Jelang Idul Fitri, Harga Telur Rp 64.000/Tray
Pedagang Telur
Pasar Rakyat Subagan
Hari Raya Idul Fitri
Galungan
Kuningan
Kadis Koperasi Karangasem
I Gede Loka Santika
AMLAPURA, NusaBali - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Rabu (10 April 2024), harga telur super naik jadi Rp 64.000/tray dari sebelumnya Rp 54.000. Ternyata kenaikan harga ini terjadi sebelum Hari Raya Galungan.
"Sebenarnya kenaikan harga telur sudah cukup lama, sekitar 3 minggu lalu, dengan harga Rp 64.000 per tray," jelas pedagang telur, Ni Wayan Simpen, di Pasar Rakyat Subagan, Jalan Gunung Agung, Amlapura, Kamis (21/3).
Simpen mengatakan harga normal telur Rp 54.000 per tray. "Bagi pedagang terjadi kenaikan harga telur, tidak mempengaruhi keuntungan. Entah itu harganya Rp 54.000 per tray hingga jadi Rp 64.000 per tray, untungnya tetap Rp 2.000 per tray," katanya.
Simpen tidak mengerti, kenapa harga telur terus naik, apakah dipengaruhi jelang hari Galungan dan Idul Fitri, atau terjadi masalah di produksi. Hanya saja, walau hara telur terus naik, tetapi produksi tetap ada. "Hanya saja, daya beli masyarakat menurun, maka warga masyarakat mengurangi beli telur," jelasnya.
Di bagian lain, pedagang telur Ni Wayan Arini juga mengatakan hal sama. "Memang sejak 3 minggu lalu, harga telur Rp 64.000 per tray," kata Arini.
Sebelumnya, kata dia, pernah ada informasi penyebab harga telur naik, karena pakan ternak naik. Padahal saat pakan enak naik, harga telur kisaran Rp 54.000 per tray isi 30 butir.
Pedagang lainnya Jro Mangku Istri Rupadi mengatakan bukan hanya harga telur naik. Harga gula merah juga naik dari Rp 35.000 per kilogram jadi Rp 50.000" jelas pedagang dari Banjar Kaler, Desa Antiga, Kecamatan Manggis.
Bahkan pedagang telur dari Banjar Baruna, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Ni Ketut Sarini, menjual telur Rp 65.000 per tray. Alasannya karena dirinya membeli dengan harga mahal, maka dijualnya dengan harga mahal juga.
Bahkan pedagang Ni Nengah Ortini dari Banjar Timbrah Desa, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem bukan saja harga telur yang melonjak naik, harga tomat juga naik tajam dari Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 35.000. "Baru kali ini harga tomat mencuat hingga Rp 35.000 per kilogram entah apa penyebabnya," kata Ortini.
Di bagian lain, peternak ayam petelur di Banjar Kanginan, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, I Nengah Rusnawan memberikan alasan naiknya harga telur. "Penyebabnya karena ada hari raya Galungan dan Kuningan, serta bulan puasa, di samping harga pakan ternak naik," kata Rusnawan. Di samping itu populasi ayam terus menurun, karena banyak peternak tidak kuat membeli pakan ternak.
Kadis Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Karangasem I Gede Loka Santika mengatakan, membenarkan kenyataan itu. "Telah kami pantau, di pasar, memang terjadi kenaikan harga telur, tetapi masih dalam batas wajar," kata Loka Santika.
Bisa disebabkan karena hari raya yang datangnya bersamaan Galungan Kuningan dan bulan puasa.7k16
Komentar