Ketebalan Sampah Plastik Capai 10 Centimeter
Pantai Kedonganan Diterjang Sampah Kiriman
Pembersihan tidak maksimal, karena hanya dilakukan secara manual. Loader yang hendak dikirim ke lokasi mengalami kerusakan.
MANGUPURA, NusaBali
Pesisir Pantai Kedonganan di Kecamatan Kuta, Badung, kondisinya sangat memprihatikan. Pantai berpasir putih itu kini dijejali sampah kiriman yang didominasi sampah plastik. Saking banyaknya sampah plastik yang menepi, membuat Pantai Kedonganan bak lautan sampah. Bahkan, ketebalan sampah plastik mencapai 10 centimeter.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung Made Gede Dwipayana, mengatakan 100 petugas kebersihan yang diterjunkan telah berupaya membersihkan sampah yang mulai menumpuk sejak dua atau tiga hari yang lalu. Namun, pembersihan tidak bisa maksimal, karena pembersihan hanya dilakukan secara manual, lantaran loader yang sedianya hendak dikirim ke lokasi mengalami kerusakan.
“Rencana awal kami membawa dua alat berat loader untuk mempercepat proses pembersihan. Namun, ada kendala teknis berupa kerusakan pada mesin, yang memaksa kami menunda penggunaan alat berat,” ucap Dwipayana.
Meski demikian, Dwipayana memastikan dua alat berat tersebut akan dioperasikan segera setelah perbaikan, sehingga pembersihan dapat dilakukan lebih efisien. “Rencana Rabu (hari ini), kami sudah bisa terjunkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan sampah di Pantai Kedonganan,” tegasnya.
Masih menurut Dwipayana, saat ini ketebalan sampah plastik di pesisir pantai mencapai lebih dari 10 centimeter, sebuah kondisi yang tidak terlalu parah dibandingkan dengan insiden serupa pada 2015 atau 2016, di mana ketebalan sampah mencapai setengah meter. Diketahui pula, sampah yang terdampar di pesisir Pantai Kedonganan posisinya berubah-ubah tergantung arus ombak.
“Tiga hari yang lalu sampah menepi di pesisir, namun kemudian ditarik lagi oleh ombak,” kata Dwipayana, menandakan situasi masih belum stabil dan memerlukan penanganan berkelanjutan.
Terkait dampak pada sektor pariwisata, Dwipayana menegaskan tidak ada keluhan dari wisatawan karena mereka sudah memahami kondisi tersebut. Selain itu, sampah plastik yang menepi jauh dari cafe-cafe di pesisir Pantai Kedonganan. “Ini bukan fenomena yang pertama, namun sudah langganan setiap tahun. Kalau sampah angin barat di Pantai Kedonganan pasti sampah plastik, kalau di sebelah selatan Jimbaran pasti sampah kayu dan itu sudah biasa,” bebernya.
“Total sampah kiriman di Pantai Kedonganan belum bisa kami prediksi karena belum dieksekusi. Setelah dibersihkan sama alat berat, nantinya akan kami taruh di STO, baru kami bisa prediksi berapa ton. Untuk pembuangan sampah, desa adat telah memberikan tempat sementara,” kata Dwipayana. 7 ol3
Pesisir Pantai Kedonganan di Kecamatan Kuta, Badung, kondisinya sangat memprihatikan. Pantai berpasir putih itu kini dijejali sampah kiriman yang didominasi sampah plastik. Saking banyaknya sampah plastik yang menepi, membuat Pantai Kedonganan bak lautan sampah. Bahkan, ketebalan sampah plastik mencapai 10 centimeter.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung Made Gede Dwipayana, mengatakan 100 petugas kebersihan yang diterjunkan telah berupaya membersihkan sampah yang mulai menumpuk sejak dua atau tiga hari yang lalu. Namun, pembersihan tidak bisa maksimal, karena pembersihan hanya dilakukan secara manual, lantaran loader yang sedianya hendak dikirim ke lokasi mengalami kerusakan.
“Rencana awal kami membawa dua alat berat loader untuk mempercepat proses pembersihan. Namun, ada kendala teknis berupa kerusakan pada mesin, yang memaksa kami menunda penggunaan alat berat,” ucap Dwipayana.
Meski demikian, Dwipayana memastikan dua alat berat tersebut akan dioperasikan segera setelah perbaikan, sehingga pembersihan dapat dilakukan lebih efisien. “Rencana Rabu (hari ini), kami sudah bisa terjunkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan sampah di Pantai Kedonganan,” tegasnya.
Masih menurut Dwipayana, saat ini ketebalan sampah plastik di pesisir pantai mencapai lebih dari 10 centimeter, sebuah kondisi yang tidak terlalu parah dibandingkan dengan insiden serupa pada 2015 atau 2016, di mana ketebalan sampah mencapai setengah meter. Diketahui pula, sampah yang terdampar di pesisir Pantai Kedonganan posisinya berubah-ubah tergantung arus ombak.
“Tiga hari yang lalu sampah menepi di pesisir, namun kemudian ditarik lagi oleh ombak,” kata Dwipayana, menandakan situasi masih belum stabil dan memerlukan penanganan berkelanjutan.
Terkait dampak pada sektor pariwisata, Dwipayana menegaskan tidak ada keluhan dari wisatawan karena mereka sudah memahami kondisi tersebut. Selain itu, sampah plastik yang menepi jauh dari cafe-cafe di pesisir Pantai Kedonganan. “Ini bukan fenomena yang pertama, namun sudah langganan setiap tahun. Kalau sampah angin barat di Pantai Kedonganan pasti sampah plastik, kalau di sebelah selatan Jimbaran pasti sampah kayu dan itu sudah biasa,” bebernya.
“Total sampah kiriman di Pantai Kedonganan belum bisa kami prediksi karena belum dieksekusi. Setelah dibersihkan sama alat berat, nantinya akan kami taruh di STO, baru kami bisa prediksi berapa ton. Untuk pembuangan sampah, desa adat telah memberikan tempat sementara,” kata Dwipayana. 7 ol3
1
Komentar