Bandara Ngurah Rai Terima 216 Extra Flight
Libur Lebaran, Diprediksi Layani 1 Juta Penumpang
MANGUPURA, NusaBali - Angkasa Pura I (AP I) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, menerima permintaan 216 penerbangan tambahan (extra flight) dari sejumlah maskapai saat libur Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah tahun 2024.
Pada periode libur panjang tersebut, pengelola Bandara Ngurah Rai juga memprediksi pelayanan kepada 1.012.005 penumpang baik domestik maupun internasional.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan mengungkapkan pihaknya telah mencatat permohonan untuk 216 jadwal tambahan yang terdiri dari 108 kedatangan dan 108 keberangkatan. Namun, pihaknya belum menerima jadwal extra flight untuk penerbangan internasional di periode Idul Fitri tahun ini.
“Penerbangan tambahan ini melibatkan beberapa maskapai seperti Indonesia Air Asia, Citilink Indonesia, Lion Air, Super Air Jet, dan Wings Air, dengan kapasitas total yang dapat terlayani sebanyak 44.408 kursi atau sebanyak 22.024 kursi untuk masing-masing jadwal keberangkatan dan kedatangan,” ungkap Handy pada, Selasa (2/4) pagi.
Menurut Handy, ini merupakan bagian dari upaya bandara untuk memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang selama periode liburan panjang Idul Fitri, di mana peningkatan jumlah penumpang signifikan diperkirakan terjadi.
Selain itu, Handy merinci pada periode libur Idul Fitri tahun ini, pihaknya memprediksi akan melayani 473.008 penumpang domestik dan 538.997 penumpang internasional. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,36 persen dibandingkan periode tahun 2023 lalu yang hanya 998.521 penumpang.
“Kami memperkirakan puncak kedatangan penumpang pada Senin, 8 April 2024 dengan total 31.388 penumpang, dan puncak keberangkatan pada hari Senin, 15 April 2024 dengan 34.815 penumpang,” tambah Handy.
Untuk mendukung kelancaran proses angkutan Lebaran, pihak pengelola bandara akan menyelenggarakan posko terpadu angkutan udara Idul Fitri 1445 Hijriah yang beroperasi mulai tanggal 3-18 April 2024. Posko ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan di lingkungan bandara untuk menyediakan informasi, pelayanan, dan pengamanan selama periode libur Lebaran.
“Kami senantiasa memberikan pelayanan terbaik demi memastikan keamanan dan keselamatan pengguna jasa bandara. Untuk itu kami mohon dukungan kepada seluruh pihak untuk turut menyukseskan periode Idul Fitri tahun ini, agar seluruh masyarakat Indonesia dapat melaksanakan mudik dengan ceria dan penuh makna,” pungkasnya.
Sementara itu Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali mengebut pemasangan 30 unit fasilitas otomatisasi keimigrasian atau autogate tambahan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai sebelum Agustus 2024 karena memasuki musim liburan turis Australia.
“Saya memberikan arahan agar prosesnya bisa selesai lebih cepat dari perkiraan,” kata Kakanwil Kemenkumham Bali, Pramella Y Pasaribu di Denpasar, Selasa kemarin.
Sebelumnya, pada 6 Maret 2024, Imigrasi meresmikan 30 unit autogate tahap pertama di terminal kedatangan internasional Bandara Bali. Fasilitas otomatis itu mampu memangkas durasi pemeriksaan imigrasi dari beberapa menit menjadi 15 hingga 25 detik per pelaku perjalanan.
Tak hanya di terminal kedatangan internasional, rencananya setelah periode Lebaran 2024, Imigrasi memasang 20 autogate tambahan di terminal keberangkatan internasional, sehingga total ada 80 unit autogate yang diaktifkan di Bandara Ngurah Rai.
Pemasangan autogate di Bandara Ngurah Rai diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pemeriksaan imigrasi, sehingga penumpang dapat merasakan pelayanan yang lebih cepat dan nyaman. “Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan antrian pada jalur pemeriksaan imigrasi,” imbuhnya.
Saat ini, autogate dapat digunakan bagi pelaku perjalanan WNI untuk semua jenis paspor baik paspor biasa atau pun paspor elektronik, sedangkan untuk warga negara asing WNA) yakni yang memiliki paspor elektronik pemegang visa kunjungan saat kedatangan secara elektronik (E-VoA) dan visa elektronik (E-Visa).
Kemudian, WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), serta WNA dari negara subjek bebas visa kunjungan (BVK) yakni ASEAN yang sudah melakukan registrasi pada laman evisa.imigrasi.go.id.
Pemeriksaan keimigrasian itu juga mengintegrasikan teknologi Face Recognition yakni berupa pengenalan wajah dan pengendalian manajemen perlintasan atau Border Control Management (BCM). Sebagai informasi tambahan, turis Australia menduduki posisi pertama kedatangan wisatawan mancanegara di Bali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kedatangan turis dari Australia pada 2023 mencapai 1,32 juta orang atau menguasai pangsa pasar sebesar 25,1 persen dari total kunjungan mencapai 5,27 juta orang. Jika dibandingkan 2022, kedatangan turis dari negeri kanguru itu naik 118,5 persen yang mencapai 605 ribu. 7 ol3, ant
Komentar