Menurun, Okupansi Hotel Hanya 60 Persen
Low season dan bertepatan dengan bulan Ramadan, kegiatan berwisata jadi berkurang
DENPASAR,NusaBali
Tingkat hunian hotel maupun vila menunjukkan tren menurun. Dari rata- rata 80 persen pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), kini merosot rata-rata hanya di kisaran 60 persen. Penurunan hunian tersebut karena faktor pola tahunan yakni masa low season pariwisata Bali, usai liburan Nataru.
“Memang dari nenek moyang-nya (polanya dari dahulu) demikian,” ujar Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gede Ricky Sukarta, Kamis(14/3). Dijelaskan, selepas liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya wisatawan domestik cenderung menurun.
Apalagi saat ini merupakan bulan Ramadan yang merupakan bulan pelaksanaan ibadah puasa bagi umat Islam. Tentu kegiatan berwisata, kata Gede Sukarta berkurang.
Karenanya berdampak terhadap kunjungan wisatawan domestik ke Bali, sehingga berimbas terhadap tingkat hunian kamar hotel, vila dan akomodasi lainnya di Pulau Dewata.
Karena itu hunian kamar hotel sekarang ini diisi sebagian besar wisatawan mancanegara (wisman). Kunjungan wisman berada di kisaran 16.000 sampai 18.000 per hari.
“Ya wisman itu yang sebagian besar mengisi kamar hotel, vila dan akomodasi lain saat ini,” jelas Gede Sukarta yang juga Penasehat Bali Villa Association (BVA).
Dia memperkirakan kunjungan wisatawan kembali meningkat, memasuki akhir Maret dan awal April. Peningkatan kunjungan tersebut sehubungan dengan liburan hari besar keagamaan. Pertama pada 31 Maret adalah Hari Paskah bagi umat Kristiani Kemudian pada 10 -11 April adalah hari raya Idul Fitri.
“Pada liburan hari raya keagamaan itu, tentunya kunjungan wisatawan ke Bali meningkat,” terang Gede Sukarta.
Sebelumnya menurunnya hunian kamar hotel disampaikan Sang Putu Eka Pertama yang Ketua DPD Association of Hospitality Leaders Indonesia(AHLI) Bali. “Saat ini okupansi 60 persen,” ujarnya.
Dikatakan berkurangnya kunjungan wisatawan domestik, sangat terasa mempengaruhi tingkat hunian hotel. Karenanya untuk saat ini okupansi hotel dominan ditopang wisman.
Wisman tersebut, sebagian besar berasal dari Australia. Selain wisman Eropa dan Asia. Hal itu, menurut Sang Putu Eka Pertama, karena wisman asal Australia tetap menjadi yang terbanyak ke Bali.
”Ya, masih tetap paling banyak adalah dari wisman Australia,” ujarnya.
Sang Putu Eka Pertama optimitiss, dalam beberapa waktu ke depan akan terjadi perbaikan. Kunjungan wisatawan akan membaik kembali. Terutama setelah masa liburan Idul Fitri nanti, sebagaimana yang sudah-sudah, kunjungan akan meningkat kembali.
“Optimis akan membaik kunjungan ” ujar praktisi pariwisata asal Kedewatan, Ubud. Gianyar.k17.
1
Komentar