Pertamina Beber Kesiapan Jargas untuk Emak-emak Masak saat Lebaran
JAKARTA, NusaBali - PT Pertamina (Persero) membeberkan kesiapan jaringan gas (jargas) saat Lebaran 2024. Pertamina menilai suplai gas sangat penting karena dipakai ibu-ibu rumah tangga untuk memasak.
“PT Pertamina Gas Negara Tbk ini sangat penting terkait suplai gas untuk ibu-ibu rumah tangga memasak,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (28/3).
Nicke lantas meminta jajaran direksi PGN (Perusahaan Gas Negara) menjelaskan bagaimana kesiapan pasokan gas, termasuk jargas, jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN Fadjar Harianto Widodo yang hadir dalam rapat menjelaskan bagaimana kesiapan jargas di tengah geliat Satgas Ramadan dan Idulfitri (Rafi). Fadjar mengatakan permintaan gas secara umum akan menurun pada masa Ramadhan dan Idul Fitri. Dia membandingkan proyeksi tersebut dengan periode penjualan pada Januari 2024 dan Februari 2024.
“Tetapi kalau dibandingkan dengan 2023, untuk proyeksi niaga gas bumi ada sedikit peningkatan sekitar 0,2 persen. Kami memproyeksikan karena masih ada beberapa industri yang masih memakai gas,” ungkap Fadjar.
“Untuk menjaga keandalan gas, kami tetap menjaga penyaluran kepada pelanggan. Kalau kita melihat beberapa hal, kesiapan fasilitas dan infrastruktur kami ada jargas. Kami kelola sekitar 820 ribu (pelanggan), ini dominan pelanggan rumah tangga,” katanya.
Pemanfaatan jargas sangat didorong oleh Komisi VI DPR RI. Setidaknya dua anggota dari Partai Demokrat meminta program ini terus ditingkatkan. Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Demokrat Muslim menyayangkan cakupan pelanggan jargas Pertamina baru 820 ribu rumah tangga. Padahal, menurutnya ini bisa menjangkau lebih banyak lagi pelanggan.
“Berkaitan dengan jaringan gas rumah tangga, tentu ini kita berharap ini harus menjadi prioritas. Saya melihat di beberapa apartemen di Jakarta, saya pikir ini sangat bagus. Kalau konsep ini dijalankan untuk rumah tangga, saya pikir ini juga menjadi solusi dan harga jauh lebih murah ketimbang mereka harus membeli (LPG) 3 kg,” ucapnya.
“Kita harapkan ini terus bisa berkembang dengan jaringan pipa 32 ribu (32.343 kilometer) sekian. Ini tentu kita harapkan jargas terus kita dorong, sehingga beban-beban masyarakat kita semakin hari semakin berkurang,” sambung Muslim.
Dukungan serupa juga datang dari rekan separtai Muslim. Politikus Demokrat Herman Khaeron menegaskan jargas harus menjadi lini bisnis utama Pertamina di masa mendatang. Bahkan, menurutnya perusahaan pelat merah itu bisa menggunakan sumber daya Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai basis jargas ke depan. “LNG kan bisa ditempatkan di mana saja. Atau melalui jalur pipa,” kata Herman.
“Bahkan, dahulu saya pernah menantang Ibu (Nicke), bagaimana ibu bisa melakukan distribusi minyak dan gas ini melalui pemipaan, di seluruh jaringan Nusantara. Mungkin untuk uji coba, Jawa lah yang satu hamparan, DKI, dan Banten. Atau Pulau Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, dan DKI (Jakarta),” tambahnya. 7
Komentar