Bali Jadi Hub Logistic Product Marine
ALFI menilai fasilitas-fasilitas penunjang yang dimiliki Bali sudah siap
DENPASAR, NusaBali
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bali meminta Bali segera bisa menjadi hub logistic produk marine atau logistik produk perikanan dan kelautan untuk kawasan Indonesia bagian timur. Bukan saja karena Bali dinilai siap dengan infrastruktur yakni fasilitas-fasilitas penunjang seperti di Bandara Ngurah Rai. Namun lebih dari itu adalah dampaknya bagi perekonomian Bali.
Kepala DPW ALFI Bali, Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra, mengatakan hal itu pada Selasa (5/3).
“Dengan meningkatnya volume pengiriman (ekspor) barang- barang maupun produk tentu meningkatkan volume ekonomi yang berdampak pada pendapatan masyarakat,” ujarnya di sela-sela pelaksanaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ALFI Bali di The Trans Resort, Jalan Sunset Road, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung.
Kata dia, tidak saja pengusaha yang terdampak (positif), namun pelaku usaha kecil menengah (UKM) juga akan mendapatkan manfaatnya. Hal itu karena produk yang dihasilkan lebih berpeluang dan lebih cepat bisa dipasarkan.
Selain itu, dari sisi infrastruktur, Bali sudah sangat siap menjadi hub. Demikian juga dari faktor lain, banyak penerbangan internasional, yang ditandai keluar masuknya banyak pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Semoga ini (Bali sebagai Hub Produk Perikanan dan Kelautan) bisa segera dilaunching oleh Menkomarvest,” harapnya.
ALFI kata Gung Bayu Joni, bersinergi dengan stakeholder pendukung agar kinerja logistik Bali ini baik di udara dan darat semakin lancar, berdaya saing. Dalam artian, dari segi waktu (kecepatan) dan biaya (lebih murah).
“ Dengan demikian, bisa mengisi kekurangan isian (lambung) kargo pesawat, “ ujarnya.
Di pihak lain, angkutan kargo (ekspor) melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai belum optimal. Hal itu ditunjukkan pemanfaatan fasilitas kargo yang masih di bawah kapasitas. Untuk kapasitas terminal kargo internasional sebanyak 110 ton per hari. Namun rata-rata tonase internasional per hari baru 49 ton. Sedang untuk domestik, kapasitas kargo 80 ton per hari. Terisi 49 ton per hari.
“Jadi masih sangat berpeluang untuk ditingkatkan pemanfaatannya,” ujar GM Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan.
Dikatakan layanan jasa kargo Bandara Ngurah Rai, memiliki keunggulan-keunggulan yang bagi pengusaha logistik. Antara lain banyak traffic airlines. Ketersediaan cold storage di terminal kargo. Kemudian tempat pemeriksaan fisik terpadu (TPFT) untuk simplikasi dan efesiensi pengiriman barang kargo marine produk. K17.
Komentar