Cuaca Buruk, BPBD Imbau Masyarakat Waspada
MANGUPURA, NusaBali - Akibat cuaca buruk, sebuah rumah milik warga di Desa Sulangai, Kecamatan Petang rusak diterpa angin puting beliung pada Rabu (13/3) lalu.
Selain itu, di kecamatan yang sama sebuah Bale Gong Pura Sari Petang roboh diterjang angin. Bahkan angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di Desa Pelaga menimpa seorang pengendara hingga meninggal dunia.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung I Wayan Darma, mengatakan kejadian angin puting beliung yang merusak rumah warga bernama Wayan Yudana tersebut diperkirakan terjadi pukul 22.00 Wita. Angin menerbangkan atap rumah hingga merobohkan tembok bangunan. “Tadi (kemarin) kami sudah turun ke lapangan, yang rusak adalah atap rumah dari seng, rangka kayu, dan tembok batako,” ujarnya, Kamis (14/3).
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung I Wayan Darma, mengatakan kejadian angin puting beliung yang merusak rumah warga bernama Wayan Yudana tersebut diperkirakan terjadi pukul 22.00 Wita. Angin menerbangkan atap rumah hingga merobohkan tembok bangunan. “Tadi (kemarin) kami sudah turun ke lapangan, yang rusak adalah atap rumah dari seng, rangka kayu, dan tembok batako,” ujarnya, Kamis (14/3).
Mantan Camat Petang ini melanjutkan, kejadian angin puting beliung juga menimpa tembok bangunan lantai dua, hingga menimpa bangunan dapur yang ada di lantai satu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp 35 juta. “Akan tetapi tim Jitupasna kami belum turun untuk assesment, karena masih fokus di daerah selatan,” ucapnya.
Cuaca ekstrem Rabu kemarin juga menyebabkan pohon tumbang di wilayah Banjar Kiadan, Desa Pelaga, hingga menelan korban jiwa. Nahas, korban diketahui bernama Nyoman Sumarta, 29, asal Banjar Dinas Kajanan, Desa Tejakula, Buleleng tertimpa pohon tumbang hingga dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Motornya pun ringsek parah.
Selain kejadian yang menelan korban jiwa, peristiwa lainnya juga terjadi di hari yang sama, yakni salah satu bangunan bale gong di Pura Sari Petang roboh setelah diterjang angin kencang. Bahkan saat kejadian, sekerumunan warga yang tengah berteduh di tenda warung samping bale gong tersebut pun berhamburan menyelamatkan diri.
Lebih lanjut dikatakan, bale gong yang roboh akibat terjangan angin kencang itu dibangun pada tahun 2019. “Memang kalau bale gong strukturnya adalah kayu, saka atau tiangnya itu dari kayu. Syukurnya tidak ada korban jiwa,” ucap Darma.
Berdasarkan data dari BPBD Badung selama Maret 2024, ada 60 kejadian bencana. Bencana didominasi pohon tumbang yang terjadi hampir di seluruh kecamatan di Badung akibat cuaca buruk hujan deras dan angin kencang. Selain pohon tumbang, di awal Maret juga terjadi angin puting beliung di kawasan Peminge, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan yang berakibat rusaknya bangunan dan rumah milik warga. Sementara di Kecamatan Petang didominasi bencana tanah longsor, pohon tumbang, senderan jebol, hingga bale gong rusak.
Darma meminta masyarakat waspada karena bencana alam akibat cuaca ekstrem mulai bermunculan. “Kami telah menerima beberapa laporan bencana di Badung saat ini, khususnya pohon tumbang dan longsor. Untuk itu, kami meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam di sekitar,” pintanya. 7 ind
Komentar