Petani Bali Terbuka dengan Teknologi
Terbaru, Kembangkan Padi Varietas Inpari Nutri Zinc
Pengembangan usaha tani padi varietas ini akan mendorong peningkatan produksi padi dan beras di Bali, dan sekaligus menunjang program kesehatan Masyarakat.
DENPASAR, NusaBali
Subak selama ini menjadi organisasi pengairan pertanian tradisional di Bali. Meskipun kinerja subak sarat basis kearifan lokal Bali, namun para petani di pulau dewata ini sangat terbuka dalam mengakses arus kemajuan teknologi. Salah satunya, aktif mengembangkan setiap varietas padi baru yang sekiranya mampu meningkatkan hasil produksi.
Petani Bali kini dikenalkan dengan varietas baru untuk ditanam di lahan persawahan. Padi varietas Inpari Nutri Zinc digadang-gadang memiliki segudang keunggulan dibanding varietas lain yang selama ini ditanam petani di Pulau Dewata.
Sejak 2023 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) Bali telah mengembangkan budidaya varietas ini di sejumlah kabupaten. Kepala Distan Pangan Bali I Wayan Sunada mengungkapkan pihaknya telah mengembangkan varietas yang dirilis Kementerian Pertanian tahun 2019 ini di Kabupaten Buleleng 300 haktare (ha), Tabanan 100 ha, dan Karangasem 100 ha. Selanjutnya, tahun 2024 dikembangkan di Kabupaten Buleleng 350 ha, Karangasem 185 ha, Klungkung 340 ha, dan Tabanan 125 ha.
Subak selama ini menjadi organisasi pengairan pertanian tradisional di Bali. Meskipun kinerja subak sarat basis kearifan lokal Bali, namun para petani di pulau dewata ini sangat terbuka dalam mengakses arus kemajuan teknologi. Salah satunya, aktif mengembangkan setiap varietas padi baru yang sekiranya mampu meningkatkan hasil produksi.
Petani Bali kini dikenalkan dengan varietas baru untuk ditanam di lahan persawahan. Padi varietas Inpari Nutri Zinc digadang-gadang memiliki segudang keunggulan dibanding varietas lain yang selama ini ditanam petani di Pulau Dewata.
Sejak 2023 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan Pangan) Bali telah mengembangkan budidaya varietas ini di sejumlah kabupaten. Kepala Distan Pangan Bali I Wayan Sunada mengungkapkan pihaknya telah mengembangkan varietas yang dirilis Kementerian Pertanian tahun 2019 ini di Kabupaten Buleleng 300 haktare (ha), Tabanan 100 ha, dan Karangasem 100 ha. Selanjutnya, tahun 2024 dikembangkan di Kabupaten Buleleng 350 ha, Karangasem 185 ha, Klungkung 340 ha, dan Tabanan 125 ha.
Foto: Kepala Distan Pangan Bali, I Wayan Sunada. -IST
“Terima kasih banyak atas bantuan bibit yang sangat membantu kami, dan luar biasa ternyata hasil panennya yang jauh di atas rata-rata. Biasanya (padi jenis lain, Red) paling banyak 8,5 ton per hektare. Sekarang bahkan sempat ada yang 11,5 ton per hektare,” ujar Gede Made Budi Artawan selaku Pekaseh Subak Gadon 1 Pandak Gede, Desa Pandak Gede, Kecamatan Kediri, Tabanan, saat seremoni panen perdana varietas Inpari Nutri Zinc, Jumat (15/3).
Budi Artawan, mengungkapkan pihaknya telah menanam padi varietas Inpari Nutri Zinc di lahan seluas 77 ha dari total 140 ha yang dikelola 341 petani di kelompok subak setempat.
Selain persentase panen yang tinggi, varietas padi Inpari Nutri Zinc juga memiliki keunggulan dalam nilai gizi. Seperti namanya varietas ini kaya akan kandungan zinc sebanyak 34,5 ppm dengan kadar amilosa 16,6 persen. Zinc merupakan zat vital untuk pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi, serta sangat berpengaruh terhadap kekuatan sistem imun, meningkatkan daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali Prof Dr Ir I Gede Sedana MSc MMA mendukung pengembangan varietas baru di Bali. Dia mengatakan varietas padi Inpari Nutri Zinc memiliki manfaat bagi perbaikan gizi makanan pada manusia khususnya untuk mengatasi masalah stunting.
“Beberapa hasil uji coba yang telah dilakukan di berbagai kabupaten di Bali termasuk di luar Bali telah menunjukkan hasil yang signifikan positif. Karena kandungan nilai gizi padi yang dihasilkan adalah unsur zinc yang relatif tinggi dibanding padi lainnya,” ujar Prof Sedana.
“Sebagai catatan bahwa kandungan zinc pada varietas Inpari Nutri Zinc adalah sebesar 34,51 ppm dan varietas lain misalnya varietas Ciherang sebesar 24,06 ppm. Sehingga sangat bermanfaat untuk program kesehatan masyarakat,” tambah Rektor Universitas Dwijendra Denpasar.
Budi Artawan, mengungkapkan pihaknya telah menanam padi varietas Inpari Nutri Zinc di lahan seluas 77 ha dari total 140 ha yang dikelola 341 petani di kelompok subak setempat.
Selain persentase panen yang tinggi, varietas padi Inpari Nutri Zinc juga memiliki keunggulan dalam nilai gizi. Seperti namanya varietas ini kaya akan kandungan zinc sebanyak 34,5 ppm dengan kadar amilosa 16,6 persen. Zinc merupakan zat vital untuk pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi, serta sangat berpengaruh terhadap kekuatan sistem imun, meningkatkan daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali Prof Dr Ir I Gede Sedana MSc MMA mendukung pengembangan varietas baru di Bali. Dia mengatakan varietas padi Inpari Nutri Zinc memiliki manfaat bagi perbaikan gizi makanan pada manusia khususnya untuk mengatasi masalah stunting.
“Beberapa hasil uji coba yang telah dilakukan di berbagai kabupaten di Bali termasuk di luar Bali telah menunjukkan hasil yang signifikan positif. Karena kandungan nilai gizi padi yang dihasilkan adalah unsur zinc yang relatif tinggi dibanding padi lainnya,” ujar Prof Sedana.
“Sebagai catatan bahwa kandungan zinc pada varietas Inpari Nutri Zinc adalah sebesar 34,51 ppm dan varietas lain misalnya varietas Ciherang sebesar 24,06 ppm. Sehingga sangat bermanfaat untuk program kesehatan masyarakat,” tambah Rektor Universitas Dwijendra Denpasar.
Foto: Prof Sedana. -IST
Guru besar pertanian ini menjelaskan, varietas Inpari Nutri Zinc sangat baik dikembangkan di Bali terutama pada kawasan yang memiliki ketinggian kurang dari 600 m dpl dan tersedia air irigasi. Pengembangan usaha tani padi varietas ini akan mendorong peningkatan produksi padi dan beras di Bali, dan sekaligus menunjang program kesehatan masyarakat khususnya pengentasan masalah stunting.
“Penyuluh pertanian agar melakukan pendampingan kepada petani melalui subak guna dapat berproduksi sesuai dengan potensi yang dapat dihasilkan,” harap Prof Sedana.
Dilansir dari Balai Besar Penelitian Padi, varietas ini agak tahan wereng batang coklat (WBC) biotipe 1, 2, dan agak rentan WBC biotipe 3, selanjutnya agak tahan hawar daun bakteri (HDB) patotipe III, dan rentan HDB patotipe IV dan VIII. Pada stadia vegetatif, agak tahan HDB patotipe III. Varietas ini rentan patotipe IV dan VIII pada stadia generatif
Selain itu, varietas Inpari IR Nutri Zinc juga tahan blas ras 033, 073, serta 133, namun rentan blas 173, agak tahan tungro inakulum Garut dan Purwakarta. Varietas ini dapat ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl.
Kadistan Pangan Bali Wayan Sunada menyampaikan bahwa pengembangan varietas Inpari Nutri Zinc merupakan wujud nyata program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Dia berharap program ini dapat terus berlanjut dan membantu meningkatkan kesejahteraan para petani tidak hanya di Kabupaten Tabanan saja melainkan Kabupaten di Provinsi Bali. Gerakan panen padi di Subak Gadon I, Kabupaten Tabanan menjadi simbol optimisme dan semangat para petani di tengah situasi yang penuh tantangan.
“Dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sektor pertanian khususnya Provinsi Bali dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tandasnya.7a
“Penyuluh pertanian agar melakukan pendampingan kepada petani melalui subak guna dapat berproduksi sesuai dengan potensi yang dapat dihasilkan,” harap Prof Sedana.
Dilansir dari Balai Besar Penelitian Padi, varietas ini agak tahan wereng batang coklat (WBC) biotipe 1, 2, dan agak rentan WBC biotipe 3, selanjutnya agak tahan hawar daun bakteri (HDB) patotipe III, dan rentan HDB patotipe IV dan VIII. Pada stadia vegetatif, agak tahan HDB patotipe III. Varietas ini rentan patotipe IV dan VIII pada stadia generatif
Selain itu, varietas Inpari IR Nutri Zinc juga tahan blas ras 033, 073, serta 133, namun rentan blas 173, agak tahan tungro inakulum Garut dan Purwakarta. Varietas ini dapat ditanam untuk lahan sawah irigasi pada ketinggian 0-600 mdpl.
Kadistan Pangan Bali Wayan Sunada menyampaikan bahwa pengembangan varietas Inpari Nutri Zinc merupakan wujud nyata program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Dia berharap program ini dapat terus berlanjut dan membantu meningkatkan kesejahteraan para petani tidak hanya di Kabupaten Tabanan saja melainkan Kabupaten di Provinsi Bali. Gerakan panen padi di Subak Gadon I, Kabupaten Tabanan menjadi simbol optimisme dan semangat para petani di tengah situasi yang penuh tantangan.
“Dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sektor pertanian khususnya Provinsi Bali dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tandasnya.7a
1
Komentar