Gagal di Qatar, Yamaha Yakin Mampu Bangkit
Butuh Waktu, Meregalli Minta Quartararo dan Alex Rins Bersabar
LESMO, NusaBali - Manajer Tim Monster Energy Yamaha Massimo Meregalli optimistis timnya mampu bangkit dari keterpurukan. Meragalli mengakui pihaknya kecewa usai dua rider Yamaha, Fabio Quartararo (24 tahun) dan Alex Rins (31 tahun) gagal total di MotoGP Qatar 2024.
Dalam balapan pembuka MotoGP 2024 itu, baik Quartararo dan Rins finis di luar 10 besar. Tepanya, El Diablo –julukan Quartararo finis di peringkat 11, sedangkan Rins di posisi ke-16.
Meregalli kecewa dua pembalapnya gagal menunjukkan performa terbaiknya karena kendala motor. Namun, dia tetap puas dan melihat ada peningkatan pada motor YZR-M1 di Sirkuit Lusail, Doha, Qatar.
“Kami sudah mengumpulkan data, kami mengalami kemajuan setelah sprint race, karena kami mengalami masalah degradasi. Masalah yang sama masih terjadi pada hari Minggu (saat race utama), tapi lebih sedikit,” kata Meregalli, dilaporkan Crash, Minggu (17/3).
Penurunan Yamaha memang sangat disayangkan. Banyak yang awalnya mengira keberhasilan Quartararo menjadi juara di MotoGP 2021 menjadi momen kebangkitan Yamaha.
Namun setelah MotoGP 2021 Yamaha mengalami penurunan signifikan, terutama di MotoGP 2023. Pada musim lalu, Quartararo yang masih berduet dengan Franco Morbidelli bahkan tak pernah memenangkan satu pun seri di tahun tersebut.
Melihat situasi semua itu, Meregalli tetap yakin Yamaha akan bangkit. Sebab Meregalli menilai Yamaha mulai menunjukkan kemajuan dan ia merasa kini hanya perlu waktu bagi timnya untuk bangkit di MotoGP.
“Kami mengalami kemajuan, kami telah meningkatkan kecepatan tertinggi, aerodinamis, dan ini harus kami capai untuk terus maju,” kata Meregalli.
Meregalli meminta Quartararo bersabar karena membutuhkan waktu untuk meningkatkan performa motor YZR-M1. Apalagi Yamaha sudah mendatangkan engineer Ducati, Massimo Bartolini dan Marco Nicotra.
Selain itu, Yamaha juga memiliki waktu pengujian pramusim tambahan sebagai bagian dari aturan konsesi yang baru yang tentunya bakal membantu proyek pengembangan sepanjang tahun ini. Meregalli juga menegaskan Yamaha sudah tahu harus melakukan apa untuk peningkatan performa tetapi butuh waktu untuk melakukannya.
“Kami telah mengubah banyak hal, sekarang kami benar-benar tahu apa yang ingin kami lakukan, ke mana kami ingin pergi, tapi itu butuh waktu. Kami bukan penyihir,” kata Meregalli.
Quartararo tidak senang dengan kemunduran yang terus ditunjukkan tim pabrikan dari Iwata, Jepang. Pasalnya, pada musim 2021 Quartararo berhasil juara MotoGP, tetapi setelah itu tak mampu lagi menyaingi dominasi Ducati.
Kontrak Quartararo dengan Yamaha akan habis pada akhir musim ini. Jika timnya tak kunjung memberikan perkembangan pada proyek motornya, bukan mustahil dia bakal memilih untuk hengkang. *
1
Komentar