Waspadai Hoaks Pemilu, Mafindo Bali Ajak Masyarakat Manfaatkan Chatbot Kalimasada
DENPASAR, NusaBali.com - Hoaks jelang, saat, dan pasca Pemilu 2024 masih tersirkulasi di jejaring maya. Masyarakat diajak cerdas untuk menyaring informasi sebelum men-sharing.
Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Bali menilai, misinformasi dan disinformasi masih signifikan di Pemilu 2024 meskipun tidak seekstrem penularan hoaks di Pemilu 2019.
Indria Tisni Puspita, Korwil Mafindo Bali menuturkan, sudah ada seruan dari Mafindo Pusat terkait provokasi hoaks jelang penetapan perolehan suara hasil Pemilu 2024 oleh KPU RI pada Rabu (20/3/2024) lalu.
"Seruan dari Mafindo bahwa hoaks ini biasanya disertai dengan berita provokatif untuk mempengaruhi psikologis masyarakat, soal kecurangan dan netralitas misalkan. Dan, biasanya juga disertai informasi simpang siur," kata Indria ketika ditemui di DTIK Festival pada Jumat (22/3/2024).
Dijelaskan Koordinator Komite Mafindo Bali, I Gede Suartha Eriyasa, hoaks di Pemilu 2024 sudah terlihat dibangun narasinya pada tahun 2023 dan disebar berulang-ulang hingga tahun pemilu.
Kata Eriyasa, kebanyakan hoaks pemilu yang tersebar di jejaring maya merupakan misinformasi. Di mana, ada infomasi keliru atau tidak benar yang dianggap benar oleh penerima informasi, kemudian disebarkan.
"Jadi, penyebar itu tidak tahu bahwa informasi itu salah. Berbeda dengan disinformasi yang penyebarnya tahu bahwa itu informasi yang salah namun tetap disebarkan," tutur Eriyasa.
Menurut Indria, misinformasi pemilu ini banyak tersebar di media sosial Facebook. Selain pengguna Facebook berasal dari golongan tua dan baru mengenal jejaring maya, algoritma medsos milik Meta ini juga dianggap kacau dan memungkinkan misinformasi itu tersebar dengan mudah.
Sesuai dengan karakteristik penyebaran hoaks pemilu ini, masyarakat perlu belajar menyaring informasi sebelum men-sharing. Menyaring informasi sederhana dapat dilakukan dengan bantuan Chatbot Kalimasada Mafindo.
Chatbot yang bisa dikontak melalui https://wa.me/6285921600500 ini dapat menjawab keraguan masyarakat terhadap suatu informasi. Chatbot WhatsApp ini juga dapat memberikan daftar hoaks dan analisis kebenarannya, juga pembanding informasi terverifikasi.
"Cukup mengetik 'Halo', chatbot ini akan memberikan tiga opsi perintah yaitu ketik 1 untuk memeriksa atau melaporkan hoaks, ketik 2 untuk cek fakta terbaru, dan ketik 3 untuk tips dan trik melawan hoaks," ungkap Eriyasa.
Ketika memilih opsi 1, chatbot bakal mengirim lima daftar hoaks dan analisis hasil penelusuran pengecekan kebenaran masing-masing informasi. Jika memilih opsi 2, akan dimunculakan daftar informasi yang sedang hangat bersama dengan verifikasi kebenaran informasi itu.
Selain itu, masyarakat juga dapat meneruskan suatu informasi atau mengetik kata kunci informasi ke chatbot ini. Nantinya, kebenaran informasi yang diteruskan atau kata kunci yang diketik itu akan ditelusuri dan diberikan analisisnya oleh chatbot.
Mafindo Bali berharap, masyarakat dapat memanfaatkan chatbot ini untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024 nanti. Atau, dapat membiasakan diri memverifikasi informasi sebelum mempercayai dan menyebarkannya. *rat
Komentar