Bertengkar, Kepala Anak Tiri Bocor
Pertengkaran antara Dewa Ayu Narti, 33, dan anak tirinya, Ni Made Miradewi,21, berlanjut ke kepolisian.
BANGLI, NusaBali
Keributan itu terjadi di rumahnya di Dusun Tangkas, Desa/Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (27/7). Karena Miradewi menderita luka di kepala, hingga kasus ini ditangani Unit Reskrim Polsek Susut.
Informasi dihimpun di Bangli, sekitar pukul 09.00 Wita Miradewi berada di belakang dapur, hendak mencuci kaki. Saat itu ibunya, Narti datang dan melarangnya mencuci kaki di tempat tersebut lantaran ada piring. Narti sempat mengoceh dan didengar oleh Miradewi yang keseharian bekerja sebagai karyawan mini market.
Setelah mencuci kaki, Miradewi beranjak ke halaman rumah, tepat didepan dapur ibunya marah-marah. Akhirnya kedua saling adu mulut, dan cek-cok tidak terhindarkan. Dia melihat ibunya memegang pisau yang akan digunakan majejaitan (membuat sarana upacara).
Tanpa disadari Narti mengacungkan pisau tersebut, dan parahnya Narti tidak sadar bila mata pisau terlepas dari gagangnya dan mengenai kepala anak tirinya tersebut. Miradewi merasa ada benda yang mengenai kepalanya. Dia pun memegang kepala sembari berjalan menuju gerbang rumah.
Saat itu ada kerabatnya melihat kepala Miradewi terluka dan berlumuran darah. Selanjutnya Miradewi dibawa ke Puskesmas Susut II di Desa Suhalan, Kecamatan Susut, Bangli. Kapolsek Susut AKP Ida Bagus Karyawan saat dikonfirmasi menyampaikan, ada masyarakat yang memberikan informasi tersebut. Selanjutnya, pihaknya menerima laporan, langsung mendatangi TKP, dan meminta keterangan ibu dan anak ini.
Diungkapkan pula, komunikasi kedua pihak tidak harmonis sejak lama. "Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka robek pada ubun-ubun dengan panjang 3 cm dalam 2 cm dan mendapat 3 buah jaritan," ungkapnya. AKP Karyawan menambahkan bila keduanya masih dimintai keterangan. "Ibu tiri sudah minta maaf atas kekhilafannya yang secara tidak sengaja pisaunya lepas dari gagang dan mengenai anaknya. Kemungkinan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan mengingat mereka satu keluarga," tambahnya. *e
Informasi dihimpun di Bangli, sekitar pukul 09.00 Wita Miradewi berada di belakang dapur, hendak mencuci kaki. Saat itu ibunya, Narti datang dan melarangnya mencuci kaki di tempat tersebut lantaran ada piring. Narti sempat mengoceh dan didengar oleh Miradewi yang keseharian bekerja sebagai karyawan mini market.
Setelah mencuci kaki, Miradewi beranjak ke halaman rumah, tepat didepan dapur ibunya marah-marah. Akhirnya kedua saling adu mulut, dan cek-cok tidak terhindarkan. Dia melihat ibunya memegang pisau yang akan digunakan majejaitan (membuat sarana upacara).
Tanpa disadari Narti mengacungkan pisau tersebut, dan parahnya Narti tidak sadar bila mata pisau terlepas dari gagangnya dan mengenai kepala anak tirinya tersebut. Miradewi merasa ada benda yang mengenai kepalanya. Dia pun memegang kepala sembari berjalan menuju gerbang rumah.
Saat itu ada kerabatnya melihat kepala Miradewi terluka dan berlumuran darah. Selanjutnya Miradewi dibawa ke Puskesmas Susut II di Desa Suhalan, Kecamatan Susut, Bangli. Kapolsek Susut AKP Ida Bagus Karyawan saat dikonfirmasi menyampaikan, ada masyarakat yang memberikan informasi tersebut. Selanjutnya, pihaknya menerima laporan, langsung mendatangi TKP, dan meminta keterangan ibu dan anak ini.
Diungkapkan pula, komunikasi kedua pihak tidak harmonis sejak lama. "Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka robek pada ubun-ubun dengan panjang 3 cm dalam 2 cm dan mendapat 3 buah jaritan," ungkapnya. AKP Karyawan menambahkan bila keduanya masih dimintai keterangan. "Ibu tiri sudah minta maaf atas kekhilafannya yang secara tidak sengaja pisaunya lepas dari gagang dan mengenai anaknya. Kemungkinan kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan mengingat mereka satu keluarga," tambahnya. *e
Komentar