Anindya Bakrie : Indonesia Harus Jaga Tradisi Emas Olimpiade
JAKARTA, NusaBaloli - Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Novyan Bakrie menekankan bahwa di Paris nanti kontingen Indonesia harus menjaga tradisi medali emas. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anindya mengatakan perlunya sinergi antara Kemenpora, KOI, KONI maupun federasi dalam mempersiapkan atlet sebaik mungkin.
Anindya menyampaikan itu dalam silaturahmi sekaligus dialog bertajuk "Menjaga Semangat Kolektif Menuju Merah Putih Berkibar" yang membahas kesiapan Tim Indonesia menuju Olimpiade 2024 Paris di Studio tvOne, Gedung The Convergence Indonesia (TCI) Jakarta, Senin malam (25/3).
"Intinya kita semua ingin Bendera Merah Putih sering berkibar dan Lagu Indonesia Raya berkumandang di Paris nanti yang menandakan medali emas bisa diraih. Sebagai CdM saya mengajak semua bersatu, bersama-sama menjaga semangat kolektif kita untuk menghadapi Olimpiade Paris 2024," ujar Anindya.
Lantaran, kata pria yang juga Ketum PB Akuatik Indonesia ini, untuk mencapai prestasi di Olimpiade merupakan perjuangan bersama dalam mengharumkan nama Indonesia. "Ini bukan perjuangan satu pihak, tapi perjuangan kita bersama untuk mengharumkan nama bangsa," jelas Anin.
Turut hadir dalam dialog, Menpora Dito Ariotedjo, Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, pimpinan cabang olahraga seperti Ketum PB Perpani Arsjad Rasyid, Ketum FPTI Yenny Wahid, Ketua PB Persani Ita Yuliati Irawan, Ketua Pokja & Satgas Road To Olympic 2024 yang juga Sekjen PBSI Fadil Imran.
Hadir pula perwakilan atlet yang lolos kualifikasi Olimpiade yaitu Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa dari Panahan. Lalu Rifda Irfanaluthfi dari Senam Artistik. Mereka didampingi pelatih atau manager masing-masing cabang olahraga.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berpesan kepada para atlet untuk mempersiapkan yang terbaik. Tujuannya, agar ketika turun di Olimpiade para atlet tidak mempunyai beban. Melainkan, bisa menampilkan performa terbaiknya bagi Indonesia.
"Olimpiade ini menjadi puncak prestasi olahraga dunia, sehingga kita semua elemen-elemen olahraga di Indonesia ini harus bisa disinergikan agar para atlet bertanding tanpa beban. Jadi, effort kita jangan terlalu berlebihan, tapi buat atlet nyaman sehingga dapat menampilkan performa terbaik nanti," ucap Raja Sapta Oktohari.
Sementara Menpora Dito menyatakan, persiapan menuju Olimpiade 2024 Paris bulan Juli nanti sampai saat ini masih dalam tahap yang intensif. Para atlet terus berjuang untuk bisa lolos kualifikasi. "Olimpiade tahun ini adalah ditahun terakhir kepemimpinan Presiden Jokowi. Yang pasti kita ingin minimal bertahan, harapanya bisa memberi kejutan. Semoga ini bisa menjadi hadiah yang baik untuk masyarakat dan Presiden Jokowi," kata Menpora Dito.
Sedangkan Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman berharap, CdM Anindya Novyan Bakrie dapat membawa tim Olimpiade kali ini meraih prestasi lebih baik dibandingkan Olimpiade sebelumnya. "Saya yakin di bawah koordinasi NOC dan CdM Anindya Bakrie, Insya Allah kita akan menyatukan harapan bangsa Indonesia untuk meraih prestasi terbaik," imbuh Marciano.
Dalam kesempatan itu, Anindya juga memberikan apresiasi bagi para atlet dan pelatih yang telah lolos kualifikasi Olimpiade. Saat ini sendiri, Indonesia telah mengamankan tujuh tiket menuju Olimpiade Paris. Ketujuh atlet yang telah mengantongi tiket ke Paris yaitu, Arif Dwi Pangestu (panahan), Diananda Choirunisa (panahan), Rifda Irfanaluthfi (senam), Fathur Gustafian (menembak).
Kemudian Desak Made Rita Kusuma Dewi (panjat tebing), Rahmad Adi Mulyono (panjat tebing), dan Rio Waida (selancar). Indonesia pun, masih punya peluang menambah atlet lolos ke Olimpiade seperti bulutangkis, angkat besi, renang dan lainnya yang tengah berjuang di babak kualifikasi untuk bisa berlaga di ajang olahraga empat tahun sekali itu. k22
Komentar