Gelombang Pasang, Balawista Kerahkan 117 Personel
Para personel dibagi ke dalam dua shift kerja. Shift pertama berlangsung dari pukul 07.00-13.00 Wita dan shift kedua dari pukul 12.00-19.00 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Menghadapi fenomena gelombang pasang yang terjadi di wilayah Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balawista Kuta mengambil langkah serius dengan mengerahkan 117 personelnya untuk meningkatkan kewaspadaan di sepanjang pantai. Langkah ini diambil sebagai respons atas potensi risiko keamanan yang mungkin timbul akibat kondisi gelombang pasang.
Kepala UPT Balawista Kuta I Ketut Ipel, mengatakan kesiapsiagaan personel merupakan bagian penting dari upaya preventif untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti laka laut yang bisa berakibat fatal. “Gelombang pasang hari ini (kemarin) cukup besar, bahkan sampai ke daratan, kami dari Balawista melakukan langkah-langkah preventif dan lebih waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Ketut Ipel, Kamis (14/3) siang.
Demi meningkatkan efektivitas pengawasan, Ketut Ipel mengatakan membagi tugas para personel ke dalam dua shift kerja. Shift pertama berlangsung dari pukul 07.00-13.00 Wita dan shift kedua dari pukul 12.00-19.00 Wita. Distribusi waktu ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa area pantai selalu terpantau dan pengunjung mendapatkan informasi serta bantuan yang diperlukan.
Sebagai bagian dari tindakan pencegahan, pihaknya juga telah memasang rambu bendera merah di beberapa titik strategis sepanjang Pantai Kuta. Bendera merah ini merupakan tanda bagi wisatawan dan pengunjung pantai untuk tidak berenang atau melakukan aktivitas di laut selama peringatan ini berlaku.
“Saat ini kondisi di lapangan aman, namun kami sudah memasang rambu bendera merah yang artinya wisatawan dilarang berenang ke laut sementara waktu,” ucap Ketut Ipel.
Pengumuman dan peringatan dini ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pengunjung pantai terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh gelombang pasang. Ketut Ipel juga terus mengimbau kepada para pengunjung untuk mematuhi peraturan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan.
“Kami selalu mengimbau kepada para pengunjung pantai agar mematuhi rambu-rambu yang sudah kita pasang di tempat-tempat yang rawan terjadi laka laut. Kondisi seperti ini saya perkirakan akan berlangsung hingga Purnama Kedasa. Mungkin itu akan menjadi puncaknya. Tapi mudah-mudahan tidak,” imbuhnya. 7 ol3
Menghadapi fenomena gelombang pasang yang terjadi di wilayah Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balawista Kuta mengambil langkah serius dengan mengerahkan 117 personelnya untuk meningkatkan kewaspadaan di sepanjang pantai. Langkah ini diambil sebagai respons atas potensi risiko keamanan yang mungkin timbul akibat kondisi gelombang pasang.
Kepala UPT Balawista Kuta I Ketut Ipel, mengatakan kesiapsiagaan personel merupakan bagian penting dari upaya preventif untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti laka laut yang bisa berakibat fatal. “Gelombang pasang hari ini (kemarin) cukup besar, bahkan sampai ke daratan, kami dari Balawista melakukan langkah-langkah preventif dan lebih waspada mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” kata Ketut Ipel, Kamis (14/3) siang.
Demi meningkatkan efektivitas pengawasan, Ketut Ipel mengatakan membagi tugas para personel ke dalam dua shift kerja. Shift pertama berlangsung dari pukul 07.00-13.00 Wita dan shift kedua dari pukul 12.00-19.00 Wita. Distribusi waktu ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa area pantai selalu terpantau dan pengunjung mendapatkan informasi serta bantuan yang diperlukan.
Sebagai bagian dari tindakan pencegahan, pihaknya juga telah memasang rambu bendera merah di beberapa titik strategis sepanjang Pantai Kuta. Bendera merah ini merupakan tanda bagi wisatawan dan pengunjung pantai untuk tidak berenang atau melakukan aktivitas di laut selama peringatan ini berlaku.
“Saat ini kondisi di lapangan aman, namun kami sudah memasang rambu bendera merah yang artinya wisatawan dilarang berenang ke laut sementara waktu,” ucap Ketut Ipel.
Pengumuman dan peringatan dini ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pengunjung pantai terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh gelombang pasang. Ketut Ipel juga terus mengimbau kepada para pengunjung untuk mematuhi peraturan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan.
“Kami selalu mengimbau kepada para pengunjung pantai agar mematuhi rambu-rambu yang sudah kita pasang di tempat-tempat yang rawan terjadi laka laut. Kondisi seperti ini saya perkirakan akan berlangsung hingga Purnama Kedasa. Mungkin itu akan menjadi puncaknya. Tapi mudah-mudahan tidak,” imbuhnya. 7 ol3
Komentar