Balai Besar POM di Denpasar Awasi Pangan Kantin Sekolah
DENPASAR, NusaBali - Keamanan pangan di kantin-kantin sekolah menjadi salah satu perhatian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Denpasar. Pangan di kantin-kantin sekolah harus aman dari bahan berbahaya dan mikroba.
Kepala Balai POM di Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, mengatakan Balai Besar POM di Denpasar memiliki program Pangan Jajan Anak Sekolah Aman sejak 2010. Pada tahun ini sebanyak 40 sekolah menjadi mitra Balai Besar POM di Denpasar untuk pengawasan pangan di kantin sekolah.
“Tahun ini ada 40 sekolah, jumlahnya terbatas sehingga perlu replikasi program kami,” ujar Aryapatni dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Publik Balai Besar POM di Denpasar, di Kantor Balai Besar POM di Denpasar, Jalan Cut Nyak Dien, Niti Mandala, Denpasar, Rabu (3/4).
Aryapatni mengungkapkan, program Balai Besar POM di Denpasar di sekolah merupakan salah satu program berbasis sumber daya. Selain di sekolah program serupa dilakukan di pasar rakyat dan desa.
Untuk di sekolah, kepala sekolah berlaku sebagai ketua program dibantu para kader keamanan pangan sekolah. Menurut Aryapatni program yang berjalan lebih dari satu dekade cukup berhasil menekan jumlah pangan mengandung bahan berbahaya di kantin-kantin sekolah.
“Dulu kita cek jajanan anak sekolah 65 persen mengandung bahan berbahaya, belum termasuk mikrobiologinya (sanitasi). Sejak Program Pangan Jajan Anak Sekolah Aman, jadi sekarang sudah di bawah 5 persen penggunaan bahan berbahaya ini, tapi yang masih masalah adalah mikrobanya,” ungkap Aryapatni.
Untuk menambah motivasi pihak sekolah menjalankan program pangan aman, BPOM memberikan penghargaan kepada sekolah yang berhasil menerapkan keamanan pangan di sekolahnya.
Pada tahun lalu, prestasi cukup membanggakan diraih SDN 2 Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Sekolah ini berhasil meraih prestasi hingga tingkat nasional dengan predikat juara II.
“Ini menginspirasi sekolah-sekolah lain. Mudah-mudahan nanti banyak sekolah sehingga kualitas keamanan pangan kantin meningkat, karena anak anak kan penerus,” tandas Aryapatni sembari menyebut tahun ini SMPN 3 Bangli mewakili Bali dalam ajang yang sama.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Bali Putu Armaya dalam kesempatan sama mengungkapkan bahwa siswa maupun orangtua siswa banyak yang belum memahami keamanan pangan di kantin sekolah. Dia berharap Balai Besar POM di Denpasar terus melakukan edukasi di sekolah-sekolah. “Terutama di sekolah SD, ketergantungan siswa berbelanja itu sangat tinggi,” kata Armaya. 7 a
Komentar