BPOM Cek Sampel Makanan di Pangabenan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar kembali turun ke Klungkung, Jumat (28/7).
SEMARAPURA, NusaBali
Kali ini mereka menyasar sejumlah makanan yang dijual oleh para pedagang saat upacara ngaben, salah satunya saat ngaben di Setra Desa Pakraman Selat, Desa Selat, Klungkung.
Adapun sampel makanan yang diuji kandungannya yakni makanan sosis, sate, pop corn, mie, bakso, lumpia, tahu, serta nugget. Makanan dan minuman itu langsung diuji laboratorium di lokasi pengambilan sampel di lokasi. Kasi Layanan Informasi Konsumen BBPOM Denpasar, Made Eri Bahari Hantana mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut pihaknya ingin memastikan tidak ada kandungan atau zat berbahaya di dalam makanan yang dijual. Dari 18 sampel makanan yang dicek laboratorium hasilnya tidak ditemukan zat berbahaya. “Hasilnya negatif dari zat berbahaya seperti formalin, pewarna merah rhodamine B dan lainnya,” ujarnya.
Kendati demikian pihaknya tetap memberikan pembinaan dan pemahaman kepada para pedagang. Karena ditemukan sejumlah pedagang kurang memperhatikan sanitasi. Karena makanan yang disajikan dalam posisi tidak tertutup sehingga debu dan kuman rentan masuk. “Pembeli juga kami harapkan untuk tetap hati-hati memilih makanan,” katanya.
Sebulan lalu, BPOM Denpasar juga menggelar pemeriksaan sampel makanan di sejumlah pasar di Klungkung. Dari 31 sampel yang diperiksa, BPOM menemukan 5 sampel makanan mengandung zat Rhodamin yakni pewarna berbahaya bagi tubuh. Di antaranya pewarna tersebut pada sampel makanan bijik, es gula dan kerupuk beras
Kara pedagang yang kedapatan menggunakan pewarna tersebut langsung diberikan pembinaan. Karena bisa menyebabkan penyakit berbahaya, seperti kanker dalam rentang 5 - 10 tahun ke depan kalau sering dikonsumsi. Kagiatan pemeriksaan makanan ini rutin digelar terutama menjelang hari raya keagamaan. *wa
Adapun sampel makanan yang diuji kandungannya yakni makanan sosis, sate, pop corn, mie, bakso, lumpia, tahu, serta nugget. Makanan dan minuman itu langsung diuji laboratorium di lokasi pengambilan sampel di lokasi. Kasi Layanan Informasi Konsumen BBPOM Denpasar, Made Eri Bahari Hantana mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut pihaknya ingin memastikan tidak ada kandungan atau zat berbahaya di dalam makanan yang dijual. Dari 18 sampel makanan yang dicek laboratorium hasilnya tidak ditemukan zat berbahaya. “Hasilnya negatif dari zat berbahaya seperti formalin, pewarna merah rhodamine B dan lainnya,” ujarnya.
Kendati demikian pihaknya tetap memberikan pembinaan dan pemahaman kepada para pedagang. Karena ditemukan sejumlah pedagang kurang memperhatikan sanitasi. Karena makanan yang disajikan dalam posisi tidak tertutup sehingga debu dan kuman rentan masuk. “Pembeli juga kami harapkan untuk tetap hati-hati memilih makanan,” katanya.
Sebulan lalu, BPOM Denpasar juga menggelar pemeriksaan sampel makanan di sejumlah pasar di Klungkung. Dari 31 sampel yang diperiksa, BPOM menemukan 5 sampel makanan mengandung zat Rhodamin yakni pewarna berbahaya bagi tubuh. Di antaranya pewarna tersebut pada sampel makanan bijik, es gula dan kerupuk beras
Kara pedagang yang kedapatan menggunakan pewarna tersebut langsung diberikan pembinaan. Karena bisa menyebabkan penyakit berbahaya, seperti kanker dalam rentang 5 - 10 tahun ke depan kalau sering dikonsumsi. Kagiatan pemeriksaan makanan ini rutin digelar terutama menjelang hari raya keagamaan. *wa
Komentar