Indonesia-Inggris Bangun Pembangkit Listrik Bendungan Titab
SINGARAJA, NusaBali - Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Inggris membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Mikrohidro (PLTM) di Bendungan Titab Ularan, Kecamatan Seririt, Buleleng. Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris, Graham Stuart berkesempatan meninjau lokasi rencana pembangunan ini pada, Jumat (8/3) lalu.
Graham Stuart menjelaskan proyek tersebut dibuat sebagai program bilateral antara Inggris dan Indonesia. Pemilihan Bendungan Titab menjadi salah satu lokasi pembangunan PLTM untuk bisa menuju bebas emisi pada tahun 2045 mendatang. Selain itu, dengan potensi bendungan tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendukung proyek dari energi bersih.
“Apa yang dilakukan ini akan berdampak terhadap semua orang di planet bumi ini. Oleh karena itu kami sangat senang bekerja sama dengan Indonesia, dan mendukung Indonesia dalam memenuhi ambisi besarnya,” ujarnya Graham usai meninjau pembangunan PLTM. Graham menambahkan, saat ini Indonesia telah berhasil melaksanakan Pemilu terbesar di dunia. Hal itu menegaskan Indonesia sebagai negara demokrasi terkemuka. Dia berharap, dengan terpilihnya presiden baru akan mempererat hubungan antara kedua negara.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Presiden baru dan pemerintahannya. Inggris dan Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun ini dan kita memiliki landasan kerja sama yang kuat untuk dibangun,” imbuhnya Sementara itu, Presiden Direktur PT Brantas Energi, Satiyobudi Santoso mengatakan pembangunan proyek itu disebut menelan dana sebesar Rp 20 miliar untuk 1 megawatt. Pemerintah Inggris membantu sebesar 10 persen dari total pembangunan. “Proyek Ini nanti ada dua turbin total daya 1,27 megawatt,” ujar dia.
Dia menyebut, dengan daya listrik sebesar 1,27 megawatt. Nantinya listrik tersebut akan digunakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengaliri kurang lebih sebanyak 600 KK. Efek dari pembangunan pembangkit listrik ini tidak hanya akan dirasakan oleh warga sekitar. Mengingat emisi karbon saat ini menjadi seluruh negara di dunia. Dibangunnya PLTM ini juga diyakini akan menurunkan penggunaan energi fosil. “Karena pemanasan global ini tanggung jawab bersama dan kebetulan pemerintah Inggris punya program proyek dari energi bersih,” tandasnya. 7 mzk
“Apa yang dilakukan ini akan berdampak terhadap semua orang di planet bumi ini. Oleh karena itu kami sangat senang bekerja sama dengan Indonesia, dan mendukung Indonesia dalam memenuhi ambisi besarnya,” ujarnya Graham usai meninjau pembangunan PLTM. Graham menambahkan, saat ini Indonesia telah berhasil melaksanakan Pemilu terbesar di dunia. Hal itu menegaskan Indonesia sebagai negara demokrasi terkemuka. Dia berharap, dengan terpilihnya presiden baru akan mempererat hubungan antara kedua negara.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Presiden baru dan pemerintahannya. Inggris dan Indonesia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun ini dan kita memiliki landasan kerja sama yang kuat untuk dibangun,” imbuhnya Sementara itu, Presiden Direktur PT Brantas Energi, Satiyobudi Santoso mengatakan pembangunan proyek itu disebut menelan dana sebesar Rp 20 miliar untuk 1 megawatt. Pemerintah Inggris membantu sebesar 10 persen dari total pembangunan. “Proyek Ini nanti ada dua turbin total daya 1,27 megawatt,” ujar dia.
Dia menyebut, dengan daya listrik sebesar 1,27 megawatt. Nantinya listrik tersebut akan digunakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengaliri kurang lebih sebanyak 600 KK. Efek dari pembangunan pembangkit listrik ini tidak hanya akan dirasakan oleh warga sekitar. Mengingat emisi karbon saat ini menjadi seluruh negara di dunia. Dibangunnya PLTM ini juga diyakini akan menurunkan penggunaan energi fosil. “Karena pemanasan global ini tanggung jawab bersama dan kebetulan pemerintah Inggris punya program proyek dari energi bersih,” tandasnya. 7 mzk
1
Komentar