Merasakan Healing Sakala Niskala di Taman Mumbul Sangeh
MANGUPURA, NusaBali.com - Aktivitas piknik dan malukat menjadi skena healing sakala (duniawi) dan niskala (spiritual) yang populer di Bali saat ini. Dua hal ini bisa ditawarkan oleh kawasan wisata Tirta Taman Mumbul Panglukat Pancoran Solas di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung.
Daya tarik wisata lawas di Kecamatan Abiansemal yang ditata kembali pada tahun 2015 ini memiliki tiga area. Ada area panglukatan pancoran solas, telaga klebutan, dan area parahyangan. Dua area pertama merupakan area yang dapat dijajal oleh pengunjung.
Dari plang nama cokelat-kuning Objek Wisata Sangeh Monkey Forest di Jalan Ciung Wanara (Denpasar-Petang), pengunjung dari arah Denpasar dapat mengambil jalan ke kanan yang menurun. Jalan menurun ini memecah area telaga dan panglukatan pancoran solas Taman Mumbul di sisi kiri dan kanan.
I Gusti Ngurah Putu Buda, 49, Ketua Pengelola Tirta Taman Mumbul Panglukatan Pancoran Solas menuturkan, sekitar 7.000 orang telah berkunjung ke Taman Mumbul pada Februari 2024. Hal ini berdasarkan jumlah tiket masuk yang terjual selama bulan lalu.
"Kebanyakan wisatawan domestik dan lokal, juga beberapa wisatawan asing khususnya dari Eropa. Kalau yang wisatawan asing ini biasanya yang dicari itu panglukatannya," tutur Ngurah Buda ketika ditemui pada Rabu (6/3/2024).
Ada dua kelompok pengunjung yang datang ke Taman Mumbul. Mereka yang motivasinya sembahyang dan malukat di pancoran solas kemudian rehat dan jalan-jalan mengelilingi area lain di kawasan. Kemudian, ada pula pengunjung yang langsung masuk ke area telaga untuk duduk-duduk santai, memberi pakan ikan, dan piknik.
Setiap akhir pekan, kelompok pengunjung kedua ini kerap meramaikan area telaga Taman Mumbul. Seperti Putri Sari, 33, pengunjung lokal asal Desa Petiga, Kecamatan Marga, Tabanan. Saat ditemui pada Rabu pagi, Putri berkunjung bersama dua buah hatinya, duduk santai di tepi telaga sembari memberi pakan ikan.
"Karena sudah sarapan di rumah, ini duduk-duduk saja sambil kasih makan ikan. Biasanya bawa bekal ke sini atau beli fast food buat dinikmati di sini," ujar Putri.
Karena jarak yang cukup dekat dari Kecamatan Marga, Tabanan, Taman Mumbul menjadi pilihan pertama Putri dan keluarga untuk menghabiskan akhir pekan, libur sekolah, dan libur hari raya. Selain itu, pada hari tertentu Putri dan keluarga menyempatkan malukat mumpung masih satu kawasan.
Kata Ngurah Buda, panglukatan di Taman Mumbul juga untuk matamba (pengobatan) namun tidak ada prosesi khusus patambaan. Tamba ini dapat langsung dimohonkan secara pribadi oleh pamedek saat sembahyang atau saat malukat di pancoran solas.
Healing niskala di pancoran solas ini terbukti mujarab bagi sebagian pamedek (pengunjung). Sebab, mereka datang kembali menghaturkan sesuatu sebagai rasa syukur atas doa yang terkabul.
Di sisi lain, panglukatan yang jadi healing niskala ini justru menarik lebih banyak wisatawan asing. Salah satu yang mencuri perhatian adalah penyanyi top dunia, Usher, yang kedapatan mengunggah aktivitas malukat di Taman Mumbul. Kata Ngurah Buda, Usher berkunjung pada Minggu (3/3/2024) lalu.
"Kami baru tahu setelah viral di media sosial. Karena di Bali itu kan sudah biasa ada wisatawan asing entah itu orang biasa atau public figure jadi kami tidak terlalu ngeh," imbuh Ngurah Buda.
Keberadaan dua area Taman Mumbul yakni area telaga klebutan dan panglukatan pancoran solas menjadikan salah satu destinasi andalan Desa Wisata Sangeh ini sebagai lokasi wisata healing paket lengkap untuk sakala dan niskala.
Untuk diketahui, tiket masuk ke Taman Mumbul dihargai Rp 10.000 untuk orang dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak. Namun, pengelola tidak saklek mengenakan tiket kepada pengunjung. Putri misalnya yang berkunjung bersama dua buah hatinya dikenakan Rp 10.000 saja. *rat
Dari plang nama cokelat-kuning Objek Wisata Sangeh Monkey Forest di Jalan Ciung Wanara (Denpasar-Petang), pengunjung dari arah Denpasar dapat mengambil jalan ke kanan yang menurun. Jalan menurun ini memecah area telaga dan panglukatan pancoran solas Taman Mumbul di sisi kiri dan kanan.
I Gusti Ngurah Putu Buda, 49, Ketua Pengelola Tirta Taman Mumbul Panglukatan Pancoran Solas menuturkan, sekitar 7.000 orang telah berkunjung ke Taman Mumbul pada Februari 2024. Hal ini berdasarkan jumlah tiket masuk yang terjual selama bulan lalu.
"Kebanyakan wisatawan domestik dan lokal, juga beberapa wisatawan asing khususnya dari Eropa. Kalau yang wisatawan asing ini biasanya yang dicari itu panglukatannya," tutur Ngurah Buda ketika ditemui pada Rabu (6/3/2024).
Ada dua kelompok pengunjung yang datang ke Taman Mumbul. Mereka yang motivasinya sembahyang dan malukat di pancoran solas kemudian rehat dan jalan-jalan mengelilingi area lain di kawasan. Kemudian, ada pula pengunjung yang langsung masuk ke area telaga untuk duduk-duduk santai, memberi pakan ikan, dan piknik.
Setiap akhir pekan, kelompok pengunjung kedua ini kerap meramaikan area telaga Taman Mumbul. Seperti Putri Sari, 33, pengunjung lokal asal Desa Petiga, Kecamatan Marga, Tabanan. Saat ditemui pada Rabu pagi, Putri berkunjung bersama dua buah hatinya, duduk santai di tepi telaga sembari memberi pakan ikan.
"Karena sudah sarapan di rumah, ini duduk-duduk saja sambil kasih makan ikan. Biasanya bawa bekal ke sini atau beli fast food buat dinikmati di sini," ujar Putri.
Karena jarak yang cukup dekat dari Kecamatan Marga, Tabanan, Taman Mumbul menjadi pilihan pertama Putri dan keluarga untuk menghabiskan akhir pekan, libur sekolah, dan libur hari raya. Selain itu, pada hari tertentu Putri dan keluarga menyempatkan malukat mumpung masih satu kawasan.
Kata Ngurah Buda, panglukatan di Taman Mumbul juga untuk matamba (pengobatan) namun tidak ada prosesi khusus patambaan. Tamba ini dapat langsung dimohonkan secara pribadi oleh pamedek saat sembahyang atau saat malukat di pancoran solas.
Healing niskala di pancoran solas ini terbukti mujarab bagi sebagian pamedek (pengunjung). Sebab, mereka datang kembali menghaturkan sesuatu sebagai rasa syukur atas doa yang terkabul.
Di sisi lain, panglukatan yang jadi healing niskala ini justru menarik lebih banyak wisatawan asing. Salah satu yang mencuri perhatian adalah penyanyi top dunia, Usher, yang kedapatan mengunggah aktivitas malukat di Taman Mumbul. Kata Ngurah Buda, Usher berkunjung pada Minggu (3/3/2024) lalu.
"Kami baru tahu setelah viral di media sosial. Karena di Bali itu kan sudah biasa ada wisatawan asing entah itu orang biasa atau public figure jadi kami tidak terlalu ngeh," imbuh Ngurah Buda.
Keberadaan dua area Taman Mumbul yakni area telaga klebutan dan panglukatan pancoran solas menjadikan salah satu destinasi andalan Desa Wisata Sangeh ini sebagai lokasi wisata healing paket lengkap untuk sakala dan niskala.
Untuk diketahui, tiket masuk ke Taman Mumbul dihargai Rp 10.000 untuk orang dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak. Namun, pengelola tidak saklek mengenakan tiket kepada pengunjung. Putri misalnya yang berkunjung bersama dua buah hatinya dikenakan Rp 10.000 saja. *rat
1
Komentar