China 'Menyodok', Posisi India 'Melorot'
Kunjungan Wisman ke Bali
DENPASAR, NusaBali - Ada perkembangan menarik sehubungan kunjungan wisman ke Bali belakangan ini. Hal tersebut menyusul tergesernya ‘posisi’ wisman India ke posisi ke -3, dalam 10 besar jumlah wisatawan terbanyak ke Bali. Adalah wisman China yang ‘menggusur’ posisi wisatawan India.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada Januari, kunjungan wisman India sebanyak 31.169 atau 7,42 persen dari total kunjungan wisman ke Bali sebanyak 420.037. Sedang pada Desember 2023 kunjungan wisman India ke Bali 46.512, yang menempatkan wisman India pada posisi kedua setelah wisman Australia. Demikian juga secara tahunan, yakni pada Januari 2023, jumlah wisman India saat ini sebanyak 21.700. Lebih dari 2 kali lipat jumlah wisman China atau Tiongkok yang hanya 10.066.
Sebaliknya jumlah kuniungan wisman Tiongkok menunjukkan peningkatan. Dari hanya 10.066 kunjungan pada Januari 2023. Terus meningkat. Pada Desember 2023 lalu jumlah kunjungan wisman Tiongkok 27.749. Kemudian 36.766 pada Januari lalu.
Menanggapi hal tersebut, kalangan industri pariwisata Bali tak buru-buru menyimpulkan bahwa pasar wisman Tiongkok mulai pulih.
“Untuk today atau hari ini, mungkin ya. Tetapi itu tidak bisa dijadikan indikator,” ujar Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya atau Gung Rai Suryawijaya.
Untuk menyatakan ada perubahan kontribusi atau besar kunjungan, dihitung dalam rentang waktu setahun. Atau selama 12 bulan, mulai dari Januari sampai dengan Desember.
“Jadi sekali lagi, tidak bisa dijadikan ukuran, kalau pasar wisman Tiongkok sudah pulih sama sekali. Untuk hari ini mungkin, namun untuk setahun belum bisa,” terang tokoh pariwisata asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara,Badung.
Dia menduga, peningkatan jumlah kunjungan wisman India pada Januari lalu karena bertalian dengan liburan Imlek (Februari). “Jadi ada kaitan dengan moment Imlek,” kata Gung Rai Suryawijaya.
Namun demikian, Rai Suryawijaya mengaku senang dengan terus meningkatnya jumlah kunjungan wisman.
Untuk itu PHRI kata dia, meminta Pemerintah tetap melakukan kebijakan-kebijakan yang mendorong pertumbuhan kunjungan wisman.
“Antara lain kolaborasi antara maskapai dengan stakeholder, untuk menambah jumlah penerbangan ke Bali,” ujarnya.
Kemudian mempercepat realisasi bebas visa bagi 20 negara yang selama ini memberi kontribusi dominan yakni jumlah wisman yang signifikan ke Bali, seperti Australia, India, Tiongkok, Inggris dan negara lainnya.
"Selain itu, tentu saja promosi hal yang mesti tetap dilakukan, " ucap Rai Suryawijaya, yang juga Wakil Ketua BPD PHRI Bali.k17
1
Komentar