Sampah Kiriman Banjir Menumpuk di Sepanjang Pantai
SINGARAJA, NusaBali - Berbagai macam ranting dan dahan pohon menumpuk di sepanjang pantai Buleleng. Sampah kiriman ini dibawa banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak 4 hari terakhir. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng bersama masyarakat secara maraton bergotong royong membersihkan sampah kayu yang menumpuk di pantai.
Rabu (13/3) kemarin, DLH Buleleng melakukan pembersihan di tiga titik. Mulai dari Pantai Pelabuhan Tua Buleleng, Pantai Pidada dan Pantai Camplung Buleleng. Rencananya pembersihan akan maraton hingga ke Pantai Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Kepala DLH Buleleng, Gede Melandrat mengatakan dari hasil pembersihan sampah kiriman didominasi sampah organik. Terutama sampah ranting, dahan dan batang kayu. Seluruh sampah itu dibawa banjir yang bermuara ke laut dan terdampar di sepanjang pantai. Sedangkan sampah plastik yang ditemui hanya sebagian kecil saja.
Sampah kiriman ini disebut cerminan dari daerah hulu yang tidak sedang baik-baik saja. Menurut Melandrat, ada indikasi pembangunan yang tidak mengindahkan kaidah konservasi. “Bersyukur tidak terjadi bencana yang fatal. Hanya di hilir menumpuk seperti ini di panjang pantai Buleleng,” ucap Melandrat.
Sementara itu dalam proses pembersihan sampah kiriman Rabu kemarin berhasil diangkat 5 truk sampah. Pembersihan akan dilanjutkan hari ini kamis (14/3) sebab tumpukan sampah sangat tebal dan banyak. Sampah-sampah kiriman yang sudah dibersihkan langsung dibawa ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) Bengkala.
Melandrat menyebut sampah-sampah kiriman itu sudah tidak bisa lagi diolah menjadi barang berguna. Kecuali untuk kayu bakar. Namun penanganannya tetap akan ditimbun di TPA Bengkala. Sampah organik ini diyakini dapat cepat melebur setelah ditimbun dengan tanah.
DLH pun akan terus menstandbykan petugas kebersihannya untuk memantau kebersihan pantai. Terlebih saat ini cuaca di Buleleng masih belum bersahabat.7 k23
Kepala DLH Buleleng, Gede Melandrat mengatakan dari hasil pembersihan sampah kiriman didominasi sampah organik. Terutama sampah ranting, dahan dan batang kayu. Seluruh sampah itu dibawa banjir yang bermuara ke laut dan terdampar di sepanjang pantai. Sedangkan sampah plastik yang ditemui hanya sebagian kecil saja.
Sampah kiriman ini disebut cerminan dari daerah hulu yang tidak sedang baik-baik saja. Menurut Melandrat, ada indikasi pembangunan yang tidak mengindahkan kaidah konservasi. “Bersyukur tidak terjadi bencana yang fatal. Hanya di hilir menumpuk seperti ini di panjang pantai Buleleng,” ucap Melandrat.
Sementara itu dalam proses pembersihan sampah kiriman Rabu kemarin berhasil diangkat 5 truk sampah. Pembersihan akan dilanjutkan hari ini kamis (14/3) sebab tumpukan sampah sangat tebal dan banyak. Sampah-sampah kiriman yang sudah dibersihkan langsung dibawa ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) Bengkala.
Melandrat menyebut sampah-sampah kiriman itu sudah tidak bisa lagi diolah menjadi barang berguna. Kecuali untuk kayu bakar. Namun penanganannya tetap akan ditimbun di TPA Bengkala. Sampah organik ini diyakini dapat cepat melebur setelah ditimbun dengan tanah.
DLH pun akan terus menstandbykan petugas kebersihannya untuk memantau kebersihan pantai. Terlebih saat ini cuaca di Buleleng masih belum bersahabat.7 k23
1
Komentar