nusabali

Rem Blong Truk Terjun ke Jurang

  • www.nusabali.com-rem-blong-truk-terjun-ke-jurang

Kecelakaan lalu-lintas pada Kamis (27/7) sekitar pukul 06.00 Wita kembali terjadi di jalur maut Singaraja-Denpasar via Gitgit.

SINGARAJA, NusaBali

Sebuah truk boks yang mengangkut salah satu merk minuman bersoda, terjun ke jurang  sedalam 10 meter di KM 12-13, wilayah Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Peristiwa tersebut pun membuat badan seluruh isi muatan berserakan di halaman rumah milik Nyoman Sri Ardana warga setempat. Sedangkan bangkai truk nampak masih menempel di dinding jurang. Menurut keterangan sopir truk boks, Suwardi, 35, warga Jalan Raya Sesetan No 9 Denpasar tersebut yang ditemui di rumah Sri Ardana, menuturkan bahwa kejadian tersebut berawal saat rem kendaraan bernopol DK 9488 yang dikemudikannya tidak berfungsi sekitar 300 meter dari lokasi kejadian.

Ia yang saat itu mengajak seorang kernet Oky Saputra, 27, warga Jalan Gunung Agung, Gang Bumi Asih, Pamecutan Denpasar tersebut berangkat dari Denpasar dengan tujuan Kubutambahan untuk mengantarkan kurang lebih seribu botol minuman bersoda sekitar pukul 04.00  Wita.  Suwardi pun menyakinkan, kondisi kendaraan yang dikemudikannya dalam keadaan baik-baik saja.

Sekitar pukul 06.00 Wita ia memasuki wilayah Desa Gitgit di Jalur Singaraja-Denpasar dengan jalur sedikit curam. Nah pada saat itulah rem kendaraannya mulai tidak berfungsi. “Pas di depan sekolah di atas saya persiapan mau ngerem karena tikungan, remnya sudah blong, mobil sempat terguling sekali sebelum masuk jurang sini,” katanya.

Suwardi dan Oky yang mengalami kondisi darurat tersebut mengaku tidak sempat melompat dari kendaraannya. Mereka pun ikut terjatuh kedalam jurang bersama truk itu. Beruntung keduanya saat ada di dinding jurang masih dalam keadaan sadar dan kemudian berusaha menyelamatkan diri keluar dari truk dari pintu kanan yang posisinya di bawah.

Dari kejadian tersebut keduanya pun mengalami sejumlah luka lecet pada punggung dan sejumlah luka lebab pada tangan dan kaki. Keduanya pun mengaku sebelumnya tidak merasakan firasat buruk sebelum kejadian, karena sudah terbiasa melewati jalur tersebut.

Sementara itu pemilik rumah Sri Ardana yang saat itu sudah bangun tidur bersaksi, mendengar suara yang sangat keras dari depan rumahnya. Ia yang saat itu masih berada di kamar bersama istri dan anaknya langsung keluar rumah. “Tadi saya sudah bangun tapi masih dikamar. Seketika ada suara gemuruh dari depan rumah, saya sudah perkirakan ada kecelakaan kendaraan besar karena dulu juga ada bus yang jatuh disana,” kata guru SMPN 2 Sukasada itu.

Meski tidak mengalami kerugian material tetapi Ardana mengaku masih syok dengan peristiwa kecelakaan kendaraan besar yang sering kali terjadi di sekitar rumahnya. Khusus untuk kendaraan besar, ini adalah kali ketiganya, sedangkan kalau kecelakaan kendaraan roda dua di jalan yang tepat berada di atas rumahnya sangat sering terjadi. “Ya was-was juga karena depan rumah saya pas tikungan dan tidak ada pengaman sama sekali. Padahal di sini sering terjadi kecelakaan,” imbuh dia.

Truk boks dengan ukuran besar di lokasi jurang yang curam hingga siang kemarin belum diderek. Pihak perusahaan hanya mengamankan barang muatannya yang diangkut kembali menggunakan truk boks yang lebih besar. Truk yang juga menabrak tiang listrik di pinggir jalan juga membuat petugas PLN sibuk memperbaiki dan menormalkan kembali jaringan yang rusak akibat kecelakaan tersebut.

Kapolsek Sukasada Kompol I Ketut Darmita, saat ditemui terpisah menjelaskan membenarkan adanya kejadian yang dikarenakan out off control rem blong. “Murni karena remnya tidak berfungsi, dan juga jalur itu sudah langganan dan memang bagi kendaraan besar yang melintas disana selalu harus hati-hati,” ungkap dia. *k23

Komentar