STT di Sangketan Dibekali Pengetahuan Agama
Sekaa Teruna
Desa Sangketan
Sekaa Teruna–Teruni (STT)
Kementerian Agama Tabanan
I Nyoman Gede Kurniawan
TABANAN, NusaBali - Puluhan anggota Sekaa Teruna – Teruni (STT) di Desa Sangketan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, diberi pemahaman pengetahuan Agama Hindu, Kamis (21/3). Kegiatan tersebut digelar oleh Seksi Urusan Agama Hindu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabanan.
Kepala Seksi Urusan Agama Hindu I Nyoman Gede Kurniawan, menerangkan kegiatan tersebut merupakan program dari Kementerian Agama. Tujuannya menyasar para generasi muda agar melek terhadap ilmu agama, khususnya Agama Hindu. “Generasi muda tentunya sangat berperan dalam keberlangsungan agama. Dalam kegiatan ini tentu mengarah kepada peran pemuda terhadap agama. Salah satunya ilmu pengetahuan pada Sradha Bhakti, Panca Tata, dan Putra Suputra,” jelasnya.
Disebutkan, pembinaan tersebut menghadirkan tiga narasumber mumpuni di bidangnya. Mereka, Ida Bagus Rai D Suhardika dengan materi Sradha Bhakti. I Made Muliarta dengan materi Panca Tata, dan I Gede Arum Gunawan membawakan materi Putra Suputra.
“Pembinaan ini tidak lain untuk memberikan pemahaman keagamaan kepada anak muda di Desa Sangketan. Sebab sebagai pelayan umat, kami sudah layaknya jemput bola ke lapangan,” ujarnya.
Harapannya, jelas dia, setiap materi yang diberikan dapat diimplementaskan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari etika berbicara, berperilaku, hingga berbusana. “Pengetahuan agama ini diharapkan dapat dijadikan bekal dalam menjalani kehidupan beragama di masyarakat nantinya,” tegas Kurniawan.
Perbekel Desa Sangketan I Nyoman Sugiarta menjelaskan pembinaan Sekaa Teruna - Teruni di desa setempat sangatlah tepat dilakukan. Mengingat sekaa daha (pemuda/pemudi) merupakan generasi penerus yang harus dibentengi dengan pengetahuan.
“Sebab nanti akan tiba saatnya nanti mereka sekaa teruna akan duduk menggantikan sebagai bagian dari masyarakat desa. Mereka tentunya harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup untuk bisa mempertahankan tradisi, adat, budaya maupun agama yang ada,” papar perbekel yang akrab disapa Mang Gita ini.
Dengan kegiatan pembinaan tersebut, diharapkan Mang Gita, terjadi peningkatan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga semua itu. “Selain itu, para generasi muda harus bisa menggali nilai budaya yang hampir dilupakan untuk kemudian dilestarikan dan dikembangkan,” tegasnya.
Terlebih saat ini, kata dia, para generasi muda sudah mulai terpengaruh terhadap perkembangan zaman. Oleh karena itu, perlu kiranya pembinaan keagamaan seperti ini dilakukan secara berkelanjutan. Mulai dari bidang keagamaan hingga organisasi.7des
1
Komentar