ST Eka Prayojana Angkat Cerita Nunas Taru: Makna Mendalam di Balik Karya Seni
DENPASAR, NusaBali.com - ST Eka Prayojana Banjar Kepisah Sumerta, Denpasar Timur, menghadirkan ogoh-ogoh ‘Ngepal’ mengangkat cerita Nunas Taru yang sarat makna.
I Putu Winn Maryadi, arsitek ogoh-ogoh, menjelaskan bahwa karyanya terinspirasi dari proses pembuatan prerai (muka) sesuhunan di pura. Di mana para seniman tari nunas taru (meminta kayu) dari pohon pule yang disucikan.
"Pohon Pule dipercaya memiliki banyak manfaat, termasuk untuk obat herbal dan bahan topeng," jelas Winn Maryadi yang didukung oleh Man Ogik alias Ocol dalam proyek ogoh-ogoh ini
Ogoh-ogoh ini menampilkan lima karakter dan objek utama, yaitu pohon pule dengan topeng rangda, celuluk, dan barong yang dihiasi biji-bijian.
"Topeng-topeng itu melambangkan bahwa kayu pule identik dengan pembuatan topeng dan perlu disucikan sebelum digunakan," kata Winn Maryadi.
Ogoh-ogoh ini dikerjakan dengan teknik guungan untuk menghemat waktu dan menghabiskan 15-20 guungan siap pakai. Biayanya mencapai Rp 20-25 juta.
Bagian terumit adalah pembuatan pohon pule, karena ini merupakan pengalaman pertama Winn Maryadi membuat bentuk pohon.
"Daun pule yang kami gunakan asli, sehingga menjadi kendala karena cepat layu," ungkapnya.
Winn Maryadi berharap ogoh-ogoh ini membawa pesan perdamaian dan toleransi, serta mengingatkan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam.
"Mari kita jaga toleransi agar terhindar dari perpecahan. Mari kita saling rangkul dan menjaga satu sama lain," pesannya.
Pada lomba Ogoh-Ogoh tingkat Desa Sumerta, ‘Ngepal’ karya ST Eka Prayojana ini meraih gelar juara Harapan I. Sementara juara I diraih ‘Sang Bhuta Kala Amangkurat’ ST Pamuke Banjar Kedaton, disusul ‘Podgala’ karya ST Dharma Cita Banjar Abian Kapas Tengah dan ‘Wayabya’ karya ST Eka Cita Banjar Abian Kapas Kaja. *m03
1
Komentar