Dek Ulik Daftarkan Pencalonannya di Hanura
Penyanyi Pop Bali, Ni Made Suastini yang beken disapa Dek Ulik, membuktikan keseriusannya untuk maju ke Pilkada Klungkung 2018.
SEMARAPURA, NusaBali
Istri dari Senator I Kadek Lolak Arimbawa ini kembalikan formulir sekaligus mendaftarkan pencalonannya sebagai Calon Bupati (Cabup) Klungkung di Sekretariat DPC Hanura Klungkung, Senin (31/7) pagi.
Pantauan NusaBali, sebelum datang ke Sekretarist DPC Hanura Klungkung untuk setor formulir pendaftaran, Senin pagi, Dek Ulik lebih dulu sembahyang di rumahnya kawasan Banjar Pande, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung. Usai sembahyang, Dek Ulik langsung meluncur dan tiba di Sekretariat DPC Hanura Klungkung sekitar pukul 10.30 Wita, dengan diiringi sejumlah pengurus Yayasan Kesenian Bali.
Kedatangan Dek Ulik dan pendukungnya diterima Ketua Tim Penjaringan Cabang (TPC) Hanura Klungkung Nyoman Suastika, Ketua DPC Hanura Klungkung I Wayan Suyasa, dan jajaran DPC Hanura Klungkung. Mereka diterima di Lantai II Sekretariat DPC Hanuira Klungkung.
Dengan mendaftarnya Dek Ulik, maka hingga Senin kemarin ada lima kandidat yang sudah mendaftarkan pencalonannya di Hanura untuk maju ke Pilkada Klungkung 2018. Empat kandidat lainnya yang sudah lebih dulu mendaftar masing-masing Wayan Suyasa (Ketua DPC Hanura Klungkung), I Nyoman Suastika (Sekertaris DPC Hanura Klungkung), Dewa Gede Oka (Ketua OKK DPD Hanura Bali), dan Dewa Gede Cakra.
Ditemui NusaBali seusai mendaftarkan pencalonannya kemarin, Dek Ulik mengatakan sudah siap untuk berproses di Hanura. Srikandi Hanura yang lebih terkenal sebagai penyanyi Pop Bali ini mengaku sangat serius maju tarung ke Pilkada Klungkung, 27 Juli 2018 mendatang.
Menurut Dek Ulik, ada beberapa alasan mendasar kenapa dirinya maju ke Pilkada Klungkung 2018. Selain mendapat dorongan dari sang suami, I Kadek Lolak Arimbawa, anggota DPD RI Dapil Bali yang notabene fungsionaris DPP Hanura, Dek Ulik juga ingin berpartisipasi sebagai representasi kaum perempuan.
Dek Ulik menyebutkan, sejauh ini di Klungkung jarang ada dari kaum perempuan yang ikut penjaringan calon untuk Pilkada. Tokoh perempuan terakhir yang maju tarung di Pilkada Klungkung 2008 adalah Ni Ketut Puspawati. Kala itu, Ketut Puspawati bgerpasangan dengan I Nengah Sudariya dan maju ke Pilkada Klungkung 2008 melalui jalur Independen.
“Saya sudah siap. Tapi, tetap sambil belajar untuk meningkatkan diri agar bisa lebih siap lagi seandainya saya mendapat rekomendasi maju ke Pilkada Klungkung 2018,” jelas Dek Ulik. Menurut Dek Ulik, potensi kaum perempuan sangat berpengaruh, apalagi politik bisa melahirkan kebijakan yang menyanykut perempuan. “Saya sangat optimis akan dapat dukungan dari kaum perempuan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TPC Hanura Klungkung, Nyoman Suastika, mengatakan sebetulnya masih ada 4 kandidat lagi yang rencananya mendaftar di Hanura. Namun, pihaknya belum berani mengekpose identitas mereka. Yang jelas, Hanura masih membuka kesempatan bagi mereka untuk mendaftarkan pencalonannya hingga 15 Agustus 2017 mendatang. “Komunikasi terus berjalan. Keempat kandidat itu masih tunggu waktu untuk mendaftar,” jelas Suastika.
Menurut Suastika, nama-nama yang mendaftar nantinya akan disetor ke Tim Penjaringan Daerah (TPD) Hanura Bali, untuk meneruskan ke Tim Penjaringan Pusat (TPP) Hanura. Nama-nbama kandidat yang mendaftar selanjutnya akan dilakukan survei untuk mengukur elektabilitas dan popularitas mereka. Siapa yang tertinggi dalam survei, dialah yang akan direkomendasi sebagai Cabup dan Cawabup Klungkung.
Hanura sendiri harus berkoalisi dengan parpol lain, untuk bisa mengusung pasangan calon ke Pilkada Klungkung 2018. Masalahnya, Hanura hanya memiliki 5 kursi DPRD Klungkung hasil Pileg 2014 atau 16,67 persen suara parlemen. Hanura masih kekuarangan 2 kursi lagi atau 6,67 persen suara parlemen, untuk memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen untuk bisa usung pasangan calon. Menurut Suastika, pihaknya masih melobi PKPI yang punya 2 kursi DPRD Klungkung untuk diajak berkoalisi. *wa
Pantauan NusaBali, sebelum datang ke Sekretarist DPC Hanura Klungkung untuk setor formulir pendaftaran, Senin pagi, Dek Ulik lebih dulu sembahyang di rumahnya kawasan Banjar Pande, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung. Usai sembahyang, Dek Ulik langsung meluncur dan tiba di Sekretariat DPC Hanura Klungkung sekitar pukul 10.30 Wita, dengan diiringi sejumlah pengurus Yayasan Kesenian Bali.
Kedatangan Dek Ulik dan pendukungnya diterima Ketua Tim Penjaringan Cabang (TPC) Hanura Klungkung Nyoman Suastika, Ketua DPC Hanura Klungkung I Wayan Suyasa, dan jajaran DPC Hanura Klungkung. Mereka diterima di Lantai II Sekretariat DPC Hanuira Klungkung.
Dengan mendaftarnya Dek Ulik, maka hingga Senin kemarin ada lima kandidat yang sudah mendaftarkan pencalonannya di Hanura untuk maju ke Pilkada Klungkung 2018. Empat kandidat lainnya yang sudah lebih dulu mendaftar masing-masing Wayan Suyasa (Ketua DPC Hanura Klungkung), I Nyoman Suastika (Sekertaris DPC Hanura Klungkung), Dewa Gede Oka (Ketua OKK DPD Hanura Bali), dan Dewa Gede Cakra.
Ditemui NusaBali seusai mendaftarkan pencalonannya kemarin, Dek Ulik mengatakan sudah siap untuk berproses di Hanura. Srikandi Hanura yang lebih terkenal sebagai penyanyi Pop Bali ini mengaku sangat serius maju tarung ke Pilkada Klungkung, 27 Juli 2018 mendatang.
Menurut Dek Ulik, ada beberapa alasan mendasar kenapa dirinya maju ke Pilkada Klungkung 2018. Selain mendapat dorongan dari sang suami, I Kadek Lolak Arimbawa, anggota DPD RI Dapil Bali yang notabene fungsionaris DPP Hanura, Dek Ulik juga ingin berpartisipasi sebagai representasi kaum perempuan.
Dek Ulik menyebutkan, sejauh ini di Klungkung jarang ada dari kaum perempuan yang ikut penjaringan calon untuk Pilkada. Tokoh perempuan terakhir yang maju tarung di Pilkada Klungkung 2008 adalah Ni Ketut Puspawati. Kala itu, Ketut Puspawati bgerpasangan dengan I Nengah Sudariya dan maju ke Pilkada Klungkung 2008 melalui jalur Independen.
“Saya sudah siap. Tapi, tetap sambil belajar untuk meningkatkan diri agar bisa lebih siap lagi seandainya saya mendapat rekomendasi maju ke Pilkada Klungkung 2018,” jelas Dek Ulik. Menurut Dek Ulik, potensi kaum perempuan sangat berpengaruh, apalagi politik bisa melahirkan kebijakan yang menyanykut perempuan. “Saya sangat optimis akan dapat dukungan dari kaum perempuan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TPC Hanura Klungkung, Nyoman Suastika, mengatakan sebetulnya masih ada 4 kandidat lagi yang rencananya mendaftar di Hanura. Namun, pihaknya belum berani mengekpose identitas mereka. Yang jelas, Hanura masih membuka kesempatan bagi mereka untuk mendaftarkan pencalonannya hingga 15 Agustus 2017 mendatang. “Komunikasi terus berjalan. Keempat kandidat itu masih tunggu waktu untuk mendaftar,” jelas Suastika.
Menurut Suastika, nama-nama yang mendaftar nantinya akan disetor ke Tim Penjaringan Daerah (TPD) Hanura Bali, untuk meneruskan ke Tim Penjaringan Pusat (TPP) Hanura. Nama-nbama kandidat yang mendaftar selanjutnya akan dilakukan survei untuk mengukur elektabilitas dan popularitas mereka. Siapa yang tertinggi dalam survei, dialah yang akan direkomendasi sebagai Cabup dan Cawabup Klungkung.
Hanura sendiri harus berkoalisi dengan parpol lain, untuk bisa mengusung pasangan calon ke Pilkada Klungkung 2018. Masalahnya, Hanura hanya memiliki 5 kursi DPRD Klungkung hasil Pileg 2014 atau 16,67 persen suara parlemen. Hanura masih kekuarangan 2 kursi lagi atau 6,67 persen suara parlemen, untuk memenuhi syarat minimal 20 persen suara parlemen untuk bisa usung pasangan calon. Menurut Suastika, pihaknya masih melobi PKPI yang punya 2 kursi DPRD Klungkung untuk diajak berkoalisi. *wa
Komentar