Badung Punya Simpanan Perbankan Terbesar di Indonesia
Provinsi DKI Jakarta punya simpanan perbankan tertinggi hingga akhir Juni 2017 sebesar Rp 19,09 triliun, sementara Surabaya terbesar untuk kota sebesar Rp 2,30 triliun.
JAKARTA, NusaBali
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) memastikan dana simpanan pemerintah daerah (Pemda) yang berada di perbankan mencapai Rp 222,6 triliun hingga akhir Juni 2017. Jumlah tersebut lebih tinggi Rp 7,9 triliun dari posisi simpanan pemda di perbankan pada periode yang sama tahun 2016 yang mencapai Rp 214,7 triliun. Kabupaten Badung memiliki simpanan perbankan terbesar hingga akhir Juni 2017 yakni sebesar Rp1,73 triliun.
Dirjen Perimbangan Keuangan, Boediarso Teguh Widodo mengatakan, jika dibandingkan dengan posisi simpanan Pemda di perbankan pada akhir bulan sebelumnya (Mei 2017) yang mencapai Rp 244,5 triliun, maka posisi simpanan Pemda di perbankan pada akhir bulan Juni 2017 menunjukkan penurunan sebesar Rp 21,9 triliun. Dia merinci, dari total simpanan Pemda yang mencapai Rp 222,6 triliun di Juni 2017, terdiri dari Giro sebesar Rp 140,7 triliun atau 63,2%, Deposito sebesar Rp 76,6 triliun atau 34,4%, dan sisanya berupa Tabungan sebesar Rp 5,3 triliun atau 2,4%.
Boediarso menjelaskan, penurunan posisi simpanan Pemda ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama karena lebih rendahnya realisasi pendapatan daerah dari realisasi belanja daerah pada bulan Juni 2017. Sampai dengan akhir Juni 2017, realisasi pendapatan daerah hanya sebesar Rp 85,1 triliun, sementara realisasi belanja daerah pada periode yang sama mecapai Rp 107,04 triliun. Lalu, meningkatnya pelaksanaan kegiatan, sehingga menyebabkan realisasi belanja daerah, baik belanja modal maupun belanja barang/jasa mulai meningkat.
Dari Rp 222,6 triliun itu, posisi dana simpanan pemerintah provinsi di perbankan secara agregat pada akhir Juni 2017 sebesar Rp 72,98 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah sebesar Rp 5,13 triliun dari Mei 2017 yang sebesar Rp 78,12 triliun. “Jika dibandingkan dengan posisinya pada periode yang sama tahun sebelumnya (akhir Juni 2016) sebesar Rp 52,52 triliun, jumlah tersebut berarti lebih tinggi Rp 20,46 triliun,” terang Boediarso di Jakarta, Senin (31/7). Provinsi yang paling tinggi dana simpanannya di perbankan adalah DKI Jakarta dengan nilai Rp 19,09 triliun.
Pada tingkat Kabupaten, lanjut Boediarso, jumlah dana simpanan Pemda Kabupaten di perbankan pada akhir bulan Juni 2017 sebesar Rp 117,49 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah sebesar Rp 13,7 triliun dari posisinya pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar Rp131,2 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 128,02 triliun, berarti lebih rendah Rp 10,53 triliun. “Kabupaten yang memiliki simpanan perbankan terbesar hingga akhir Juni 2017 yakni Kabupaten Badung, Bali sebesar Rp1,73 triliun,” terang Boediarso dilansir detik.com.
Sedangkan pada tingkat Kota, jumlah agregat dana simpanan pemerintah Kota di perbankan pada akhir bulan bulan Juni 2017 adalah sebesar Rp 32,12 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah Rp 3,12 triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 35,23 triliun. “Jumlah tersebut juga lebih rendah Rp 2,01 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya (bulan Juni 2016) yang sebesar Rp 34,13 triliun,” tandasnya. Untuk kota yang memiliki dana simpanan di perbankan paling tinggi adalah Kota Surabaya, Jawa Timur dengan nilai Rp 2,30 triliun. *
Dirjen Perimbangan Keuangan, Boediarso Teguh Widodo mengatakan, jika dibandingkan dengan posisi simpanan Pemda di perbankan pada akhir bulan sebelumnya (Mei 2017) yang mencapai Rp 244,5 triliun, maka posisi simpanan Pemda di perbankan pada akhir bulan Juni 2017 menunjukkan penurunan sebesar Rp 21,9 triliun. Dia merinci, dari total simpanan Pemda yang mencapai Rp 222,6 triliun di Juni 2017, terdiri dari Giro sebesar Rp 140,7 triliun atau 63,2%, Deposito sebesar Rp 76,6 triliun atau 34,4%, dan sisanya berupa Tabungan sebesar Rp 5,3 triliun atau 2,4%.
Boediarso menjelaskan, penurunan posisi simpanan Pemda ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama karena lebih rendahnya realisasi pendapatan daerah dari realisasi belanja daerah pada bulan Juni 2017. Sampai dengan akhir Juni 2017, realisasi pendapatan daerah hanya sebesar Rp 85,1 triliun, sementara realisasi belanja daerah pada periode yang sama mecapai Rp 107,04 triliun. Lalu, meningkatnya pelaksanaan kegiatan, sehingga menyebabkan realisasi belanja daerah, baik belanja modal maupun belanja barang/jasa mulai meningkat.
Dari Rp 222,6 triliun itu, posisi dana simpanan pemerintah provinsi di perbankan secara agregat pada akhir Juni 2017 sebesar Rp 72,98 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah sebesar Rp 5,13 triliun dari Mei 2017 yang sebesar Rp 78,12 triliun. “Jika dibandingkan dengan posisinya pada periode yang sama tahun sebelumnya (akhir Juni 2016) sebesar Rp 52,52 triliun, jumlah tersebut berarti lebih tinggi Rp 20,46 triliun,” terang Boediarso di Jakarta, Senin (31/7). Provinsi yang paling tinggi dana simpanannya di perbankan adalah DKI Jakarta dengan nilai Rp 19,09 triliun.
Pada tingkat Kabupaten, lanjut Boediarso, jumlah dana simpanan Pemda Kabupaten di perbankan pada akhir bulan Juni 2017 sebesar Rp 117,49 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah sebesar Rp 13,7 triliun dari posisinya pada akhir bulan sebelumnya yang sebesar Rp131,2 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 128,02 triliun, berarti lebih rendah Rp 10,53 triliun. “Kabupaten yang memiliki simpanan perbankan terbesar hingga akhir Juni 2017 yakni Kabupaten Badung, Bali sebesar Rp1,73 triliun,” terang Boediarso dilansir detik.com.
Sedangkan pada tingkat Kota, jumlah agregat dana simpanan pemerintah Kota di perbankan pada akhir bulan bulan Juni 2017 adalah sebesar Rp 32,12 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah Rp 3,12 triliun dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 35,23 triliun. “Jumlah tersebut juga lebih rendah Rp 2,01 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya (bulan Juni 2016) yang sebesar Rp 34,13 triliun,” tandasnya. Untuk kota yang memiliki dana simpanan di perbankan paling tinggi adalah Kota Surabaya, Jawa Timur dengan nilai Rp 2,30 triliun. *
Komentar