Kerugian Bencana Capai Miliaran
SINGARAJA, NusaBali - Cuaca ekstrem yang mendatangkan hujan deras dan angin kencang pada Sabtu (9/3) hingga Sabtu (16/3) lalu menyebabkan 104 peristiwa bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mendata dan menginventarisir, jumlah kerugian material mencapai Rp 1,33 miliar dan menelan satu korban jiwa.
Data BPBD Buleleng dari ratusan kejadian bencana yang terjadi saat cuaca ekstrem, menyebabkan berbagai bencana. Sebanyak 47 titik pohon tumbang, 14 titik bencana banjir dan longsor. Sisanya juga ada bencana puting beliung, gelombang pasang, senderan jebol , atap rumah jebol, hingga rumah yang roboh karena bencana. Akibatnya 13 unit rumah rusak ringan, 33 unit rusak sedang, serta 9 unit rusak berat.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, kerugian dampak bencana sudah didata dan diasesmen. BPBD Buleleng bersama TNI/Polri, PMI dan masyarakat secara bahu membahu mengevakuasi dan membersihkan dampak bencana.
“Kerusakan akibat bencana alam pada fasilitas umum pemerintah seperti sekolah, puskesmas, akan diperbaiki pemerintah daerah melalui instansi terkait. Sedangkan kalau milik masyarakat akan kami usulkan mendapatkan bantuan sosial (bansos) bencana,” ucap Ariadi.
Terkait besaran bantuan akan disesuaikan dengan nilai kerugian yang sudah diasesmen langsung ke lokasi kejadian oleh tim BPBD Buleleng. Namun untuk bansos bencana ditegaskan mantan Kadis LH Buleleng ini, bersifat stimulan.
Dia pun menyebut dari kerusakan akibat bencana yang dialami masyarakat akan dipilah kembali. Usulan perbaikan bisa diberikan melalui bansos bencana APBD Buleleng atau bisa diusulkan ke BPBD Provinsi Bali. Penanganan melalui bansos bencana APBD Buleleng diperuntukkan untuk kerusakan bangunan rumah. Sedangkan kerusakan di luar bangunan rumah, seperti kerusakan dapur atau kamar mandi yang terpisah dengan bangunan rumah atau kerusakan pura/sanggah merajan akan diusulkan ke BPBD Provinsi.7 k23
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, kerugian dampak bencana sudah didata dan diasesmen. BPBD Buleleng bersama TNI/Polri, PMI dan masyarakat secara bahu membahu mengevakuasi dan membersihkan dampak bencana.
“Kerusakan akibat bencana alam pada fasilitas umum pemerintah seperti sekolah, puskesmas, akan diperbaiki pemerintah daerah melalui instansi terkait. Sedangkan kalau milik masyarakat akan kami usulkan mendapatkan bantuan sosial (bansos) bencana,” ucap Ariadi.
Terkait besaran bantuan akan disesuaikan dengan nilai kerugian yang sudah diasesmen langsung ke lokasi kejadian oleh tim BPBD Buleleng. Namun untuk bansos bencana ditegaskan mantan Kadis LH Buleleng ini, bersifat stimulan.
Dia pun menyebut dari kerusakan akibat bencana yang dialami masyarakat akan dipilah kembali. Usulan perbaikan bisa diberikan melalui bansos bencana APBD Buleleng atau bisa diusulkan ke BPBD Provinsi Bali. Penanganan melalui bansos bencana APBD Buleleng diperuntukkan untuk kerusakan bangunan rumah. Sedangkan kerusakan di luar bangunan rumah, seperti kerusakan dapur atau kamar mandi yang terpisah dengan bangunan rumah atau kerusakan pura/sanggah merajan akan diusulkan ke BPBD Provinsi.7 k23
Komentar