Putra Gus Sukarta ‘Jawara’ DPRD Denpasar
Gus Yoga Raup 8.313 Suara, KPU Rampungkan Rekap Suara
DENPASAR, NusaBali - Ketua DPC Gerindra Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra membukukan perolehan suara fantastis di Pemilu 2024.
Sebagai pendatang baru (new comer) Gus Yoga yang notabene putra deklarator Partai Gerindra di Provinsi Bali, almarhum Ida Bagus Putu Sukarta mendulang 8.313 suara, melampui raihan sejumlah politisi kawakan di Denpasar. Gus Yoga mengaku raihan suara signifikan ini disebut sebagai efek capres Prabowo Subianto dan De Gadjah (Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya).
Informasi yang dihimpun NusaBali dari hasil pleno KPU Denpasar, raihan suara Gus Yoga yang tarung di Dapil (Daerah Pemilihan) Kecamatan Denpasar Selatan (Densel) sekaligus mengkatrol perolehan kursi Partai Gerindra di Densel yang awalnya 1 kursi di Pemilu 2019 menjadi 3 kursi di Pemilu 2024.
Total Gerindra merebut 9 dari 45 kursi DPRD Denpasar. Rinciannya 3 kursi di Denpasar Selatan, 1 kursi Denpasar Timur, 2 kursi di Denpasar Utara dan 3 kursi di Denpasar Barat. Pada pemilu 2019, Gerindra meraih 4 kursi dari 45 kursi yang tersedia. Gus Yoga juga memuncaki lima besar caleg dengan perolehan suara terbanyak di Denpasar. Lima besar caleg dengan perolehan suara terbanyak, yakni Gus Yoga (Gerindra) mengantongi 8.313 suara, Putu Oka Mahendra (Golkar) mengantongi 8.101 suara, I Gusti Ngurah Gede (PDIP) dengan 8.088 suara, I Ketut Suteja Kumara (PDIP) mengantongi 7.848 suara dan Nyoman Sumardika (PDIP) dengan 6.713 suara.
Oka Mahendra dan Ngurah Gede merupakan incumbent yang sudah kawakan di DPRD Denpasar. Oka Mahendra yang juga putra dari politisi Golkar Bali, I Ketut Suwandhi berjuluk ‘Jenderal Kota’ ini, menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar. Sementara Ngurah Gede merupakan Ketua DPC PDIP Denpasar yang menjabat Ketua DPRD Denpasar.
Gus Yoga dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Selasa (5/3) mengatakan perolehan suara di Dapil Denpasar Selatan dari Partai Gerindra di luar dugaan. “Ini benar-benar efek dari Capres Prabowo Subianto dan efek De Gadjah. Saya sendiri menargetkan maksimal saya dapat 4.000 suara. Tetapi astungkara bisa 8.313 suara, raihan yang tidak kami duga. Kita kerja keras bersama seluruh kader, tetapi kalau bukan efek Prabowo dan De Gadjah mungkin belum tembus segitu. Karena kompetitor kami sangat tangguh semua di Denpasar Selatan dan Denpasar secara umum,” ujar Gus Yoga.
De Gadjah sendiri peraih suara terbesar Caleg DPRD Bali Dapil Denpasar. De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar mendulang 49.091 suara. “Efek Prabowo dan De Gadjah ini saya rasa tidak hanya di Denpasar saja. Tetapi di seluruh Bali juga terjadi. Karena Gerindra meraih kursi signifikan di sejumlah kabupaten, provinsi bahkan ke DPR RI,” imbuh politisi muda asal Geriya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan ini.
Selain efek Prabowo dan De Gadjah, Gus Yoga juga mengaku lebih mudah menusuk kantong-kantong suara karena nama sang ayah, almarhum Ida Bagus Putu Sukarta, mantan Ketua DPD Gerindra Bali sekaligus Anggota Fraksi Gerindra DPR RI periode 2014-2019. “Saat turun ke akar rumput ternyata sosok ajik (ayah) tiang (Ida Bagus Putu Sukarta, Red) sangat dikenal. Jadinya saya merasa tidak susah mengenalkan Partai Gerindra dan diri saya sebagai caleg ke pemilih. Ini seperti sudah jalan sekala-niskala,” ujar Gus Yoga.
Menurut Gus Yoga, di Desa Sanur saja dirinya berhasil meraup 3.000 lebih suara. Padahal di sana ada petarung kawakan sekaligus Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira. Mariyana Wandira incumbent 4 periode yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Denpasar meraih 4.056 suara. Selain itu, ada juga politisi kawakan yang incumbent 3 periode Anak Agung Gede Putra Ariewangsa dengan 5.122 suara. Ariewangsa mantan politisi Demokrat yang maju lewat PDIP.
Gus Yoga sangat mengapresiasi dukungan masyarakat Denpasar terhadap Partai Gerindra. “Kader-kader Partai Gerindra yang maju di Pileg 2024 diberikan kepercayaan. Tentu kepercayaan ini harus kami laksanakan dengan dedikasi yang sungguh-sungguh,” tegas politisi yang juga seorang notaris ini.
Sementara itu Rapat Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilu 2024 tingkat Kota Denpasar sudah selesai dilakukan KPU Kota Denpasar, Selasa dinihari kemarin. Dalam rapat pleno tersebut terungkap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi meraih 3 kursi DPRD Kota Denpasar.
Dengan raihan 3 kursi tersebut, PSI akan menjadi kandidat Wakil Ketua III DPRD Kota Denpasar jika PSI mampu membentuk satu fraksi dengan partai peraih kursi lainnya. Posisi Ketua DPRD Kota Denpasar dipastikan tetap dipegang PDIP dengan raihan kursi tertinggi 22 kursi. Sementara Gerindra di posisi Wakil Ketua I dengan 9 kursi dan Golkar Wakil Ketua II dengan raihan 7 kursi.
Sementara, akumulasi 45 kursi di Kota Denpasar untuk PDIP masih menduduki suara tertinggi sama dengan tahun 2019, yakni 22 kursi, Partai Gerindra bertambah 5 kursi dari sebelumnya 4 kursi kini menjadi 9 kursi. Sementara, untuk partai Golkar dipastikan alami penurunan 1 kursi yang sebelumnya 8 kursi saat ini hanya meraih 7 kursi.
Di sisi lain, PSI menambah 1 kursi dari sebelumnya 2 kursi kini menjadi 3 kursi. Sementara Partai Demokrat kehilangan 2 kursi, yang sebelumnya 4 kursi saat ini hanya 2 kursi. Sedangkan untuk NasDem juga kehilangan 2 kursi yang sebelumnya menduduki 3 kursi saat ini tinggal 1 kursi saja. Selain itu kursi terakhir diraih partai baru dari Partai Gelora yang meraih 1 kursi.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPD PSI Kota Denpasar, Ketut Sumagita mengatakan terkait tiga kursi yang memungkinkan membentuk satu fraksi jika bisa menggaet satu kursi dari Demokrat, NasDem atau Partai Gelora dia mengatakan masih berkoordinasi dengan pimpinan partai pusat. Sebab, saat ini, PSI fokus kawal suara untuk bisa masuk Senayan (DPR RI). "Sudah berkoordinasi terkait raihan kursi dan kemungkinan dapat posisi wakil ketua. Tetapi, saat ini karena pengurus pusat masih fokus ke suara parlemen jadi kita masih menunggu keputusan dan arahan dari pusat. Dekat-dekat ini pasti ada keputusan," ujarnya.
Sementara, Ketua KPU Kota Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggraeni mengatakan hasil rekapitulasi untuk Pilpres, Pileg baik DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi Bali maupun DPRD Kota Denpasar sudah selesai dilakukan dalam sehari. Bahkan, hasil rekapitulasi sudah diumumkan di KPU Kota Denpasar.
Sementara, untuk pengumuman perolehan kursi masih menunggu rekapitulasi nasional. "Masih menunggu rekap nasional sampai dengan tanggal 20 Maret 2024 dan setelahnya 3x24 jam menunggu putusan MK ada tidaknya gugatan yang diajukan ke MK. Setelah itu baru kami pleno untuk penetapan calon terpilih," ungkapnya. 7 nat, mis
Informasi yang dihimpun NusaBali dari hasil pleno KPU Denpasar, raihan suara Gus Yoga yang tarung di Dapil (Daerah Pemilihan) Kecamatan Denpasar Selatan (Densel) sekaligus mengkatrol perolehan kursi Partai Gerindra di Densel yang awalnya 1 kursi di Pemilu 2019 menjadi 3 kursi di Pemilu 2024.
Total Gerindra merebut 9 dari 45 kursi DPRD Denpasar. Rinciannya 3 kursi di Denpasar Selatan, 1 kursi Denpasar Timur, 2 kursi di Denpasar Utara dan 3 kursi di Denpasar Barat. Pada pemilu 2019, Gerindra meraih 4 kursi dari 45 kursi yang tersedia. Gus Yoga juga memuncaki lima besar caleg dengan perolehan suara terbanyak di Denpasar. Lima besar caleg dengan perolehan suara terbanyak, yakni Gus Yoga (Gerindra) mengantongi 8.313 suara, Putu Oka Mahendra (Golkar) mengantongi 8.101 suara, I Gusti Ngurah Gede (PDIP) dengan 8.088 suara, I Ketut Suteja Kumara (PDIP) mengantongi 7.848 suara dan Nyoman Sumardika (PDIP) dengan 6.713 suara.
Oka Mahendra dan Ngurah Gede merupakan incumbent yang sudah kawakan di DPRD Denpasar. Oka Mahendra yang juga putra dari politisi Golkar Bali, I Ketut Suwandhi berjuluk ‘Jenderal Kota’ ini, menjabat Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar. Sementara Ngurah Gede merupakan Ketua DPC PDIP Denpasar yang menjabat Ketua DPRD Denpasar.
Gus Yoga dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Selasa (5/3) mengatakan perolehan suara di Dapil Denpasar Selatan dari Partai Gerindra di luar dugaan. “Ini benar-benar efek dari Capres Prabowo Subianto dan efek De Gadjah. Saya sendiri menargetkan maksimal saya dapat 4.000 suara. Tetapi astungkara bisa 8.313 suara, raihan yang tidak kami duga. Kita kerja keras bersama seluruh kader, tetapi kalau bukan efek Prabowo dan De Gadjah mungkin belum tembus segitu. Karena kompetitor kami sangat tangguh semua di Denpasar Selatan dan Denpasar secara umum,” ujar Gus Yoga.
De Gadjah sendiri peraih suara terbesar Caleg DPRD Bali Dapil Denpasar. De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Denpasar mendulang 49.091 suara. “Efek Prabowo dan De Gadjah ini saya rasa tidak hanya di Denpasar saja. Tetapi di seluruh Bali juga terjadi. Karena Gerindra meraih kursi signifikan di sejumlah kabupaten, provinsi bahkan ke DPR RI,” imbuh politisi muda asal Geriya Buruan, Sanur, Denpasar Selatan ini.
Selain efek Prabowo dan De Gadjah, Gus Yoga juga mengaku lebih mudah menusuk kantong-kantong suara karena nama sang ayah, almarhum Ida Bagus Putu Sukarta, mantan Ketua DPD Gerindra Bali sekaligus Anggota Fraksi Gerindra DPR RI periode 2014-2019. “Saat turun ke akar rumput ternyata sosok ajik (ayah) tiang (Ida Bagus Putu Sukarta, Red) sangat dikenal. Jadinya saya merasa tidak susah mengenalkan Partai Gerindra dan diri saya sebagai caleg ke pemilih. Ini seperti sudah jalan sekala-niskala,” ujar Gus Yoga.
Menurut Gus Yoga, di Desa Sanur saja dirinya berhasil meraup 3.000 lebih suara. Padahal di sana ada petarung kawakan sekaligus Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira. Mariyana Wandira incumbent 4 periode yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Denpasar meraih 4.056 suara. Selain itu, ada juga politisi kawakan yang incumbent 3 periode Anak Agung Gede Putra Ariewangsa dengan 5.122 suara. Ariewangsa mantan politisi Demokrat yang maju lewat PDIP.
Gus Yoga sangat mengapresiasi dukungan masyarakat Denpasar terhadap Partai Gerindra. “Kader-kader Partai Gerindra yang maju di Pileg 2024 diberikan kepercayaan. Tentu kepercayaan ini harus kami laksanakan dengan dedikasi yang sungguh-sungguh,” tegas politisi yang juga seorang notaris ini.
Sementara itu Rapat Pleno Rekapitulasi Perhitungan Suara Pemilu 2024 tingkat Kota Denpasar sudah selesai dilakukan KPU Kota Denpasar, Selasa dinihari kemarin. Dalam rapat pleno tersebut terungkap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksi meraih 3 kursi DPRD Kota Denpasar.
Dengan raihan 3 kursi tersebut, PSI akan menjadi kandidat Wakil Ketua III DPRD Kota Denpasar jika PSI mampu membentuk satu fraksi dengan partai peraih kursi lainnya. Posisi Ketua DPRD Kota Denpasar dipastikan tetap dipegang PDIP dengan raihan kursi tertinggi 22 kursi. Sementara Gerindra di posisi Wakil Ketua I dengan 9 kursi dan Golkar Wakil Ketua II dengan raihan 7 kursi.
Sementara, akumulasi 45 kursi di Kota Denpasar untuk PDIP masih menduduki suara tertinggi sama dengan tahun 2019, yakni 22 kursi, Partai Gerindra bertambah 5 kursi dari sebelumnya 4 kursi kini menjadi 9 kursi. Sementara, untuk partai Golkar dipastikan alami penurunan 1 kursi yang sebelumnya 8 kursi saat ini hanya meraih 7 kursi.
Di sisi lain, PSI menambah 1 kursi dari sebelumnya 2 kursi kini menjadi 3 kursi. Sementara Partai Demokrat kehilangan 2 kursi, yang sebelumnya 4 kursi saat ini hanya 2 kursi. Sedangkan untuk NasDem juga kehilangan 2 kursi yang sebelumnya menduduki 3 kursi saat ini tinggal 1 kursi saja. Selain itu kursi terakhir diraih partai baru dari Partai Gelora yang meraih 1 kursi.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPD PSI Kota Denpasar, Ketut Sumagita mengatakan terkait tiga kursi yang memungkinkan membentuk satu fraksi jika bisa menggaet satu kursi dari Demokrat, NasDem atau Partai Gelora dia mengatakan masih berkoordinasi dengan pimpinan partai pusat. Sebab, saat ini, PSI fokus kawal suara untuk bisa masuk Senayan (DPR RI). "Sudah berkoordinasi terkait raihan kursi dan kemungkinan dapat posisi wakil ketua. Tetapi, saat ini karena pengurus pusat masih fokus ke suara parlemen jadi kita masih menunggu keputusan dan arahan dari pusat. Dekat-dekat ini pasti ada keputusan," ujarnya.
Sementara, Ketua KPU Kota Denpasar Dewa Ayu Sekar Anggraeni mengatakan hasil rekapitulasi untuk Pilpres, Pileg baik DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi Bali maupun DPRD Kota Denpasar sudah selesai dilakukan dalam sehari. Bahkan, hasil rekapitulasi sudah diumumkan di KPU Kota Denpasar.
Sementara, untuk pengumuman perolehan kursi masih menunggu rekapitulasi nasional. "Masih menunggu rekap nasional sampai dengan tanggal 20 Maret 2024 dan setelahnya 3x24 jam menunggu putusan MK ada tidaknya gugatan yang diajukan ke MK. Setelah itu baru kami pleno untuk penetapan calon terpilih," ungkapnya. 7 nat, mis
Komentar