Waspada! Angin Kencang Mengancam
Tertimpa Pohon, 1 Pemotor Tewas, 1 Mobil Ringsek
BBMKG Wilayah III Denpasar mengungkapkan cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat di Pulau Bali diperkirakan terjadi hingga 18 Maret 2024.
MANGUPURA, NusaBali
Cuaca ekstrem berupa angin kencang memakan korban. Seorang pengendara sepeda motor bernama Nyoman Sumarta,29, tewas tertimpa pohon pinus saat melintas di Banjar Kiadan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Rabu (13/3) pukul 12.30 Wita. Korban langsung tewas di lokasi TKP dan sepeda motor Honda Vario DK 2240 UAA yang dikendarainya hancur setelah ditimpa pohon berdiameter 80 centimeter.
Salah seorang saksi I Wayan Roni Supadman,37, kepada polisi mengatakan kuat dugaan korban datang dari arah utara ke selatan. Korban mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 2240 UAA. Pada saat kejadian ungkap Wayan Roni angin bertiup sangat kencang. "Pada saat kejadian saksi sedang duduk di depan rumahnya. Dia mendengar ada pohon tumbang. Lalu saksi menuju ke lokasi. Dia menemukan korban tertimpa pohon," ungkap Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana dikonfirmasi, Rabu sore.
Cuaca ekstrem berupa angin kencang memakan korban. Seorang pengendara sepeda motor bernama Nyoman Sumarta,29, tewas tertimpa pohon pinus saat melintas di Banjar Kiadan, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung, Rabu (13/3) pukul 12.30 Wita. Korban langsung tewas di lokasi TKP dan sepeda motor Honda Vario DK 2240 UAA yang dikendarainya hancur setelah ditimpa pohon berdiameter 80 centimeter.
Salah seorang saksi I Wayan Roni Supadman,37, kepada polisi mengatakan kuat dugaan korban datang dari arah utara ke selatan. Korban mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 2240 UAA. Pada saat kejadian ungkap Wayan Roni angin bertiup sangat kencang. "Pada saat kejadian saksi sedang duduk di depan rumahnya. Dia mendengar ada pohon tumbang. Lalu saksi menuju ke lokasi. Dia menemukan korban tertimpa pohon," ungkap Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana dikonfirmasi, Rabu sore.
Foto: Sepeda motor korban sebelum dievakuasi dari TKP di Banjar Kiadan, Desa Pelaga, Petang, Badung, Rabu (13/3). -IST
Mengetahui adanya kejadian tersebut warga melaporkan ke Bhabinkamtibmas desa setempat dan selanjutnya dilaporkan ke Polres Badung. Pada saat petugas polisi tiba di lokasi TKP korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Untuk mengevakuasi jenazah korban aparat kepolisian dibantu tim dari BPBD Badung untuk memotong pohon timbang tersebut. "Informasinya korban berstatus mahasiswa. Korban berasal dari Banjar Dinas Kajanan, Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Buleleng," pungkas Iptu Sudana.
Di lokasi terpisah, pohon tumbang menimpa sebuah mobil Suzuki Grand Vitara DK 174 YU yang tengah melintas di Jalan Raya Singaraja-Denpasar di wilayah Banjar Dinas Yeh Ketipat, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu (13/3) pukul 14.15 Wita. Beruntung pengendara mobil dan penumpang selamat dari kejadian itu.
Dari informasi yang dihimpun, mobil Suzuki Grand Vitara bernopol DK 174 YU tersebut dikemudikan oleh Ketut Catur,36, asal Desa Sari Mekar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Saat itu dia bersama istri hendak ke Desa Wanagiri, dari kampung halamannya. Saat melintasi jalan tersebut, mobil Catur tertimpa pohon dengan ukuran cukup besar.
Pohon tersebut roboh menimpa mobil yang dikemudikan Catur hingga ringsek pada bagian atap. Beruntung Catur dan istrinya selamat tanpa luka-luka. Namun kejadian ini sontak membuat istrinya syok. Perbekel Wanagiri, Made Suparanton mengatakan sebelum tumbangnya pohon jenis lenggung yang ada di pinggir jalan utama itu, hujan deras disertai kabut dan angin kencang melanda wilayah setempat. Karena kontur tanah dan berbeban berat pohon menampung air hujan disebut membuat pohon tersebut tumbang menimpa mobil Catur yang tengah melintas.
Dia memastikan tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Namun mobil Catur, mengalami kerusakan cukup parah pada bagian atap, kaca depan, dan kepala depan. Arus lalu lintas pun sempat tersendat lama hingga menyebabkan kemacetan panjang.
“Saya mendapatkan informasi dari masyarakat dan langsung menuju TKP. Kami bersama warga sekitar langsung membantu korban ini,” ujarnya. Pohon tumbang menutup sebagian besar jalan serta mengakibatkan arus lalu lintas di jalur Singaraja-Denpasar via Desa Munduk tersendat selama 30 menit. Aparat desa bersama kepolisian dan TNI langsung melakukan pembersihan dan memotong dahan kayu material pohon tukbang yang menutup jalan. “Kami bersama tim langsung melakukan pembersihan dan pengaturan arus lalu lintas, agar pengendara bisa langsung lewat. Mobil korban sudah langsung dibawa ke bengkel,” kata dia.
Sementara Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkapkan cuaca ekstrem berupa angin kencang dan hujan lebat di wilayah Pulau Bali diperkirakan terjadi hingga 18 Maret 2024 nanti. Masyarakat pun diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya hujan ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah Bali, mulai dari pagi hingga malam hari. Hujan tersebut kemungkinan disertai kilat/petir dan angin kencang dengan kecepatan mencapai 8-54 kilometer per jam.
Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, I Made Sudarma Yadnya, mengungkapkan angin kencang yang saat ini terasa di Bali terbentuk karena bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia bagian tenggara dan 94S di Laut Timor bagian selatan dapat berdampak langsung pada peningkatan kecepatan angin di wilayah Bali serta potensi peningkatan tinggi gelombang laut. Dengan bibit Siklon Tropis yang masih dalam tahap perkembangan, warga Bali diminta untuk tetap waspada terhadap potensi hujan, petir, angin kencang, dan gelombang laut tinggi, terutama di sejumlah wilayah pesisir.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi angin kencang dan tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok hingga Samudera Hindia selatan Bali. Disamping itu Agar selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem,” ucap Sudarma, Rabu kemarin.
Sudarma mengatakan dari pemodelan cuaca, keadaan ini diperkirakan sampai dengan tanggal 18 Maret 2024 masih akan terdapat potensi angin kencang terutama di wilayah pesisir Bali Selatan.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, I Made Rentin dalam laporan situasi hariannya, Rabu kemarin menyatakan bahwa kejadian/bencana yang terjadi sebagai dampak Hidrometeorologi Basah. BPBD pun melaporkan sejumlah kejadian pohon tumbang terjadi, yakni sebanyak tiga (3) titik di Kabupaten Karangasem, satu (1) kejadian pohon tumbang di Kabupaten Badung mengakibatkan korban jiwa 1 orang, satu (1) kejadian pohon tumbang di Kabupaten Buleleng, lima (5) titik di Kabupaten Bangli, dan empat (4) titik di Kabupaten Tabanan. Selain itu satu (1) titik kejadian pohon tumbang dan tiga (3) titik kejadian sanderan jebol di Kabupaten Jembrana. 7 pol, mzk, cr79
1
Komentar