Meningkat Optimisme Konsumen di Bali
DENPASAR, NusaBali - Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali tetap kuat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Februari 2024 yang berada dalam zona optimis (indeks > 100) pada level 141,7.
Angka tersebut meningkat sebesar 2,2% (mtm) dibandingkan dengan periode Januari 2024 sebesar 138,6 dan juga lebih tinggi dibandingkan IKK nasional yang tercatat sebesar 123,1.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyampaikan peningkatan indeks keyakinan konsumen di Bali pada Februari 2024 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat berada pada area optimis, yakni masing-masing sebesar 134,2 dan 149,2.
“Tetap kuatnya kondisi IKE tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen pembentuk IKE,” jelasnya, Senin (18/3).
Komponen pembentuk IKE tersebut yaitu penghasilan, ketersediaan lapangan kerja dan konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama.
Disampaikan Erwin Soeriadimadja, kondisi IKE Bali tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan IKE Nasional yang tercatat sebesar 110,9.
“Ekspektasi konsumen Provinsi Bali terhadap kondisi ekonomi ke depan juga berada pada kondisi optimis dengan indeks sebesar 149,2 di bulan Februari 2024,”jelasnya.
Optimisnya kinerja IEK di Provinsi Bali saat ini dipengaruhi oleh beberapa komponen pembentuk IEK yang tetap terjaga pada area optimis yaitu indeks ekspektasi kegiatan usaha 6 bulan mendatang sebesar 153,5, indeks ekspektasi penghasilan 6 bulan mendatang sebesar 147,5 dan indeks ketersediaan lapangan kerja 6 bulan mendatang sebesar 146,5.
Kondisi IEK Bali tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan IEK Nasional yang mencapai 135,3 pada periode Februari 2024.
Erwin menambahkan, optimisme konsumen yang tetap kuat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Galungan di bulan Februari 2024 serta Kuningan dan Nyepi di awal bulan Maret 2024 membuka peluang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih kuat.
Selain itu, langkah intensif pengendalian inflasi, terutama mengantisipasi peningkatan kebutuhan selama bulan Ramadan dan menjelang libur Idul Fitri akan menjaga optimisme konsumen di Bali.
“Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali terus bersinergi dan berkoordinasi erat guna mengawal tetap terjaganya stabilitas pasokan, keterjangkauan harga serta kelancaran distribusi untuk menjaga daya beli masyarakat,” ujar Erwin. K17
1
Komentar