Pemprov Bali Gelar Aksi Bersih Negeri
Perangi Sampah Bersama Komunitas dan Masyarakat
DENPASAR, NusaBali - Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, Pemprov Bali menggelar Aksi Bersih Negeri dengan melakukan bersih-bersih sampah bersama komunitas, badan usaha, stakholder terkait di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kecamatan Denpasar Selatan, Denpasar, Sabtu (9/3).
Sekda Bali, Dewa Made Indra terjun langsung dalam aksi yang dipelopori oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Aksi ini digelar serentak di 38 provinsi di Indonesia. Untuk di Tahura Ngurah Rai diikuti sebanyak 189 orang.
Sekda Dewa Indra, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Aksi Bersih Negeri dengan memerangi sampah tersebut. Kata dia, kebersihan lingkungan bukanlah tanggung jawab dari pemerintah saja, namun juga merupakan kewajiban bersama seluruh masyarakat.
Sekda Dewa Indra, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Aksi Bersih Negeri dengan memerangi sampah tersebut. Kata dia, kebersihan lingkungan bukanlah tanggung jawab dari pemerintah saja, namun juga merupakan kewajiban bersama seluruh masyarakat.
“Kegiatan Aksi Bersih Negeri ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan merupakan panggilan bagi kita semua untuk merubah mindset dan budaya dalam mengelola sampah,” ujar birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini.
Dewa Indra menegaskan, di tengah keindahan alam Bali yang menjadi magnet pariwisata dunia, masalah sampah menjadi salah satu isu krusial yang perlu segera ditangani. Kata dia, penanganan sampah di Bali terus ditingkatkan, termasuk melalui pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST/TPS3R) di desa-desa. Harapannya, setiap desa dapat mengelola sampahnya sendiri tanpa mengotori desa lain.
Dewa Indra menegaskan, di tengah keindahan alam Bali yang menjadi magnet pariwisata dunia, masalah sampah menjadi salah satu isu krusial yang perlu segera ditangani. Kata dia, penanganan sampah di Bali terus ditingkatkan, termasuk melalui pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST/TPS3R) di desa-desa. Harapannya, setiap desa dapat mengelola sampahnya sendiri tanpa mengotori desa lain.
“Kami terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sampah bukanlah hanya limbah biasa, namun juga memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan kembali. Aksi Bersih Negeri ini menjadi momentum untuk menyadarkan kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan. Kami berharap, aksi ini bukan hanya menjadi peringatan, tetapi juga menjadi langkah awal menuju perubahan nyata,” tegas mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali ini.
Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) RI Siti Nurbaya, dalam pidatonya pada acara Aksi Bersih Negeri di Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang disiarkan secara daring melalui zoom, mendorong adopsi ekonomi sirkular sebagai solusi untuk mengatasi sekitar 36,32 persen sampah di Indonesia yang masih belum terkelola dengan baik.
Menurut Menteri Siti Nurbaya, data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan bahwa kinerja pengelolaan sampah nasional pada tahun 2022 mencapai 63,68 persen, dengan penurunan sebesar 14,26 persen dan penanganan sebesar 49,42 persen. Sisanya, 36,32 persen sampah yang masih belum terkelola dengan baik perlu ditangani dengan tidak mengadopsi pendekatan linear, seperti menciptakan, mengonsumsi, dan membuang. “Pendekatan ini harus digantikan dengan prinsip ekonomi sirkular yang mendorong regenerasi sistem alam, desain pengelolaan sampah yang lebih baik, serta pemanfaatan produk dan material yang dapat digunakan kembali melalui strategi pengurangan, daur ulang, dan sirkulasi,” ujar Menteri Siti Nurbaya.
Hal ini menuntut pengurangan penggunaan barang sekali pakai dan restrukturisasi desain kemasan untuk meningkatkan ketahanannya. “Perlu dilakukan pola produksi yang dapat diguna ulang, didaur ulang, mudah diperbaiki, diisi ulang, serta dikomposkan. Bank sampah bisa menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang dalam negeri. Saat ini, jumlah bank sampah di seluruh Indonesia mencapai sekitar 16 ribu, dan diharapkan dapat menjadi fasilitas yang mendukung pengelolaan sampah daur ulang,” tegasnya.cr79
Komentar