Beban Puncak Listrik Diprediksi Capai 919 MW
Saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946
DENPASAR, NusaBali - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali memprediksi beban puncak saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946 diprediksi akan mencapai 919 mega watt (MW). Hal itu disebabkan libur aktivitas perkantoran dan pemadaman lampu yang biasanya terjadi setiap tahun.
Senior Manajer Komunikasi dan Umum PLN UID Bali Jamidi Hamid, Selasa (5/3), mengatakan angka tersebut menurun dibandingkan beban puncak tertinggi yang pernah terjadi di 2023 yaitu 1.107 MW. Dengan penurunan beban puncak tersebut cadangan listrik di Bali menjadi meningkat.
Dia mengatakan saat ini daya mampu di Bali mencapai 1.505 MW. Jika beban puncak saat Nyepi mencapai 919 MW maka akan ada cadangan sebesar 586,1 MW. “Jika dilihat dari daya mampu, maka kita ada cadangan sekitar 39 persen saat Nyepi. Sungguh besar cadangan kita saat Nyepi,” kata Hamid.
Menurutnya, melihat historis sistem kelistrikan di Bali saat Hari Raya Nyepi memang akan terjadi penurunan beban puncak. Hal tersebut dipengaruhi tidak beroperasinya beberapa instansi, perkantoran, toko-toko serta lampu yang padam pada malam hari.
Hal tersebut akan menyebabkan konsumsi listrik menurun. Saat Nyepi PLN UID Bali juga membangun posko siaga. Total ada 45 posko, dengan rincian di Bali Timur 17 posko, Bali Utara 13 posko, dan Bali Selatan 15 posko. Dari total jumlah posko tersebut ada 218 personel yang disiagakan.
Manajer Komunikasi PLN IUD Bali I Made Arya, menambahkan seperti tahun-tahun sebelumnya penurunan beban puncak saat Nyepi rata-rata mencapai 35 persen. “Pernah sampai 40 persen penurunannya, tapi seringnya 35 persen,” tandasnya. 7 mis
Dia mengatakan saat ini daya mampu di Bali mencapai 1.505 MW. Jika beban puncak saat Nyepi mencapai 919 MW maka akan ada cadangan sebesar 586,1 MW. “Jika dilihat dari daya mampu, maka kita ada cadangan sekitar 39 persen saat Nyepi. Sungguh besar cadangan kita saat Nyepi,” kata Hamid.
Menurutnya, melihat historis sistem kelistrikan di Bali saat Hari Raya Nyepi memang akan terjadi penurunan beban puncak. Hal tersebut dipengaruhi tidak beroperasinya beberapa instansi, perkantoran, toko-toko serta lampu yang padam pada malam hari.
Hal tersebut akan menyebabkan konsumsi listrik menurun. Saat Nyepi PLN UID Bali juga membangun posko siaga. Total ada 45 posko, dengan rincian di Bali Timur 17 posko, Bali Utara 13 posko, dan Bali Selatan 15 posko. Dari total jumlah posko tersebut ada 218 personel yang disiagakan.
Manajer Komunikasi PLN IUD Bali I Made Arya, menambahkan seperti tahun-tahun sebelumnya penurunan beban puncak saat Nyepi rata-rata mencapai 35 persen. “Pernah sampai 40 persen penurunannya, tapi seringnya 35 persen,” tandasnya. 7 mis
1
Komentar