Alit Yudha: Ikhlaskan Saja Pamitnya Suiasa
Hengkangnya Ketua Pemenangan Pemilu DPD I Golkar Bali untuk Wilayah Badung yang juga Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa membuat para panglingsir Golkar Bali terenyuh.
DENPASAR, NusaBali
Suiasa disebut-sebut sebagai salah satu kader terbaik Golkar yang cabut dari Beringin. Sesepuh Golkar Bali yang mantan Ketua DPD I Golkar Bali, I Gusti Ngurah Alit Yudha di Denpasar, Senin (31/7) mengatakan pamitnya Suiasa harus diikhlaskan, meskipun sangat berat kejadian tersebut.
Alit Yudha mengatakan Suiasa pergi melangkah keluar dari Partai Golkar adalah hak yang bersangkutan. Tidak bisa dicegah. “Ikhlaskan saja pamitnya Suiasa. Sekarang Golkar harus fokus menghadapi tahun 2018 dan 2019, di mana akan dilaksanakan Pilkada serentak 2018 dan Pileg 2019,” ujar Alit Yudha.
Panglingsir Puri Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung ini menambahkan dirinya tahu betul siapa Suiasa. Semasa reformasi tahun 1999 Suiasa merupakan ayam jago dari belahan Kabupaten Badung Selatan tepatnya Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. “Dia (Suiasa) merupakan salah satu kader yang terdepan yang selalu mendampingi saya menjadi Ketua Partai Golkar Bali saat itu. Sekarang kita fokus untuk 2018-2019,” tegas putra Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini.
Alit Yudha mengatakan Partai Golkar secara nasional dan di Bali pernah menghadapi masa-masa sulit di era reformasi, di mana saat itu ada kader-kader Golkar yang pamitan secara tiba-tiba. “Masa-masa seperti ini pernah kita alami di era reformasi, ada kader- kader yang pamitan dari Partai Golkar,” ujar Alit Yudha.
Namun kata politisi senior ini peristiwa kader Golkar cabut di era reformasi adalah hal yang wajar dalam kondisi politik yang tak menentu ketika itu. “Hal itu wajar-wajar saja, karena situasi politik tidak menentu. Di saat itu kita tidak tahu nasib Golkar. Sekalipun dengan berat hati kita melihatnya, ya kita harus menghargai keputusan teman-teman saat itu,” tegas ayah dari I Gusti Agung Daniel Yunandha Yudha dan I Gusti Agung Inda Trimafo Yudha ini.
Alit Yudha mengatakan atas kasus Suiasa tergantung kader dan elite Partai Golkar bisa menyikapi. Menurutnya Suiasa bisa saja nanti akan gabung lagi ke Golkar Bali, seperti yang sering terjadi di Partai Golkar. Tetapi itu kembali kepada kader dan elite menyikapi. “Bisa saja suatu saat nanti Sui (Suiasa) balik kandang seperti yang sering terjadi di partai kita. Tergantung bagaimana kita menyikapi kondisi seperti yang terjadi saat ini,” pungkas Alit Yudha.
Suiasa sendiri memilih mundur dari Partai Golkar ketika dirinya dipanggil dalam ‘pengadilan’ di DPD I Golkar Bali oleh Tim 5 DPD I Golkar Bali yang di Ketuai I Gusti Putu Wijaya, Jumat (21/7) lalu. Sebelum dipecat mantan Ketua DPD II Golkar Badung ini mengajukan surat mundur diri. Sehingga proses Suiasa tidak perlu lagi dilanjutkan ke DPP Partai Golkar.
Suiasa ‘diadili’ oleh Tim 5 DPD I Golkar Bali karena dinilai melakukan pelanggaran disiplin di mana dia sebagai pembawa acara (pangenter baos) saat pendaftaran Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster mendaftar sebagai Cagub Bali 2018 di DPD PDIP Bali 4 Juli 2017 lalu. Suiasa menyebutkan dirinya melakukan itu karena sebelumnya dirinya juga diperlakukan sama oleh elite Golkar Bali di Pilkada Badung 2015. Saat itu Suiasa maju melalui koalisi PDIP-Golkar bersama kader PDIP I Nyoman Giri Prasta sebagai Cabup dan Suiasa sebagai Cawabup menghadapi paket I Made Sudiana-I Nyoman Sutrisno.
Beberapa elite Golkar mendukung Sudiana-Sutrisno. Namun Suiasa yang direkomendasi Ketua Umum DPP Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Munas Ancol Agung Laksono dengan paket Giri-Asa akhirnya memenangkan Pilkada. *nat
Alit Yudha mengatakan Suiasa pergi melangkah keluar dari Partai Golkar adalah hak yang bersangkutan. Tidak bisa dicegah. “Ikhlaskan saja pamitnya Suiasa. Sekarang Golkar harus fokus menghadapi tahun 2018 dan 2019, di mana akan dilaksanakan Pilkada serentak 2018 dan Pileg 2019,” ujar Alit Yudha.
Panglingsir Puri Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung ini menambahkan dirinya tahu betul siapa Suiasa. Semasa reformasi tahun 1999 Suiasa merupakan ayam jago dari belahan Kabupaten Badung Selatan tepatnya Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan. “Dia (Suiasa) merupakan salah satu kader yang terdepan yang selalu mendampingi saya menjadi Ketua Partai Golkar Bali saat itu. Sekarang kita fokus untuk 2018-2019,” tegas putra Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini.
Alit Yudha mengatakan Partai Golkar secara nasional dan di Bali pernah menghadapi masa-masa sulit di era reformasi, di mana saat itu ada kader-kader Golkar yang pamitan secara tiba-tiba. “Masa-masa seperti ini pernah kita alami di era reformasi, ada kader- kader yang pamitan dari Partai Golkar,” ujar Alit Yudha.
Namun kata politisi senior ini peristiwa kader Golkar cabut di era reformasi adalah hal yang wajar dalam kondisi politik yang tak menentu ketika itu. “Hal itu wajar-wajar saja, karena situasi politik tidak menentu. Di saat itu kita tidak tahu nasib Golkar. Sekalipun dengan berat hati kita melihatnya, ya kita harus menghargai keputusan teman-teman saat itu,” tegas ayah dari I Gusti Agung Daniel Yunandha Yudha dan I Gusti Agung Inda Trimafo Yudha ini.
Alit Yudha mengatakan atas kasus Suiasa tergantung kader dan elite Partai Golkar bisa menyikapi. Menurutnya Suiasa bisa saja nanti akan gabung lagi ke Golkar Bali, seperti yang sering terjadi di Partai Golkar. Tetapi itu kembali kepada kader dan elite menyikapi. “Bisa saja suatu saat nanti Sui (Suiasa) balik kandang seperti yang sering terjadi di partai kita. Tergantung bagaimana kita menyikapi kondisi seperti yang terjadi saat ini,” pungkas Alit Yudha.
Suiasa sendiri memilih mundur dari Partai Golkar ketika dirinya dipanggil dalam ‘pengadilan’ di DPD I Golkar Bali oleh Tim 5 DPD I Golkar Bali yang di Ketuai I Gusti Putu Wijaya, Jumat (21/7) lalu. Sebelum dipecat mantan Ketua DPD II Golkar Badung ini mengajukan surat mundur diri. Sehingga proses Suiasa tidak perlu lagi dilanjutkan ke DPP Partai Golkar.
Suiasa ‘diadili’ oleh Tim 5 DPD I Golkar Bali karena dinilai melakukan pelanggaran disiplin di mana dia sebagai pembawa acara (pangenter baos) saat pendaftaran Ketua DPD PDIP Bali, I Wayan Koster mendaftar sebagai Cagub Bali 2018 di DPD PDIP Bali 4 Juli 2017 lalu. Suiasa menyebutkan dirinya melakukan itu karena sebelumnya dirinya juga diperlakukan sama oleh elite Golkar Bali di Pilkada Badung 2015. Saat itu Suiasa maju melalui koalisi PDIP-Golkar bersama kader PDIP I Nyoman Giri Prasta sebagai Cabup dan Suiasa sebagai Cawabup menghadapi paket I Made Sudiana-I Nyoman Sutrisno.
Beberapa elite Golkar mendukung Sudiana-Sutrisno. Namun Suiasa yang direkomendasi Ketua Umum DPP Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Munas Ancol Agung Laksono dengan paket Giri-Asa akhirnya memenangkan Pilkada. *nat
Komentar