Sampah Caru Capai 97 Meter Kubik
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 136 orang personel diturunkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng untuk menangani sampah caru pada hari Pangerupukan (H-1) Nyepi, Minggu (10/3) lalu. Total sampah caru di seputaran kota Singaraja mencapai 97 meter kubik.
Kepala DLH Buleleng, Gede Melandrat Selasa (12/3) kemarin mengatakan, seratusan personel diterjunkan untuk mengeksekusi sampah caru pada Minggu (10/3) sore hingga malam. Mereka dibagi menjadi beberapa tim dengan armada yang disiapkan. Total ada 14 armada yang diturunkan untuk mengangkut sampah-sampah itu. Sembilan unit diantaranya adalah dam truk, 3 unit kendaraan roda 3 dan kendaraan roda 4 dua unit.
“Pembersihan dan pengangkutan sampah kami lakukan langsung setelah pecaruan. Ini untuk menjamin kebersihan wilayah perkotaan di Kota Singaraja dan di Kelurahan Sukasada,” ucap Melandrat.
Dia mengatakan pembersihan sampah caru ini dilakukan secepatnya. Selain agar tidak mengganggu kebersihan kota, juga untuk menghindari penumpukan dan juga polusi bau jika dibiarkan sampai selesai Nyepi. Sebelumnya DLH Buleleng sudah mengeluarkan himbauan kepada seluruh OPD, desa adat dan unsur lainnya di perkotaan agar mengumpulkan sampah carunya di satu titik. Sampah itu juga boleh diletakkan di depan kantor maupun rumahnya yang mudah diakses kendaraan pengangkut sampah.
“Petugas kebersihan kami memang bekerja sampai malam. Kami memastikan tidak ada penumpukan. Harus diangkut semua agar tidak menimbulkan bau,” imbuh dia. Sampah caru langsung di bawa ke TPA Bengkala, kemudian di pilihan untuk jadi komposting. Sebab sebagian besar adalah sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk.7 k23
“Pembersihan dan pengangkutan sampah kami lakukan langsung setelah pecaruan. Ini untuk menjamin kebersihan wilayah perkotaan di Kota Singaraja dan di Kelurahan Sukasada,” ucap Melandrat.
Dia mengatakan pembersihan sampah caru ini dilakukan secepatnya. Selain agar tidak mengganggu kebersihan kota, juga untuk menghindari penumpukan dan juga polusi bau jika dibiarkan sampai selesai Nyepi. Sebelumnya DLH Buleleng sudah mengeluarkan himbauan kepada seluruh OPD, desa adat dan unsur lainnya di perkotaan agar mengumpulkan sampah carunya di satu titik. Sampah itu juga boleh diletakkan di depan kantor maupun rumahnya yang mudah diakses kendaraan pengangkut sampah.
“Petugas kebersihan kami memang bekerja sampai malam. Kami memastikan tidak ada penumpukan. Harus diangkut semua agar tidak menimbulkan bau,” imbuh dia. Sampah caru langsung di bawa ke TPA Bengkala, kemudian di pilihan untuk jadi komposting. Sebab sebagian besar adalah sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk.7 k23
Komentar