu Pasek dilaksanakan sejak Soma Kliwon Kuningan, Senin (4/3) dan nyineb pada Wraspati Pon Kuningan, Kamis (7/3). Upacara dipuput 13 sulinggih. Pamedek yang sembahyang saat Pamacekan Agung ini sudah berdatangan sejak pagi. “Pada pujawali ini, kami imbau pamedek seluruh nusantara bisa tangkil,” ujar Pandu. 

Pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Betara Mpu Ghana sudah rampung. Pura yang dibangun sejak tahun 2016 ini dipelaspas saat Purnama Kasanga, Saniscara Umanis Sungsang, Sabtu (24/2). Dipuput 2 sulinggih dari Sabha Pandita MGPSSR Pusat, 2 sulinggih MGPSSR Provinsi Bali, dan dari MGPSSR Klungkung, Gianyar, dan Karangasem masing-masing 1 sulinggih. Pada hari tersebut juga melaspas Pura Pengayatan Ida Bethara Dalem Ped yang ada di Sor Mandala.

Pura ini sebagian besar ornamennya terbuat dari batuan basalt atau batu lahar dengan konsep modern dan tradisional Bali. Anggaran pembangunan mencapai Rp 75,2 miliar. Pura ini dilengkapi lift untuk memudahkan pamedek lansia ataupun dengan keterbatasan fisik ke utama mandala pura. Pura juga dilengkapi ruang peristirahatan bagi sulinggih ataupun pamangku. Termasuk ruangan yang bisa menjadi pusat kebudayaan seperti layanan kegiatan anak-anak dan yowana untuk kegiatan majejaitan, makidung, dan sebagainya. 7 wan