BPOM Sidak 22 Sampel Takjil di Tabanan
TABANAN, NusaBali - Serangkaian bulan puasa jelang Hari Raya Idul Fitri, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar melakukan pengawasan dan pemeriksaan makanan buka puasa atau takjil di kawasan Masjid Agung, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan dan Masjid Al-Huda kawasan Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kamis (4/4). Dari 22 sampel takjil yang diuji, seluruhnya negatif mengandung bahan makanan berbahaya.
Sidak takjil dimulai sekitar pukul 16.00 Wita. Petugas BPOM mengecek satu persatu makanan ataupun jajan yang dicurigai mengandung 4 parameter bahan berbahaya. Yakni pewarna merah atau rodamin B, pewarna kuning metanil yellow, formalin, dan borax.
Kepala Balai POM Denpasar I Gusti Ayu Adi Aryapatni mengatakan pengawasan dilakukan untuk menjamin rasa aman dan memberikan perlindungan terhadap konsumen untuk tidak mengkonsumsi bahan makanan berbahaya. "Ada 22 sampel yang kita uji, seluruhnya negatif mengandung 4 parameter bahan berbahaya," jelasnya.
Disebutkan, tak hanya takjil sidak menjelang Hari Raya Idul Fitri juga dilakukan terhadap parsel di sebagain supermarket di Bali. Untuk parsel ini pembeli diminta jeli memperhatikan kemasan supaya yang dibeli tidak kadarluasa.
"Kami juga imbau kepada penjual supaya membuat jaminan garansi yang ditempelkan. Dan bisa mengetahui siapa yang menbuat. Sehingga bisa komplain. Dan ini merupakan langkah perlindungan konsumen,” beber Aryapatni
Disebutkan, kegiatan pengawasan sudah dilakukan sejak 4 Maret 2024. Setidaknya ditemukan 4.500 lebih kemasan tanpa ijin edar dari satu item produk dijual di pasaran. Kemudian, juga menemukan 25 kemasan dari tujuh item produk yang sudah kadaluarsa. Tindak lanjut atas hal itu pun sudah dilakukan yakni pemusnahan.
“Kami kan secara rutin setiap tahun, setiap hari raya, menjelang idul fitri melakukan pengawasan sarana distribusi pangan olahan, takjil dan parsel,”tandasnya.7des
Komentar