100 Ton Sampah Terkumpul di Pantai Kedonganan
MANGUPURA, NusaBali - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung mengerahkan tiga unit loader untuk mempercepat proses pembersihan sampah kiriman di Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Rabu (20/3) pagi. Hasil pembersihan sejak pukul 08.00 Wita, petugas kebersihan berhasil mengumpulkan sedikitnya 100 ton sampah kiriman yang didominasi sampah plastik.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung Made Gede Dwipayana, mengatakan awalnya hanya mengerahkan dua unit loader saja untuk membersihkan tumpukan sampah plastik di Pantai Kedonganan. Namun, lantaran dua unit loader dinilai masih kurang maksimal, akhirnya menambah satu unit lagi untuk mempercepat pembersihan.
“Total ada tiga unit loader yang kami kerahkan. Sekarang memang kami arahkan ke sana (Pantai Kedonganan), mumpung di Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita) agak mereda sampahnya,” kata Dwipayana.
Hingga hari ini, tumpukan sampah yang berhasil dikumpulkan mencapai 50 truk atau setara dengan 100 ton. Angka ini menggambarkan skala masalah yang dihadapi dan usaha besar yang dilakukan untuk mengatasi masalah sampah di Pantai Kedonganan. Ke depannya, Dwipayana menegaskan akan mengevaluasi situasi sebelum memutuskan keterlibatan loader dalam operasi pembersihan berikutnya.
Upaya pembersihan sampah kiriman di Pantai Kedonganan tidak hanya dilakukan oleh Dinas LHK Badung. Tim Sungai Watch Indonesia, sebuah organisasi yang berfokus pada kebersihan sungai dan laut, juga turun tangan langsung mengatasi masalah ini. Giri Mariani, Clean Up Koordinator Tim Sungai Watch Indonesia, mengungkapkan fenomena sampah kiriman di Pantai Kedonganan adalah isu tahunan yang sudah mereka pantau dan tangani sejak 2021.
“Kami sudah tahu kalau sampah kiriman selalu menepi setiap tahun di Pantai Kedongaan, jadi ini bisa dibilang clean up yang sangat darurat. Kami sudah melakukan pembersihan di sini rutin sejak 2021. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas LHK Badung dan juga warga lokal soal niat kami untuk membersihkan sampah di sini,” ujarnya.
Menurut Mariani, kali ini setidaknya mengerahkan belasan personel ke lapangan untuk membantu petugas kebersihan dari Dinas LHK Badung. “Kami peduli terhadap lingkungan, terutama pada daerah sungai karena kami berusaha menyetop sampah dari sungai agar tidak lepas ke laut,” katanya.
Selain aksi langsung di lapangan, Tim Sungai Watch Indonesia juga memiliki harapan besar terhadap pemerintah pusat dalam penanganan masalah sampah. Mereka mengharapkan adanya tindakan tegas terhadap pelaku yang membuang sampah sembarangan. “Kami juga berharap pemerintah pusat bisa tegas dalam pengelolaan sampah, serta menumbuhkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah sedari dini kepada anak-anak sekolah,” tegas Mariani. 7 ol3
“Total ada tiga unit loader yang kami kerahkan. Sekarang memang kami arahkan ke sana (Pantai Kedonganan), mumpung di Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita) agak mereda sampahnya,” kata Dwipayana.
Hingga hari ini, tumpukan sampah yang berhasil dikumpulkan mencapai 50 truk atau setara dengan 100 ton. Angka ini menggambarkan skala masalah yang dihadapi dan usaha besar yang dilakukan untuk mengatasi masalah sampah di Pantai Kedonganan. Ke depannya, Dwipayana menegaskan akan mengevaluasi situasi sebelum memutuskan keterlibatan loader dalam operasi pembersihan berikutnya.
Upaya pembersihan sampah kiriman di Pantai Kedonganan tidak hanya dilakukan oleh Dinas LHK Badung. Tim Sungai Watch Indonesia, sebuah organisasi yang berfokus pada kebersihan sungai dan laut, juga turun tangan langsung mengatasi masalah ini. Giri Mariani, Clean Up Koordinator Tim Sungai Watch Indonesia, mengungkapkan fenomena sampah kiriman di Pantai Kedonganan adalah isu tahunan yang sudah mereka pantau dan tangani sejak 2021.
“Kami sudah tahu kalau sampah kiriman selalu menepi setiap tahun di Pantai Kedongaan, jadi ini bisa dibilang clean up yang sangat darurat. Kami sudah melakukan pembersihan di sini rutin sejak 2021. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas LHK Badung dan juga warga lokal soal niat kami untuk membersihkan sampah di sini,” ujarnya.
Menurut Mariani, kali ini setidaknya mengerahkan belasan personel ke lapangan untuk membantu petugas kebersihan dari Dinas LHK Badung. “Kami peduli terhadap lingkungan, terutama pada daerah sungai karena kami berusaha menyetop sampah dari sungai agar tidak lepas ke laut,” katanya.
Selain aksi langsung di lapangan, Tim Sungai Watch Indonesia juga memiliki harapan besar terhadap pemerintah pusat dalam penanganan masalah sampah. Mereka mengharapkan adanya tindakan tegas terhadap pelaku yang membuang sampah sembarangan. “Kami juga berharap pemerintah pusat bisa tegas dalam pengelolaan sampah, serta menumbuhkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah sedari dini kepada anak-anak sekolah,” tegas Mariani. 7 ol3
Komentar