Perkelahian saat Pangerupukan di Lokapaksa Berakhir Damai
SINGARAJA, NusaBali - Perkelahian yang terjadi saat Pangerupukan Nyepi, pada Minggu (10/3) sore di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng berakhir damai. Keputusan itu diambil kedua belah pihak baik Banjar Dinas Sorga dan Banjar Dinas Bukti Sakti dan dituangkan dalam surat pernyataan perjanjian perdamaian.
Dalam surat pernyataan itu, perwakilan lima orang dari kedua banjar dinas menyatakan tidak akan memperpanjang permasalahan yang terjadi. Mereka sudah melakukan perdamaian melalui mediasi di Kantor Desa Lokapaksa pada Selasa (12/3) sore. Tetapi kemudian mereka menyampaikan perihal perdamaian itu ke Polres Buleleng pada Rabu (13/3).
Perbekel Desa Lokapaksa, Putu Dodik Tryana mengatakan bila warganya yang terlibat bentrokan sudah menyatakan rasa bersalah mereka, serta menuangkannya dalam surat perjanjian. Pihak desa berharap, perjanjian ini bisa kembali membangun hubungan yang erat antar warga, pasca peristiwa bentrokan di wilayahnya. Apalagi peristiwa ini pertama kali terjadi di desa.
“Ke depan kami akan libatkan pemuda desa, juga yang terlibat dalam peristiwa itu, untuk diajak berkegiatan positif seperti bersih-bersih lingkungan. Sehingga mereka punya pandangan yang lebih baik,” ujarnya, Kamis (14/3).
Sementara itu, Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengatakan pihaknya mengundang kedua belah pihak bersama Pemerintah Desa Lokapaksa untuk melakukan mediasi. Kata dia, warga menyatakan tidak ingin melanjutkan ke jalur hukum perkelahian ini. Mengingat sejumlah pelaku peristiwa sudah dimintai keterangan di Polsek Seririt.
“Kedua belah pihak sepakat tidak meneruskan ke proses hukum, tidak ada pelaporan. Saya juga sudah dengar langsung, mereka berjanji membangun kembali persaudaraan dan tidak mengulangi kembali,” ujarnya.
AKBP Widwan menambahkan, pihaknya tidak mempermasalahkan bila ternyata kedua belah pihak sudah berdamai. Ia juga mengapresiasi respon pemerintah desa yang cepat mendamaikan kedua warga banjar dinas yang cekcok. Polisi, kata dia, bertugas memastikan dan mengawal rasa aman di tengah masyarakat.
“Kami sudah lakukan penjagaan pasca peristiwa di Desa Lokapaksa hingga selesai Pangerupukan. Ini mencegah kekhawatiran masyarakat, mengenai bentrokan-bentrokan susulan,” sambungnya.
Sebelumnya, perkelahian ini terjadi Minggu pukul 16.30 Wita antara warga Banjar Dinas Sorga dengan warga Banjar Dinas Bukit Sakti, di Balai Banjar Bukit Sakti. Kejadian ini berawal dari kedatangan pemuda Banjar Sorga dengan menaiki mobil pikup berisi sound system ke Balai Banjar Bukit Sakti.
Saat itu, terjadi keributan berujung pemukulan antar pemuda ini. Insiden itu memicu ketersinggungan antara warga Dusun Sorga dengan Dusun Bukit Sakti hingga pecah perkelahian. Video perkelahian ini juga beredar di media sosial. Polisi lalu turun ke lokasi sekitar pukul 17.30 Wita dan menengahi dua kelompok warga yang terlibat keributan tersebut. 7 mzk
Perbekel Desa Lokapaksa, Putu Dodik Tryana mengatakan bila warganya yang terlibat bentrokan sudah menyatakan rasa bersalah mereka, serta menuangkannya dalam surat perjanjian. Pihak desa berharap, perjanjian ini bisa kembali membangun hubungan yang erat antar warga, pasca peristiwa bentrokan di wilayahnya. Apalagi peristiwa ini pertama kali terjadi di desa.
“Ke depan kami akan libatkan pemuda desa, juga yang terlibat dalam peristiwa itu, untuk diajak berkegiatan positif seperti bersih-bersih lingkungan. Sehingga mereka punya pandangan yang lebih baik,” ujarnya, Kamis (14/3).
Sementara itu, Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengatakan pihaknya mengundang kedua belah pihak bersama Pemerintah Desa Lokapaksa untuk melakukan mediasi. Kata dia, warga menyatakan tidak ingin melanjutkan ke jalur hukum perkelahian ini. Mengingat sejumlah pelaku peristiwa sudah dimintai keterangan di Polsek Seririt.
“Kedua belah pihak sepakat tidak meneruskan ke proses hukum, tidak ada pelaporan. Saya juga sudah dengar langsung, mereka berjanji membangun kembali persaudaraan dan tidak mengulangi kembali,” ujarnya.
AKBP Widwan menambahkan, pihaknya tidak mempermasalahkan bila ternyata kedua belah pihak sudah berdamai. Ia juga mengapresiasi respon pemerintah desa yang cepat mendamaikan kedua warga banjar dinas yang cekcok. Polisi, kata dia, bertugas memastikan dan mengawal rasa aman di tengah masyarakat.
“Kami sudah lakukan penjagaan pasca peristiwa di Desa Lokapaksa hingga selesai Pangerupukan. Ini mencegah kekhawatiran masyarakat, mengenai bentrokan-bentrokan susulan,” sambungnya.
Sebelumnya, perkelahian ini terjadi Minggu pukul 16.30 Wita antara warga Banjar Dinas Sorga dengan warga Banjar Dinas Bukit Sakti, di Balai Banjar Bukit Sakti. Kejadian ini berawal dari kedatangan pemuda Banjar Sorga dengan menaiki mobil pikup berisi sound system ke Balai Banjar Bukit Sakti.
Saat itu, terjadi keributan berujung pemukulan antar pemuda ini. Insiden itu memicu ketersinggungan antara warga Dusun Sorga dengan Dusun Bukit Sakti hingga pecah perkelahian. Video perkelahian ini juga beredar di media sosial. Polisi lalu turun ke lokasi sekitar pukul 17.30 Wita dan menengahi dua kelompok warga yang terlibat keributan tersebut. 7 mzk
1
Komentar