WNA Sindikat Kejahatan Siber Dibekuk
Dalam hitungan bulan beroperasi sudah raup triliunan rupiah
JAKARTA, NusaBali
Polisi berhasil menangkap pelaku tindak kriminal kejahatan siber internasional dengan modus penipuan dan pemerasan. Operasi penggerebekan dan penangkapan pelaku kejahatan siber ini dilakukan oleh Tim Satgasus Polri dan Kepolisian China di Surabaya, Sabtu (29/7). Dari operasi ini, 93 orang Warga Negara Asing (WNA) yang mengaku sebagai warga negara China berhasil ditangkap.
Mereka ditangkap di tempat yang berbeda-beda. Sekitar 38 orang ditagkap di Jalan Mutiara Graha Family Blok N-1 Bukit Darmo Golf, Surabaya, sedangkan 20 orang lain ditangkap di Jalan Graha Family Timur 1 Blok E 68 Bukit Darmo Golf, Surabaya. Sisanya, 35 orang lainnya ditangkap di alan Graha Family Timur 1 Blok E 58 Bukit Darmo Golf, Surabaya.
Berdasar hasil interogasi, terduga pelaku sudah melakukan kejahatan siber internasional sejak Februari 2017. Sampai saat ini kejahatan siber tersebut dilakukan di China dan memakan korban warga China.
Kepala Tim Tindak Surabaya Satgas Khusus Bareskrim Polri AKBP Susatyo Purnomo mengungkapkan, tersangka kasus cyber crime yang mereka tangani menerima keuntungan triliunan rupiah.
"Berdasarkan koordinasi kami dengan polisi China, bahwa satu tahun kerugian dari modus ini mencapai Rp 600 miliar di Surabaya untuk satu TKP (tempat kejadian perkara) saja. Hasil sementara beberapa bulan mereka menipu mencapai Rp 5,9 triliun," kata Susatyo seperti dilansir kompas, Minggu (30/7).
Berdasar keterangan yang didapatkan dari Brigjen Rikwanto, modus operandi mereka adalah mengaku sebagai penegak hukum, baik polisi atau jaksa. Terduga pelaku mengancam korban yang sedang terlibat kasus tertentu yang sedang ditangani polisi.
"Korban dijanjikan bahwa kasusnya akan dibekukan dengan jaminan korban mengirimkan uang ke rekening yang sudah disiapkan pelaku," kata Rikwanto seperti dilansir cnnindonesia.
"Setelah mengirimkan (uang) dan menyadari bahwa korban sudah ditipu selanjutnya dia melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian China."
Dari hasil penggerebekan, ada beberapa barang bukti yang disita antara lain 5 buah laptop, 3 buah iPad mini, 1 buah iPad, 41 buah gagang telepon, 12 buah router. Selain itu juga ditemukan hub network, ponsel, dan keyboard.
Puluhan WNA yang ditangkap di Surabaya itu dibawa ke Polda Metro Jaya dalam pengawalan petugas bersenjata laras panjang.
Pantauan detik, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (30/7), para WNA itu tiba sekitar pukul 15.15 WIB. Mereka diangkut menumpang dua bus besar dan langsung dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Pelaku yang kita amankan dari Surabaya yang berjumlah 92 orang 66 laki dan 26 wanita, kemarin dilakukan penangkapan di Surabaya dan hari ini sudah sampai ke PMJ," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
Argo mengaku masih menunggu kloter dari Bali. “Jadi semuanya akan kita kumpulkan di Polda, ini adalah tim gabungan dari timsus mabes polri dipimpin oleh Susatyo kemarin ada empat lokasi di Surabaya, yang satu lokasi kosong yang ada tiga lokasi, dari situ ada 92 orang," tutur Argo.
Kepolisian masih mendalami apakah kasus penipuan di Surabaya, Bali dan Jakarta merupakan satu jaringan atau tidak. "Sedang kita dalami apakah ini jaringan yang dari bali, dengan Surabaya sama dengan di Jakarta kan ada pelaku yang masih kita belum dapatkan dan ini semua warga negara Cina ya karena kita belum dapat paspor mereka mengaku warga negara Cina," ujar Argo. *
Komentar