Bali Kirim 38 Atlet ke Peparnas
Kita akan berangkatkan tim NPCI Bali di tengah keterbatasan anggaran. Ya, anggaran kita tahun ini Rp 2 miliar dari total Rp 6 miliar yang diajukan. Sedangkan cabor dikirim, yakni Angkat Berat, Atletik, Catur, Judo, Renang dan Tenis Meja.
DENPASAR, NusaBali
National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Bali menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) di Denpasar pada Jumat (29/3). Dalam kegiatan tersebut, sejumlah agenda dibahas, termasuk persiapan menuju Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas). Nantinya akan ada 38 atlet Pulau Dewata dikirim ke ajang yang digelar di Medan pada Juni tahun ini.
Ketua Umum NPCI Bali, I Gede Komang Darmawijaya menerangkan Rakerprov ini mengangkat tiga program, yakni evaluasi program tahun 2023, kedua sinkronisasi program 2024 dan ketiga merancang program tahun 2025. Dalam kegiatan itu melibatkan seluruh Pengkab Cabor dan juga pengurus di daerah.
"Inikan label acaranya Rakerprov NPCI Provinsi Bali. Maka, kegiatannya tentu berkaitan dengan evaluasi, sinkronisasi dan rancang program kedepannya," ungkap Gede Darmawijaya, di sela-sela Rakerprov.
Dalam kegiatan itu, salah satu yang dibahas terkait kesiapan atlet yang nantinya akan dikirim ke Peparnas yang digelar di Medan. NPCI Bali, kata dia, akan mengirim 38 atlet dari 6 cabang olahraga. Selain itu, ada juga tim official sebanyak 19 orang. Adapun cabor yang akan mengirimkan atletnya itu masing-masing Angkat Berat, Atletik, Catur, Judo, Renang dan Tenis Meja.
"Kita akan berangkatkan tim NPCI Bali di tengah keterbatasan anggaran. Ya, anggaran kita tahun ini Rp 2 miliar dari total Rp 6 miliar yang kita ajukan. Namun, kami optimis bisa meraih hasil positif nantinya," kata Darmawijaya.
Masih menurut Darmawaijaya, meski sumber dana sangat minim, tapi NPCI Bak berkeyakinan bahwa akan meningkatkan perolehan medali, utamanya emas. Sesuai dengan tema kita dengan target Go For Gold. Namun, dia juga tidak menutup kemungkinan untuk mencoba mendapatkan pendanaan CSR dari beberapa BUMN atau pihak lainnya, sehingga persiapan bisa lebih matang.
"Sudah diajukan juga di perubahan, tapi tetap tidak bisa. Memang kebutuhan idealnya itu Ro 6 miliar selama setahun, namun untuk tahun ini hanya Rp 2 miliar saja," kata Darmawijaya.
Dia pun berharap, pada atlet yang dikirim pada ajang bergengsi itu tidak patah arang dan terus berjuang untuk mengharumkan nama Bali. Dia juga menekankan kalau perolehan medali, khususnya emas bisa lebih banyak dari raihan pada event sebelumnya di Papua yang mengantongi 12 emas, 8 perak dan 4 perunggu.
"Operasional tahunan tidak terlalu besar. Saat ini fokus Peparnas saja. Kejurprov tahun ini tidak ada. Maka dengan anggaran itu, optimal ke Peparnas saja," pungkas Gede Komang Darwijaya. dar
1
Komentar