Gabah Petani Bakal Dibeli Langsung
Perumda Pasar dan Pangan MGS Siapkan PKS dengan Petani
Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana (MGS)
Perjanjian Kerjasama (PKS)
Dirut MGS
I Wayan Suryantara
Gabah
Petani
MANGUPURA, NusaBali - Perumda Pasar dan Pangan Mangu Giri Sedana (MGS) Kabupaten Badung bakal membeli gabah secara langsung dari petani mulai April 2024. Rencananya, konsep ini dapat dilakukan dengan seluruh petani yang memiliki lahan basah dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PKS) antara petani dan Perumda MGS.
Dirut Perumda Pasar dan Pangan MGS I Wayan Suryantara, mengatakan selama ini penjualan beras yang dilakukan perusahaan plat merah tersebut merupakan beras hasil petani yang dibeli dari Rice Milling Unit (RMU) milik UMKM di Badung. Perumda Pasar dan Pangan MGS kemudian menjual beras kepada pengawai di OPD Kabupaten Badung. “Selama ini kami kerja sama dengan RMU milik UMKM di Kabupaten Badung,” ujarnya, Kamis (21/4).
Mantan Perbekel Petang ini melanjutkan, rencana ini telah disosialisasikan dalam rapat bersama Pekaseh Subak di Kabupaten Badung. “Saat ini masih membuat kerja sama kemitraan. Setelah itu akan dituangkan melalui PKS secara tertulis,” ungkap Suryantara.
Menurutnya, dalam PKS tersebut nantinya dari petani dan Perumda MGS memiliki kewajiban masing-masing. Dari pihak petani nantinya yang bisa dikerjasamakan adalah lahannya atau menjual gabahnya langsung. Adanya PKS ini pun diyakini tidak menyebabkan kerugian bagi petani. “Maksud dalam kerja sama ini adalah agar harga gabah ini terproteksi. Petani tidak menjadi korban akibat mungkin nanti adanya panen raya, harganya drastis turun,” jelas Suryantara.
Ditambahkan, pembelian gabah langsung dari petani ini dirancang sejalan dengan pembangunan RMU yang berada di bawah Perumda Pasar dan Pangan MGS. “Kalau nanti memiliki RMU sendiri, RMU ini tidak mematikan RMU lainnya, karena kapasitasnya tidak sampai ribuan ton untuk masyarakat Badung,” sebutnya.
Pemerintah Kabupaten Badung bersama Perumda Pasar dan Pangan MGS pun telah menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Pekaseh se-Badung di Ruang Kerta Gosana Puspem Badung, Rabu (20/3) lalu. Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan rakor dilaksanakan untu mempercepat realisasi program Bupati Badung, yakni menyerap hasil produksi petani berupa gabah, sehingga petani tidak lagi bertransaksi dengan tengkulak yang mematok harga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
“Sebelumya pemerintah Kabupaten Badung telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 31 miliar pada perubahan APBD 2023 untuk penyertaan modal Perumda Pasar dan Pangan MGS. Dengan anggaran tersebut, produksi para petani dalam bentuk gabah akan dibeli melalui Perumda Pasar dan Pangan MGS. Dan hasil berasnya dijual ke masyarakat termasuk pegawai di lingkungan Pemkab Badung,” kata Adi Arnawa.
“Upaya ini di samping untuk menghindari praktik tengkulak, juga praktis akan dapat menaikkan pendapatan petani,” imbuh birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini. 7 ind
1
Komentar