Tiga Hari, BPBD Tangani 30 Laporan Kebencanaan
MANGUPURA, NusaBali - Kabupaten Badung mengalami serangkaian kejadian kebencanaan yang disebabkan oleh cuaca ekstrem selama tiga hari berturut-turut, sejak 10 Maret hingga 12 Maret 2024. Sebanyak 30 kejadian kebencanaan dilaporkan, dan telah mendapat atensi dari pihak terkait.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung Ketut Murdika, menjelaskan selama 10-12 Maret 2024 tercatat 25 kejadian pohon tumbang, satu kasus kebakaran, tanah longsor terjadi di dua titik, satu senderan jebol, dan satu atap rusak. “Penyebab utama dari semua kejadian ini adalah cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat yang berlangsung lama dan angin kencang,” ujar Murdika, Rabu (13/3) siang.
Salah satu wilayah yang dampak cuku parah yakni di Jimbaran, di mana sebuah bangunan rumah yang baru saja selesai dibangun jebol. Kejadian ini berlokasi di Tukas Nangka, dekat dengan aliran sungai. Dua kejadian terparah lainnya meliputi banjir di Taman Baruna Jimbaran dan kerusakan minor pada dapur rumah warga di Kelan. Dari kejadian di Tukas Nangka, kira-kira total kerugiannya mencapai Rp 200 juta, Rp 20 juta untuk kejadian di Kelan dan di Taman Baruna Jimbaran tidak mengalami kerugian.
“Untuk kerugian yang ditimbulkan, kita arahkan warga agar memohon dana stimulus, itu dilakukan melalui pengajuan proposal permohonan ke BPBD,” kata Murdika.
Masih menurut Murdika, mayoritas kejadian kebencanaan berupa pohon tumbang terjadi saat Pangrupukan hingga Ngembak Geni. Namun, pohon-pohon yang tumbang tersebut tidak terlalu besar. Seluruh kejadian kebencanaan ini telah mendapatkan perhatian dan ditangani bersama seluruh stakeholder terkait, termasuk Kepolisian, Diskarmat, desa adat, desa/kelurahan, dan pihak PLN. 7 ol3
Salah satu wilayah yang dampak cuku parah yakni di Jimbaran, di mana sebuah bangunan rumah yang baru saja selesai dibangun jebol. Kejadian ini berlokasi di Tukas Nangka, dekat dengan aliran sungai. Dua kejadian terparah lainnya meliputi banjir di Taman Baruna Jimbaran dan kerusakan minor pada dapur rumah warga di Kelan. Dari kejadian di Tukas Nangka, kira-kira total kerugiannya mencapai Rp 200 juta, Rp 20 juta untuk kejadian di Kelan dan di Taman Baruna Jimbaran tidak mengalami kerugian.
“Untuk kerugian yang ditimbulkan, kita arahkan warga agar memohon dana stimulus, itu dilakukan melalui pengajuan proposal permohonan ke BPBD,” kata Murdika.
Masih menurut Murdika, mayoritas kejadian kebencanaan berupa pohon tumbang terjadi saat Pangrupukan hingga Ngembak Geni. Namun, pohon-pohon yang tumbang tersebut tidak terlalu besar. Seluruh kejadian kebencanaan ini telah mendapatkan perhatian dan ditangani bersama seluruh stakeholder terkait, termasuk Kepolisian, Diskarmat, desa adat, desa/kelurahan, dan pihak PLN. 7 ol3
Komentar