Kerjasama RI-Asia Timur, UI Pelopori Forum Triple Helix
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Bambang Wibawarta SS MA menyebutkan Forum Triple Helix (FTH) 2017 merupakan pertemuan dengan menghadirkan pembicara dari tiga lembaga, yakni akademisi, pemerintah dan industri (swasta).
MANGUPURA, NusaBali
FTH kali ini mengangkat tema memperkuat kerjasama Indonesia dan Asia Timur dalam bidang budaya, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Sebagai sumber potensial utama inovasi-inovasi Universitas Indonesia berinisiatif sebagai pelopor forum ini untuk memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Asia Timur di bidang budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi Universitas Indonesia berkomitmen untuk tetap berada di posisi terdepan," kata Bambang Wibawarta di sela acara Triple Helix Forum 2017 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (29/7).
Tidak hanya dalam memimpin pengembangan inovasi saja, kata Bambang Wibawarta, tetapi juga kerja sama kolaboratif dengan industri dan pemerintah dengan pemikiran ini, sebagai upaya untuk mengorganisir forum itu yang membawa tiga landasan terakhir untuk bekerja bersama. "Kerja sama itu melalui penelitian dan proyek-proyek lain sehingga diharapkan nantinya bermanfaat bagi sektor industri karena sejak itu akan tercipta kontak dekat dengan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, pemaparan materi oleh Aldrin Pasha dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia menyebutkan Laut China Selatan (SCS) telah menjadi daerah yang sangat penting dari daerah karena perselisihan mencakup klaim teritorial dan maritim di antara beberapa negara yang membebani tahun-tahun terakhir ketegangan di kawasan tersebut meningkat.
"Karena itu, sebagai perubahan pengalaman (game changer) apa yang bisa dilakukan Indonesia untuk melindungi, melestarikan dan membela kepentingan nasional dan berkontribusi dalam menjaga keamanan daerah, hal ini menjadi pemikiran semua elemen masyarakat dan negara," katanya.*
Komentar