Bersaing di Era Digital, UMKM Bali Harus Manfaatkan TikTok
GIANYAR, NusaBali - Di era digital ini, TikTok menjadi platform yang semakin populer dan digemari masyarakat. Platform ini tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan produk UMKM.
Hal ini diungkapkan oleh Anak Agung Putri Puspawati (Gung Puspa), Ketua DPD Perwira (Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia) Provinsi Bali. Menurutnya, UMKM di Bali harus mulai masuk ke dunia digital marketing, khususnya TikTok, untuk meningkatkan daya saing mereka.
“Mau tidak mau, harus ikuti bisnis digital marketing. Platform TikTok saat ini sangat masif dan banyak digunakan untuk penjualan produk. Barang yang ditawarkan pun murah dengan kualitas bagus,” ujar Gung Puspa, Jumat (29/3).
Gung Puspa yang juga owner Patha Handicraft di Tegallalang Ubud ini mengakui bahwa persaingan di TikTok memang tidak mudah. Kompetitornya bukan hanya dari Bali, tapi juga dari luar negeri.
“Banyak UMKM di Bali yang belum memanfaatkan TikTok untuk berjualan. Mereka masih terpaku pada cara tradisional. Padahal, TikTok bisa menjadi peluang besar untuk meningkatkan penjualan mereka,” kata Gung Puspa.
Gung Puspa menyontohkan, banyak orang yang menjual pohon-pohonan melalui TikTok dan laku keras. Hal ini menunjukkan bahwa platform ini dapat digunakan untuk menjual berbagai jenis produk, termasuk produk seni seperti handicraft.
“UMKM di Bali harus kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan TikTok. Mereka harus mengikuti tren pasar dan kebutuhan pembeli. Dengan begitu, mereka dapat bersaing di era digital ini,” ujar Gung Puspa.
DPD Perwira Bali sendiri telah mengadakan pelatihan digital marketing untuk membantu para pelaku UMKM di Bali. Gung Puspa mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para peserta. “Rencana akan kembali mengadakan pelatihan karena menguntungkan. Lihat saja jualan secara live dalam waktu 1-2 jam laku banyak. Ini fakta,” kata Gung Puspa.
Kondisi pasar offline sendiri, sebut Gung Puspa, saat ini dinilai belum seperti saat sebelum pandemi Covid-19. Situasi Pemilu dan bulan Ramadhan disebutnya juga memiliki efek terhadap pelaku usaha di Bali. “Pemilu membuat wisatawan domestik menahan diri ke Bali,” kata Gung Puspa. “Ramadhan juga ngefek, teman yang punya resto tidak ada tamu yang datang saat bulan Ramadhan,” imbuhnya.
Terkait dengan Ramadhan pula, DPD Perwira Bali pada Rabu (27/3) lalu menggelar buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada puluhan anak yatim dan dhuafa dari Panti Asuhan Yappenatim (Yayasan Penolong Pendidikan Anak Yatim dan Miskin) Gianyar.
Kegiatan di Fresh Kitchen Cafe, Jalan Raya Sapat, Tegallalang, Ubud, disebut Gung Puspa sebagai program tahunan dari DPD Perwira Bali. “Apa yang kita lakukan dengan niat yang baik, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, khususnya DPD Perwira Bali,” pungkas Gung Puspa. 7 mao
Komentar