Troussier Nilai Sah Naturalisasi Pemain
Resmi Jadi WNI, Cyrus Margono Incar Kiper Timnas
Timnas Garuda mendapatkan imbas baik dari menggunakan banyak pemain keturunan yang mayoritas berkompetisi Eropa itu. Beberapa waktu lalu untuk pertama kalinya menembus 16 besar Piala Asia 2023.
JAKARTA, NusaBali
Pelatih timnas Vietnam Philippe Troussier menilai kehadiran pemain-pemain naturalisasi di Indonesia itu sah-sah saja sebagai jalan untuk meningkatkan sepakbola. Menurut Troussier, hal itu salah satu menyelesaikan masalah mengembangkan setiap system sepakbola.
“Dari pengalaman saya, ada beberapa cara untuk mengembangkan sistem sepak bola di dalam negeri, salah satunya ya naturalisasi pemain keturunan suatu negara," kata Troussier, di Jakarta, Rabu (19/3) malam.
Ya, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memanggil delapan pemain naturalisasi, di antaranya adalah Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, Jay Idzes, Ivar Jenner, Marc Klok, Rafael Struick, Thom Haye, dan Ragnar Oratmangoen. Sedangkan saat Piala Asia 2023 Qatar, Indonesia diperkuat enam pemain naturalisasi, yakni Justin Hubner, Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, dan Rafael Struick.
"Selain itu, kita bisa mendorong pengembangan sepakbola dari sumber daya dalam negeri. Platform sepakbola semakin mendapat dukungan dari FIFA dan memberikan perhatian lebih untuk mengembangkan sepakbola lokal, mulai dari peningkatan kualitas pemain hingga stadion dan wasit," kata Troussier.
"Lihat saja Jepang dan Korea, latar belakang sepak bola yang banyak pemain asingnya. Di Jepang, Urawa Red Diamonds Club bisa menjuarai Liga Champions AFC, namun kontribusinya terhadap timnas nol, karena para pemain elite Jepang pergi ke luar negeri untuk bermain," kata pelatih asal Prancis itu.
Sejauh ini, Timnas Garuda mendapatkan imbas baik dari menggunakan banyak pemain keturunan yang mayoritas berkompetisi Eropa itu. Beberapa waktu lalu untuk pertama kalinya menembus babak 16 besar Piala Asia 2023.
Sementara itu, kiper klub Yunani Panathiakos B Cyrus Margono (21 tahun) menjadi pemain terbaru yang menjalani sumpah janji setia menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Cyrus disumpah di Kantor Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Kamis (21/3).
Dengan resminya Cyrus Margono menjadi WNI, persaingan di posisi penjaga gawang Timnas Indonesia akan semakin ketat. Apalagi dalam waktu dekat, Maarten Paes pun akan resmi menjadi WNI.
Cyrus Margono pun percaya diri dengan persaingan ketat di posisi penjaga gawang Timnas Indonesia. Meski dia juga sadar keputusan soal pemilihan pemain tergantung pada pelatih.
Selain Maarten Paes, Cyrus Margono juga masih harus bersaing dengan penjaga gawang lain yang lebih dulu jadi langganan Timnas. Yakni, Nadeo Argawinata, Ernando Ari Sutaryadi, Muhammad Adi Satryo, Muhammad Riyandi, hingga Syahrul Trisna Fadillah.
Namun, lagi-lagi Cyrus Margono merasa kompetisi seperti itu justru bagus untuk tim. Menurutnya, hal itu tentu akan ada kompetisi, karena sepakbola olahraga tim. Jika mendapat kesempatan memperkuat Timnas, Cyrus Margono siap memberikan 110 persen dari kemampuannya.
Saat ini Cyrus Margono memiliki garis keturunan Indonesia dan Amerika Serikat. Cyrus lahir di New York, Amerika Serikat, pada 9 November 2001. Ibunya, Sepeedeh, dari Iran. Sedangkan, ayahnya, Johan, berdarah Indonesia.
Tenaga Ahli Menpora Bidang Diaspora dan Kepemudaan, Hamdan Hamedan, menjelaskan bahwa Cyrus Margono pernah menjadi WNI, tapi tidak memiliki paspor Indonesia.
Cyrus bermain untuk Panathinaikos B Yunani, tim usia muda. Dia bergabung klub raksasa Yunani itu pada 2021 setelah meniti kariernya di Amerika Serikat. Panathinaikos B berkompetisi di Super League Greece 2 atau kompetisi kasta kedua Liga Yunani.
Sebenarnya, Cyrus tidak masuk radar PSSI dan Shin Tae-yong, yang lebih memprioritaskan kiper FC Dallas di Liga Amerika Serikat, Maarten Paes. Namun, Maarten masih menjalani naturalisasi dan tinggal menunggu diambil sumpah kewarganegaraan RI dan perpindahan federasi di FIFA. ant
Komentar