PBSI Bali Ngotot Perjuangkan Ketut Winda
"Ini kan sangat tidak baik untuk atlet ke depannya. Ini klub yang melarang atlet main untuk mendukung daerah asal,"
DENPASAR, NusaBali
Tidak diizinkannya atlet bulutangkis asal Bali, Ni Ketut Winda Suryaningtias oleh klub untuk memperkuat tim PON Bali menjadi catatan serius oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Bali. Bahkan, PBSI Bali mendorong Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali untuk membahas persoalan itu dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas).
Ketua Umum PBSI Bali, Wayan Winurjaya menerangkan berbagai langkah untuk mendatangkan atlet agar memperkuat kontingen Bali pada PON Aceh dan Sumatera Utara mendatang sudah dilakukan. Bahkan, sudah bersurat ke klub tempatnya atlet bersangkutan.
Hanya saja, tidak mendapat persetujuan dengan berbagai alasan. "Ada klub tidak mengizinkan atlet membela daerah pada ajang yang hanya berlangsung sekali dalam empat tahun. Ini sangat disayangkan," ungkapnya dalam Rakerprov KONI Bali beberapa waktu lalu.
Maka dari itu, PBSI Bali mendorong KONI Bali untuk menyuarakan kondisi itu ke pusat termasuk melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Sehingga kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali ke depannya.
Sejatinya, kata dia, atlet yang berkiprah di Nasional dan berada diberbagai klub bisa pulang lagi ke daerah untuk berlaga membela daerahnya. "Ini kan sangat tidak baik untuk atlet ke depannya. Ini klub yang melarang atlet main untuk mendukung daerah asal," kata Winurjaya
Dia pun menduga kalau adanya larangan itu disebabkan politisasi dalam klub. Yang mana, Bali sendiri memiliki peringkat moncer di tingkat nasional yakni empat besar setalah Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Bali. Posisi ini menggeser Jawa Tengah ke posisi lima.
Secara kebetulan, klub atlet itu berada di Jateng dan diduga menjadi salah satu pemicunya tidak bisa memperkuat Bali. "Saya menduga larangan ini karena ada beberapa faktor, termasuk tidak ingin melihat Bali naik peringkat di kanca nasional," pungkasnya. 7 dar
1
Komentar