Semaya Aswathama: Ogoh-Ogoh ST Taruna Jaya Penuh Makna dan Kearifan Lokal
DENPASAR, NusaBali.com - Ogoh-ogoh ST Taruna Jaya Banjar Kertajiwa, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, berjudul ‘Semaya Aswathama’, menarik perhatian dengan detailnya yang unik dan maknanya yang mendalam.
Karya ini menceritakan kisah Semaya Aswathama dalam perang Mahabarata. Aswatama bersumpah akan membalas dendam kepada Panca Pandawa setelah melihat kepala Drona dipenggal.
Ketua ST Taruna Jaya, I Wayan Bonet Rahayu Cahyadi, menjelaskan bahwa makna cerita ini dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari untuk mengingatkan agar kita sebagai anak selalu hormat kepada orang tua.
Ogoh-ogoh ini memiliki tinggi 4,5 meter dan menghabiskan dana Rp 15 juta. Keunikannya terletak pada penggunaan kerangka kayu, mesin air pada bagian potongan kepala Drona, dan detail tapel yang rumit.
Bonet Rahayu menjelaskan alasan penggunaan kerangka kayu:
- -Meminimalisasi biaya
- -Mengembalikan cikal bakal ogoh-ogoh di zaman dulu
- -Menunjukkan ciri khas ogoh-ogoh Banjar Kertajiwa
- -Menekankan makna ogoh-ogoh sebagai sesuatu yang digoyang-goyang dan dibakar
Bonet Rahayu menceritakan suka dan dukanya dalam proses pembuatan ogoh-ogoh. "Sukanya adalah kami dapat berkumpul bersama, bertukar pikiran, dan menjadikan momen ini sebagai momen kebersamaan yang tidak terulang lagi. Dukanya adalah kendala waktu, SDM, dan banyaknya kegiatan keagamaan," ungkapnya.
Di sisi lain Bonet Rahayu mengapresiasi prestasi ST Yowana Werdhi Banjar Batan Buah dan ST Mekar Sari Banjar Kesambi yang menjadi perwakilan nominasi terbaik di Kecamatan Denpasar Timur.
"Di wilayah Kesiman Kertalangu, kami pun bangga karena Banjar Kesambi menjadi perwakilan ogoh-ogoh terbaik di tahun ini. Semoga kita bisa saling menghargai, mengapresiasi, dan saling belajar untuk dijadikan acuan motivasi ke depan," harapnya.
Bonet Rahayu berharap agar di tahun baru Caka 1946, yowana selalu menjaga kesehatan, jaga kekompakan, dan menyambut tahun baru Caka ini dengan penuh kebahagiaan tanpa polemik. *m03
Komentar